5 Amalan Wanita Haid di Bulan Ramadhan agar Tetap Meraih Pahala
Rabu, 30 Maret 2022 - 17:06 WIB
Kodrat kaum wanita yang sudah baligh yakni mengalami haid dan mestruasi , siklus bulanan ini, bisa jadi datang pada di awal Ramadhan, yang tentu saja membuat sebagian kaum muslimah kecewa karena tidak bisa melaksanakan ibadah puasa wajib ini. Lantas, adakah amalan yang bisa dilakukan kaum wanita yang tengah berhadast besar ini, agar tetap mendapat pahala Ramadhan?
Kekecewaan tidak dapat melaksanakan ibadah karena haid pernah dialami ummul mukminin Aisyah radhiyallahu'anha. Namun karena kondisi tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menghibur Aisyah yang bersedih karena keburu datang bulan, padahal belum sempat menjalankan manasik haji.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu'anha berkata, “Kami keluar (safar) bersama Nabi SAW, dan tujuan kami hanyalah ibadah haji. Sampai ketika kami tiba di Sarif atau dekat dengannya, aku mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. Lalu beliau bertanya, ‘Apakah engkau mengalami nifas?’ [maksudnya adalah haid (menstruasi)].
Aisyah berkata, “Aku jawab, ’Iya.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi kaum wanita dari anak cucu Adam. Maka lakukanlah amalan-amalan haji, hanya saja janganlah engkau Tawaf di Kakbah sebelum engkau mandi (setelah suci dari haid).’
Aisyah berkata, ‘Kemudian Rasulullah SAW berkurban dengan menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua istrinya.’” (HR Bukhari – Muslim).
Lalu bagaimana agar setiap muslimah yang tengah mengalami siklus bulanan ini dapat pahala Ramadhannya?
Ustadz Dr (HC) Adi Hidayat, Lc, MA, Direktur Quantum Akhyar Institute, mengatakan perempuan yang terkena haid harusnya tidak perlu kecewa, Soalnya, pahala amalan rutin yang dilakukan saat dirinya suci akan diberikan secara sempurna. "Ketika suci dia banyak melakukan amalan-amalan secara rutin, maka tatkala datang bulan pahala amalan-amalan baik itu tetap diberikan, selama dirinya haid" katanya dalam kanal youtubenya, beberapa waktu lalu.
Itu sebabnya, rugi bagi perempuan yang ketika suci hanya menjalankan amalan-amalan fardu saja. Sebab dia pun hanya akan mendapatkan pahala amalan yang fardu saja ketika haid. Padahal jika ia melakukan juga yang sunnah-sunnah, maka ketika haid akan mendapat pahala yang fardu maupun sunnah kendati ia sedang tidak menjalankan ibadah tersebut karena haid.
Haid di saat puasa secara otomatis membatalkan puasa sehingga diharuskan mengganti (qadla’) di luar Ramadhan. Mengkaji pendapat Ustaz Adi tersebut, maka pahala puasa bagi perempuan yang sedang haid akan tetap diberikan secara sempurna.
Dinukil dari beberapa sumber, berikut amalan-amalan sunnah yang bisa dilakukan perempuan mestruasi agar tetap mendapat pahala Ramadhan, di anataranya:
1. Memperbanyak sedekah
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (HR. Muslim)
Nah muslimah, mari kita perbanyak sedekah dan beramal infaq selama Ramadan ya!
2. Mencari ilmu.
Mencari ilmu menjadi pilihan bagus ibadah bagi perempuan yang sedang haid atau nifas, baik dilakukan secara otodidak dengan membaca buku atau kitab, ataupun melalui bimbingan guru dengan cara daring. Mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib (faridlah). Manfaatnya yang sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain membuat kegiatan tersebut masuk kategori ibadah, bahkan setara dengan jihad.
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)
3. Berdzikir
Kekecewaan tidak dapat melaksanakan ibadah karena haid pernah dialami ummul mukminin Aisyah radhiyallahu'anha. Namun karena kondisi tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah menghibur Aisyah yang bersedih karena keburu datang bulan, padahal belum sempat menjalankan manasik haji.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu'anha berkata, “Kami keluar (safar) bersama Nabi SAW, dan tujuan kami hanyalah ibadah haji. Sampai ketika kami tiba di Sarif atau dekat dengannya, aku mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. Lalu beliau bertanya, ‘Apakah engkau mengalami nifas?’ [maksudnya adalah haid (menstruasi)].
Aisyah berkata, “Aku jawab, ’Iya.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi kaum wanita dari anak cucu Adam. Maka lakukanlah amalan-amalan haji, hanya saja janganlah engkau Tawaf di Kakbah sebelum engkau mandi (setelah suci dari haid).’
Aisyah berkata, ‘Kemudian Rasulullah SAW berkurban dengan menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua istrinya.’” (HR Bukhari – Muslim).
Lalu bagaimana agar setiap muslimah yang tengah mengalami siklus bulanan ini dapat pahala Ramadhannya?
Ustadz Dr (HC) Adi Hidayat, Lc, MA, Direktur Quantum Akhyar Institute, mengatakan perempuan yang terkena haid harusnya tidak perlu kecewa, Soalnya, pahala amalan rutin yang dilakukan saat dirinya suci akan diberikan secara sempurna. "Ketika suci dia banyak melakukan amalan-amalan secara rutin, maka tatkala datang bulan pahala amalan-amalan baik itu tetap diberikan, selama dirinya haid" katanya dalam kanal youtubenya, beberapa waktu lalu.
Itu sebabnya, rugi bagi perempuan yang ketika suci hanya menjalankan amalan-amalan fardu saja. Sebab dia pun hanya akan mendapatkan pahala amalan yang fardu saja ketika haid. Padahal jika ia melakukan juga yang sunnah-sunnah, maka ketika haid akan mendapat pahala yang fardu maupun sunnah kendati ia sedang tidak menjalankan ibadah tersebut karena haid.
Haid di saat puasa secara otomatis membatalkan puasa sehingga diharuskan mengganti (qadla’) di luar Ramadhan. Mengkaji pendapat Ustaz Adi tersebut, maka pahala puasa bagi perempuan yang sedang haid akan tetap diberikan secara sempurna.
Dinukil dari beberapa sumber, berikut amalan-amalan sunnah yang bisa dilakukan perempuan mestruasi agar tetap mendapat pahala Ramadhan, di anataranya:
1. Memperbanyak sedekah
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah kamu dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku melihat kaum wanitalah yang paling banyak menjadi penghuni Neraka.” (HR. Muslim)
Nah muslimah, mari kita perbanyak sedekah dan beramal infaq selama Ramadan ya!
2. Mencari ilmu.
Mencari ilmu menjadi pilihan bagus ibadah bagi perempuan yang sedang haid atau nifas, baik dilakukan secara otodidak dengan membaca buku atau kitab, ataupun melalui bimbingan guru dengan cara daring. Mencari ilmu dalam Islam bersifat wajib (faridlah). Manfaatnya yang sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain membuat kegiatan tersebut masuk kategori ibadah, bahkan setara dengan jihad.
تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لِلهِ خَشْيَةٌ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ، وَمدَارَسَتَهُ تَسْبِيحٌ، وَالْبَحْثُ عَنْهُ جِهَادٌ
“Belajarlah ilmu, sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah suatu bentuk ketakwaan. Mencari ilmu adalah ibadah, menelaahnya adalah tasbih, dan mengkajinya adalah jihad.” (HR Ad-Dailami)
3. Berdzikir