Mengapa Allah Menciptakan Dajjal? Ini Penjelasannya
Sabtu, 14 Mei 2022 - 17:47 WIB
Mengapa Allah menciptakan Dajjal di akhir zaman?Semua yang diciptakan Allah di dunia ini termasuk Dajjal si pembohong besar tentu ada hikmahnya.
Tidak ada seorang Nabi, kecuali telah memberi peringatan umatnya tentang seorang manusia pembohong yang matanya buta sebelah. Selain buta sebelah, di antara kedua matanya tertulis ك ف ر (kaf-fa-ra) yang artinya kafir. Allah memberikan Dajjal kelebihan dan kekuataan untuk menguasai dunia.
Lalu mengapa Allah menciptakan Dajjal? Menurut Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu'man Hasan, pertanyaan ini serupa dengan mengapa Allah menciptakan babi, Iblis, neraka, dan hal-hal lain yang dianggap negatif.
Semua itu bukan untuk main-main, dan tidak ada satu pun yang sia-sia. Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS Ali 'Imran : Ayat 191)
Ustaz Farid Nu'man menjelaskan, sejak awal Allah Ta'ala menciptakan kehidupan manusia, selalu ada peran antagonis dan protagonis. Peran antagonis (jahat) dilakoni oleh Iblis, protagonis (baik) dilakoni oleh Adam 'Alaihissalam, lalu diteruskan oleh Qabil dan Habil.
Hal itu terus berlangsung dari zaman ke zaman, di semua tempat, dari Nabi ke Nabi, hingga akhir zaman dan tanda-tanda Kiamat. Tanda-tanda datangnya Kiamat ada yang positif, seperti diutusnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan dikalahkannya kaum Yahudi oleh umat Islam. Turunnya Nabi Isa 'Alaihissalam serta lahirnya Imam Mahdi. Semua ini berdasarkan hadits-hadits shahih.
Begitu pula tanda-tanda yang buruk seperti kemunculan Dajjal, Ya'juj dan Ma'juj, peristiwa gempa, pembunuhan, anak durhaka, wanita berpakaian tapi telanjang, dan lainnya, berdasarkan hadits-hadits yang shahih pula.
"Dari sini ketahui bahwa shira' bainal haq wal baathil (pertarungan antara haq dan batil) itu tidak pernah berhenti sampai datangnya kiamat. Maka, diciptakannya Dajjal adalah menegaskan hal itu. Sebagai fitnah (ujian) terbesar atas orang-orang mukmin dan ahlul haq. Sekaligus memberikan pelajaran kepada kita; kemana kita mesti berpihak," jelas Ustaz Farid Nu'man.
Yang terpenting adalah kita berdoa kepada Allah Ta'ala agar dilindungi dari fitnah Dajjal sebagai fitnah terbesar yang diingatkan sejak zaman para Nabi terdahulu, fitnah kubur, siksa kubur, dan siksa neraka.
Jadi kesimpulannya, Allah menciptakan Dajjal adalah untuk menguji manusia sekaligus memberikan pelajaran kepada kita. Wallahu A'lam!
Ustaz Farid Nu'man Hasan
Tidak ada seorang Nabi, kecuali telah memberi peringatan umatnya tentang seorang manusia pembohong yang matanya buta sebelah. Selain buta sebelah, di antara kedua matanya tertulis ك ف ر (kaf-fa-ra) yang artinya kafir. Allah memberikan Dajjal kelebihan dan kekuataan untuk menguasai dunia.
Lalu mengapa Allah menciptakan Dajjal? Menurut Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu'man Hasan, pertanyaan ini serupa dengan mengapa Allah menciptakan babi, Iblis, neraka, dan hal-hal lain yang dianggap negatif.
Semua itu bukan untuk main-main, dan tidak ada satu pun yang sia-sia. Allah Ta'ala berfirman:
ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya: "(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka." (QS Ali 'Imran : Ayat 191)
Ustaz Farid Nu'man menjelaskan, sejak awal Allah Ta'ala menciptakan kehidupan manusia, selalu ada peran antagonis dan protagonis. Peran antagonis (jahat) dilakoni oleh Iblis, protagonis (baik) dilakoni oleh Adam 'Alaihissalam, lalu diteruskan oleh Qabil dan Habil.
Hal itu terus berlangsung dari zaman ke zaman, di semua tempat, dari Nabi ke Nabi, hingga akhir zaman dan tanda-tanda Kiamat. Tanda-tanda datangnya Kiamat ada yang positif, seperti diutusnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan dikalahkannya kaum Yahudi oleh umat Islam. Turunnya Nabi Isa 'Alaihissalam serta lahirnya Imam Mahdi. Semua ini berdasarkan hadits-hadits shahih.
Begitu pula tanda-tanda yang buruk seperti kemunculan Dajjal, Ya'juj dan Ma'juj, peristiwa gempa, pembunuhan, anak durhaka, wanita berpakaian tapi telanjang, dan lainnya, berdasarkan hadits-hadits yang shahih pula.
"Dari sini ketahui bahwa shira' bainal haq wal baathil (pertarungan antara haq dan batil) itu tidak pernah berhenti sampai datangnya kiamat. Maka, diciptakannya Dajjal adalah menegaskan hal itu. Sebagai fitnah (ujian) terbesar atas orang-orang mukmin dan ahlul haq. Sekaligus memberikan pelajaran kepada kita; kemana kita mesti berpihak," jelas Ustaz Farid Nu'man.
Yang terpenting adalah kita berdoa kepada Allah Ta'ala agar dilindungi dari fitnah Dajjal sebagai fitnah terbesar yang diingatkan sejak zaman para Nabi terdahulu, fitnah kubur, siksa kubur, dan siksa neraka.
Jadi kesimpulannya, Allah menciptakan Dajjal adalah untuk menguji manusia sekaligus memberikan pelajaran kepada kita. Wallahu A'lam!
Ustaz Farid Nu'man Hasan
(rhs)