5 Bahaya Akibat Memakan Makanan yang Haram
Kamis, 19 Mei 2022 - 21:18 WIB
Dalam Islam, makanan berasal dari kata Al-Tha'am dan jamaknya Al-Atimah yang artinya makan makanan. Ada tiga hukum terkait makanan menurut syariat yaitu halal, haram, dan syubhat (tidak jelas,meragukan).
Sebagai muslim, kita diwajibkan menjauhi makanan haram dan sebaliknya diperintahkan mengonsumsi makanan halal.
Imam asy-Syafi'i berkata dalam Kitab Al-Umm: "Asal hukum makanan dan minuman adalah halal kecuali apa yang diharamkan oleh Allah dalam Kitabullah atau melalui lisan Rasulullah SAW, karena apa yang diharamkan oleh Rasulullah sama halnya dengan pengharaman Allah."
Umat muslim wajib memperhatikan makanannya dan bagaimana cara mendapatkannya. Setidaknya ada lima bahaya akibat memakan makanan haram.
Berikut keterangannya dalam Kitab Sulamut Taufiq Hal 29:
وقال الشيخ علي الشاذلي رضي اللّٰه عنه
من أكل الحلال لان قلبه ورق ونار وقل نومه ولم يحجب عن حضرة الله،ومن أكل غير الحلال قسا قلبه وغلظ واظلم وحجب عن حضرة الله تعالي وكثر نومه
Artinya: "Berkata Syaikh 'Ali as-Syadzili, barang siapa memakan makanan yang halal maka hatinya menjadi lembut, bercahaya, sedikit tidurnya dan tidak terhalang hijabnya di hadapan Allah. Sedangkan barang siapa memakan barang haram maka keras hatinya, mudah marah, berbuat zalim, terhalang hijabnnya di hadapan Allah, dan banyak tidurnya."
Inilah 5 Bahaya Makan Makanan yang Haram:
1. Hatinya keras
2. Mudah marah
3. Berbuat zalim
4. Terhalang hijabnnya di hadapan Allah
5. Banyak tidurnya.
قال الامام سهل رضي اللّٰه عنه
من لم يكن مطعمه من حلال لم يكشف عن قلبه حجاب وتسارعت اليه العقوبات ولاتنفعه صلاته ولاصيامه ولا صداقه
Imam Sahl radhiyallahu 'anhu berkata: "Siapa saja yang memakan makanan yang tidak halal baginya maka tidak akan dibukakan (kasyf) hatinya, dipercepat siksanya, tidak ada manfaatnya sholatnya, puasanya dan juga sedekahnya."
Dalam Kitab Al-Manhajus Sawi Hal 553 terdapat sebuah Atsar yang menerangkan tentang bahaya mengonsumsi makanan haram:
في الأثر : مَنْ أَكَلَ الْحَلاَلَ أَطَاعَتْ جَوَارِحُهُ شَاءَ أَمْ أَبَى وَ مَنْ أَكَلَ الْحَرَامَ عَصَتْ جَوَارِحُهُ شَاءَ أَمْ أَبَى
Sebagai muslim, kita diwajibkan menjauhi makanan haram dan sebaliknya diperintahkan mengonsumsi makanan halal.
Imam asy-Syafi'i berkata dalam Kitab Al-Umm: "Asal hukum makanan dan minuman adalah halal kecuali apa yang diharamkan oleh Allah dalam Kitabullah atau melalui lisan Rasulullah SAW, karena apa yang diharamkan oleh Rasulullah sama halnya dengan pengharaman Allah."
Umat muslim wajib memperhatikan makanannya dan bagaimana cara mendapatkannya. Setidaknya ada lima bahaya akibat memakan makanan haram.
Berikut keterangannya dalam Kitab Sulamut Taufiq Hal 29:
وقال الشيخ علي الشاذلي رضي اللّٰه عنه
من أكل الحلال لان قلبه ورق ونار وقل نومه ولم يحجب عن حضرة الله،ومن أكل غير الحلال قسا قلبه وغلظ واظلم وحجب عن حضرة الله تعالي وكثر نومه
Artinya: "Berkata Syaikh 'Ali as-Syadzili, barang siapa memakan makanan yang halal maka hatinya menjadi lembut, bercahaya, sedikit tidurnya dan tidak terhalang hijabnya di hadapan Allah. Sedangkan barang siapa memakan barang haram maka keras hatinya, mudah marah, berbuat zalim, terhalang hijabnnya di hadapan Allah, dan banyak tidurnya."
Inilah 5 Bahaya Makan Makanan yang Haram:
1. Hatinya keras
2. Mudah marah
3. Berbuat zalim
4. Terhalang hijabnnya di hadapan Allah
5. Banyak tidurnya.
قال الامام سهل رضي اللّٰه عنه
من لم يكن مطعمه من حلال لم يكشف عن قلبه حجاب وتسارعت اليه العقوبات ولاتنفعه صلاته ولاصيامه ولا صداقه
Imam Sahl radhiyallahu 'anhu berkata: "Siapa saja yang memakan makanan yang tidak halal baginya maka tidak akan dibukakan (kasyf) hatinya, dipercepat siksanya, tidak ada manfaatnya sholatnya, puasanya dan juga sedekahnya."
Dalam Kitab Al-Manhajus Sawi Hal 553 terdapat sebuah Atsar yang menerangkan tentang bahaya mengonsumsi makanan haram:
في الأثر : مَنْ أَكَلَ الْحَلاَلَ أَطَاعَتْ جَوَارِحُهُ شَاءَ أَمْ أَبَى وَ مَنْ أَكَلَ الْحَرَامَ عَصَتْ جَوَارِحُهُ شَاءَ أَمْ أَبَى