Doa Ketika Buka Puasa yang Dapat Menghapus Dosa Besar
loading...
A
A
A
Berdoa saat berbuka puasa merupakan sunnah Nabi shallallahu 'alahi wasallam. Dalam banyak riwayat disebutkan: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi."
Bagi muslim di Indonesia ketika berbuka puasa Ramadhan biasanya berdoa dengan Lafaz "Allahumma Laka Shumtu..." atau "Dzahabaz zhama'u..." Kedua doa ini merupakan doa populer yang biasa diamalkan umat muslim.
Selain dua doa di atas sebenarnya banyak doa ketika berbuka. Seorang muslim yang berpuasa boleh berdoa apa saja ketika hendak berbuka.
Berikut doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam saat berbuka puasa:
وذكر العلامة السيد الونائي رحمه اللّٰه تعالى عن أنس بن مالك رضي اللّٰه تعالى عنه، عنه عليه الصلاة و السلام
ما من مسلم يصوم فيقول عند إفطاره :
Sayyid Al-Wanaai telah meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang berpuasa kemudian ketika dia berbuka puasa dia membaca:
Yaa 'Azhiimu yaa 'Azhiimu Anta ilahi laa ilaha Ghoiruk, ighfir dzambal 'azhima fa innahu laa yaghfirudzdzambal 'azhima illal 'Azhiim.
Artinya: "Ya Allah Tuhan Yang Maha Agung, Tuhan Yang Maha Agung, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain-Mu. Ampunkanlah dosa besarku, sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa besar melainkan Tuhan Yang Maha Agung."
إلا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه
"Kecuali akan terhapuskan dosa-dosanya seperti hari dilahirkan ibunya."
قال رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم :
علموا عقبكم فإنها كلمة يحبها اللّٰه و رسوله، و يصلح بها أمر الدنيا و الأخرة
Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم bersabda: "Ajarkanlah oleh kalian doa tersebut karena doa itu dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya dan doa tersebut Allah akan memperbaiki urusan dunia dan akhirat."
Berbukalah dengan kurma dalam bilangan ganjil 3, 5, 7 dan biasakan baca doa ini sebelum menyantap makanan. Karena siapa yang membaca doa ini ketika berbuka, maka akan dibersihkan dosa-dosanya sebagaimana pertama kali keluar dai rahim ibunya. Demikian keterangan Hadis yang diriwayatkan Ibnu Asakir.
Referensi:
Kitab Kanzun Najaah Was Suruur Hal 71
Bagi muslim di Indonesia ketika berbuka puasa Ramadhan biasanya berdoa dengan Lafaz "Allahumma Laka Shumtu..." atau "Dzahabaz zhama'u..." Kedua doa ini merupakan doa populer yang biasa diamalkan umat muslim.
Selain dua doa di atas sebenarnya banyak doa ketika berbuka. Seorang muslim yang berpuasa boleh berdoa apa saja ketika hendak berbuka.
Berikut doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam saat berbuka puasa:
وذكر العلامة السيد الونائي رحمه اللّٰه تعالى عن أنس بن مالك رضي اللّٰه تعالى عنه، عنه عليه الصلاة و السلام
ما من مسلم يصوم فيقول عند إفطاره :
Sayyid Al-Wanaai telah meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim yang berpuasa kemudian ketika dia berbuka puasa dia membaca:
يَا عَظِيْمُ يَا عَظِيْمُ أَنْتَ إِلَهِيْ لَا إِلَهَ غَيْرُكَ اِغْفِرِ الذَّنْبَ العَظِيْمَ فَاِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذَّنْبَ العَظِيْمَ إِلَّا العَظِيْمُ
Yaa 'Azhiimu yaa 'Azhiimu Anta ilahi laa ilaha Ghoiruk, ighfir dzambal 'azhima fa innahu laa yaghfirudzdzambal 'azhima illal 'Azhiim.
Artinya: "Ya Allah Tuhan Yang Maha Agung, Tuhan Yang Maha Agung, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain-Mu. Ampunkanlah dosa besarku, sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa besar melainkan Tuhan Yang Maha Agung."
إلا خرج من ذنوبه كيوم ولدته أمه
"Kecuali akan terhapuskan dosa-dosanya seperti hari dilahirkan ibunya."
قال رسول اللّٰه صلى اللّٰه عليه وسلم :
علموا عقبكم فإنها كلمة يحبها اللّٰه و رسوله، و يصلح بها أمر الدنيا و الأخرة
Nabi صلى اللّٰه عليه وسلم bersabda: "Ajarkanlah oleh kalian doa tersebut karena doa itu dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya dan doa tersebut Allah akan memperbaiki urusan dunia dan akhirat."
Berbukalah dengan kurma dalam bilangan ganjil 3, 5, 7 dan biasakan baca doa ini sebelum menyantap makanan. Karena siapa yang membaca doa ini ketika berbuka, maka akan dibersihkan dosa-dosanya sebagaimana pertama kali keluar dai rahim ibunya. Demikian keterangan Hadis yang diriwayatkan Ibnu Asakir.
Referensi:
Kitab Kanzun Najaah Was Suruur Hal 71
(rhs)