Tangisan Imam Malik Ketika Berbuka Puasa, Berikut Kisahnya
Sabtu, 16 April 2022 - 18:22 WIB
Ulama besar Madinah yang juga pendiri Mazhab Maliki, Al-Imam Malik bin Anas rahimahullah (93-179 Hihriyah) diceritakan pernah menangis saat berbuka puasa.
Salam sebuah riwayat dikisahkan, saat hendak berbuka puasa di bulan Ramadhan, Imam Malik menangis hingga bercucuran air matanya membasahi janggutnya. Lalu salah satu muridnya bertanya:
''Wahai guruku yang mulia, kenapa engkau menangis sedemikian sedih serta menyayat hati kami?" Apakah ada di antara kami yang membuat hatimu sedih, atau hidangan ini kurang berkenan?"
Baca Juga: Penghormatan Imam Malik kepada Rasulullah SAW
Imam Malik berkata: "Tidak, tidak wahai murid-muridku. Sungguh kalian adalah murid-murid terbaikku dan sangat hidmah padaku. Bahkan hidangan ini teramat nikmat buatku.''
Sang Murid bertanya: ''Lalu kenapakah wahai guru kami yang tercinta!
Imam Malik berkata: ''Sungguh aku pernah berbuka dengan guruku (Imam Ja'far As-Shodiq) cucu baginda Rasulullah SAW dalam makanan yang nikmat seperti saat ini, dan Beliau (Sayyidina Ja'far) berkata sambil terisak: ''Wahai ibnu Anas (Imam Malik) tahukah engkau, Rasulullah SAW terkadang berbuka dengan 3 buah kurma dan air, tapi Beliau merasa sangat nikmat penuh syukur. Bahkan seringkali Rasulullah hanya berbuka sebutir kurma dibagi dengan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha. Tapi sungguh Beliau merasa sangatlah nikmat."
Beliau sedikit sahur dan buka tapi sangatlah banyak ibadah dan syukur. Beliau selalu mendoakan kita umatnya yang selalu lalai kepada baginda Nabi. Sedang hari ini kita dipenuhi makanan nikmat dalam berbuka tapi kita sangatlah jauh dari ibadah dan rasa syukur.
Lanjut Imam Malik dan tahukah kalian setelah berkata itu, guruku Sayyidina Ja'far As-Shodiq pingsan karena tidak mampu terkenang akan Rasulullah SAW. Setelah Imam Malik menceritakan itu sambil terisak pada murid-muridnya, maka tiba-tiba seisi ruangan itu menjadi haru dengan isak pilu kerinduan pada baginda Rasulullah SAW.
Demikian kisah Imam Malik bin Anas ketika berbuka puasa. Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan waktu berbuka kita berkah dan diridhai Allah.
Salam sebuah riwayat dikisahkan, saat hendak berbuka puasa di bulan Ramadhan, Imam Malik menangis hingga bercucuran air matanya membasahi janggutnya. Lalu salah satu muridnya bertanya:
''Wahai guruku yang mulia, kenapa engkau menangis sedemikian sedih serta menyayat hati kami?" Apakah ada di antara kami yang membuat hatimu sedih, atau hidangan ini kurang berkenan?"
Baca Juga: Penghormatan Imam Malik kepada Rasulullah SAW
Imam Malik berkata: "Tidak, tidak wahai murid-muridku. Sungguh kalian adalah murid-murid terbaikku dan sangat hidmah padaku. Bahkan hidangan ini teramat nikmat buatku.''
Sang Murid bertanya: ''Lalu kenapakah wahai guru kami yang tercinta!
Imam Malik berkata: ''Sungguh aku pernah berbuka dengan guruku (Imam Ja'far As-Shodiq) cucu baginda Rasulullah SAW dalam makanan yang nikmat seperti saat ini, dan Beliau (Sayyidina Ja'far) berkata sambil terisak: ''Wahai ibnu Anas (Imam Malik) tahukah engkau, Rasulullah SAW terkadang berbuka dengan 3 buah kurma dan air, tapi Beliau merasa sangat nikmat penuh syukur. Bahkan seringkali Rasulullah hanya berbuka sebutir kurma dibagi dengan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu 'anha. Tapi sungguh Beliau merasa sangatlah nikmat."
Beliau sedikit sahur dan buka tapi sangatlah banyak ibadah dan syukur. Beliau selalu mendoakan kita umatnya yang selalu lalai kepada baginda Nabi. Sedang hari ini kita dipenuhi makanan nikmat dalam berbuka tapi kita sangatlah jauh dari ibadah dan rasa syukur.
Lanjut Imam Malik dan tahukah kalian setelah berkata itu, guruku Sayyidina Ja'far As-Shodiq pingsan karena tidak mampu terkenang akan Rasulullah SAW. Setelah Imam Malik menceritakan itu sambil terisak pada murid-muridnya, maka tiba-tiba seisi ruangan itu menjadi haru dengan isak pilu kerinduan pada baginda Rasulullah SAW.
Demikian kisah Imam Malik bin Anas ketika berbuka puasa. Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan waktu berbuka kita berkah dan diridhai Allah.
(rhs)