Keutamaan Membaca Doa Iftitah Allahu Akbar Kabiira

Minggu, 19 Juni 2022 - 13:45 WIB
Dari banyak bacaan doa iftitah, ada satu kalimat doa iftitah yang memiliki fadhilah agung. Foto/Ist
Membaca doa iftitah setelah takbiratul-Ihram hukumnya sunnah. Secara bahasa, iftitah artinya permulaan atau pembukaan.

Keutamaan membaca doa iftitah ketika sholat diterangkan dalam satu riwayat yang shahih. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu: "Biasanya Rasulullahصلى الله عليه وسلم setelah bertakbir ketika sholat, beliau diam sejenak sebelum membaca ayat. Maka aku pun bertanya kepada beliau, wahai Rasulullah, kutebus engkau dengan ayah dan ibuku, aku melihatmu berdiam antara takbir dan bacaan ayat. Apa yang engkau baca ketika itu adalah:… (beliau menyebutkan doa iftiftah)." (Muttafaqun 'Alaih)

Dari banyak bacaan doa iftitah, ada satu kalimat doa iftitah yang memiliki fadhilah agung. Dikisahkan, seorang sahabat yang ikut menjadi makmum Nabi shollallohu 'alaihi wasallam. Ketika sholat, sahabat itu membaca doa hingga terdengar oleh jamaah di sampingnya. Bacaan Doa tersebut yaitu:

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً


Allaahu Akbar kabiira, walhamdu lillaahi katsiira, wasubhaanallaahi bukratawwa ashiila.



Artinya: "Allah Maha besar dengan sebesar-besarnya, segala puji hanya bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Ssuci Allah di waktu pagi dan petang hari."

Ternyata Rasulullah mendengar doa yang dibaca salah satu sahabat tadi. Usai sholat, Rasulullah kemudian bertanya kepada para sahabat beliau.

"Siapa yang tadi mengucapkan kalimat ini dan ini?" Salah satu sahabat menjawab: "Saya Ya Rasulullah." Kemudian Rasulullah Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku takjub dengan doa itu. Pintu-pintu langit dibuka karenanya." (HR Imam Muslim)

Berikut Doa Iftitah redaksi lengkapnya:

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ


Allaahu Akbar kabiira, walhamdu lillaahi katsiira, wasubhaanallaahi bukratawwa ashiila. wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)."

Selain doa di atas, Nabi juga mengajarkan doa Ifitah yang sering dibaca beliau ketiak sholat.

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ


Allahumma Baa'id Bainii wa Baina Khathaayaaya Kamaa Baa’adta bainal Masyriqi Wal Maghrib. Allaahumma Naqqinii Minal Khathaayaa Kamaa Yunaqqats Tsaubul Abyadlu Minad Danas. Allaahummaghsil Khathaayaaya Bil maa-i Wats Tsalji Wal Barad.

Artinya: Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin. (HR Al-Bukhari, Muslim)

Doa Iftitah lainnya:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ


Subhaanaka Allahumma Bihamdika Tabaarokasmuka wa Ta'ala Jadduka wa Laa Ilaha Ghoiruka.

Artinya: Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau. (HR Abu Dawud, An Nasa-i, At-Tirmidzi, Ad-Darimi dan Ibnu Maajah)

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More