Keistimewaan Manusia dari Malaikat, Berikut Penjelasan Al-Qur'an dan Sains

Minggu, 19 Juni 2022 - 21:41 WIB
Alah memerintahkan Nabi Adam menyebutkan nama benda-benda berikut kegunaannya. Saat itulah Malaikat menyadari bahwa manusia pantas menjadi khalifah di bumi. Foto ilustrasi/dok Channel Youtube Kisah Islami
Kita sepatutnya bersyukur karena manusia mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh Malaikat. Manusia dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi karena memiliki keistimewaan dari seluruh makhluk-Nya.

Dalam Al-Qur'an diceritakan ketika Allah hendak menjadikan khalifah di muka bumi, para Malaikat bertanya mengapa Allah hendak menjadikan manusia sebagai khalifah, padahal mereka banyak berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah? Allah menjawab bahwa Dia mengetahui apa yang tidak diketahui oleh para Malaikat.

Untuk mengetahui apa keistimewaan manusia, mari kita simak firman-Nya berikut:

قَالَ يٰٓـاٰدَمُ اَنۡۢبِئۡهُمۡ بِاَسۡمَآٮِٕهِمۡ‌ۚ فَلَمَّآ اَنۡۢبَاَهُمۡ بِاَسۡمَآٮِٕهِمۡۙ قَالَ اَلَمۡ اَقُل لَّـكُمۡ اِنِّىۡٓ اَعۡلَمُ غَيۡبَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۙ وَاَعۡلَمُ مَا تُبۡدُوۡنَ وَمَا كُنۡتُمۡ تَكۡتُمُوۡنَ

Artinya: "Dia (Allah) berfirman, 'Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!" Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, "Bukankah telah Aku katakan kepadamu, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Surat Al-Baqarah Ayat 33)



Diterangkan dalam Tafsir Kemenag, Allah memberi kesempatan kepada Nabi Adam 'alaihissalam untuk menyebutkan nama benda-benda yang telah Allah ajarkan kepadanya. Dia berfirman, "Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!"

Lalu Nabi Adam pun menyebutkan nama benda-benda itu dengan segala macam kegunaan dan manfaatnya. Pada saat itulah Malaikat menyadari bahwa manusialah yang pantas untuk menjadi khalifah di bumi ini. Nabi Adam menyebutkan nama-nama benda-benda itu berikut manfaat dan kegunaannya.

Allah memberi dua alasan tentang penunjukan Nabi Adam menjadi khalifah. Pertama, bahwa Dia mengetahui rahasia di jagat raya yaitu semua yang ada di langit dan bumi. Kedua, bahwa Allah mengetahui apa yang dipendam dalam diri Malaikat dan juga hati manusia. Jika demikian, maka kehendak Allah menjadikan manusia sebagai khalifah sudah pasti mempunyai banyak hikmah.

Malaikat ternyata tidak tahu dan tidak dapat menyebutkan nama benda-benda yang diperlihatkan Allah kepada mereka. Dalam pengangkatan Adam sebagai khalifah di bumi terkandung makna yang tinggi yang tak diketahui para Malaikat. Mereka tidak dapat mengetahui rahasia-rahasia alam, serta ciri khas yang ada pada masing-masing makhluk, sebab para malaikat sangat berbeda keadaannya dengan manusia.

Mereka tidak mempunyai kebutuhan apa-apa, seperti sandang, pangan dan harta benda. Seandainya Malaikat dijadikan penghuni dan penguasa di bumi ini, niscaya tak akan ada sawah dan ladang, tak akan ada pabrik dan tambang-tambang, tak akan ada gedung-gedung yang tinggi menjulang. Juga tidak akan lahir bermacam-macam ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang telah dicapai manusia sekarang ini.

Dengan kekuatan akalnya, manusia memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dapat melakukan hal-hal yang hampir tak terhitung jumlahnya. Dengan kekuatan itu, manusia dapat memberikan kemaslahatan. Dia dapat mengolah tanah yang gersang menjadi tanah yang subur.

Dengan bahan-bahan yang tersedia di bumi ini manusia dapat membuat variasi-variasi baru yang belum pernah ada. Pengawinan antara kuda dengan keledai, melahirkan hewan jenis baru yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu hewan yang disebut "bagal". Kemudian menyilangkan tumbuh-tumbuhan yang berbunga putih dengan yang berbunga merah, maka lahirlah tumbuh-tumbuhan jenis baru, yang berbunga merah putih.

Pengolahan logam menjadi barang-barang perhiasan yang beraneka ragam dan alat-alat keperluan hidup sehari-hari dan pengolahan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan menjadi bahan pakaian dan makanan untuk kesejahteraan mereka. Pada zaman sekarang ini dapat disaksikan berjuta-juta macam benda hasil penemuan manusia, baik yang kecil maupun yang besar, sebagai hasil kekuatan akalnya.

Malaikat Tidak Punya Hawa Nafsu

Allah menciptakan Malaikat dari Nur (cahaya). Mereka tidak mempunyai hawa nafsu yang mendorong mereka untuk bekerja mengolah benda-benda alam dan memanfaatkannya untuk kepentingan hidup mereka.

Malaikat merupakan makhluk yang tercipta untuk patuh kepada Allah. Mereka tak pernah lelah bertasbih. Selalu mematuhi dan menaati perintah Allah. Allah berfirman: "....Mereka (Malaikat) tidak dapat durhaka kepada Allah dalam hal apa saja yang Ia perintahkan kepada mereka, dan mereka mengerjakan apa saja yang diperintahkan kepada mereka." (QS. At-Tahriim: 6)

Allah yang Maha Agung menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan dan masing-masing dari mereka memiliki tugas tertentu. Secara fisik digambarkan, Malaikat mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat bahkan lebih.

Dalam Al-Qur'an dijelaskan: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS Al-Mujadalah: 11)

Terkait penciptaan manusia, Allah berfirman: "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (QS Al-Hijr: 26)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ اذۡكُرۡ نِعۡمَتِىۡ عَلَيۡكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ‌ ۘ اِذۡ اَيَّدْتُكَ بِرُوۡحِ الۡقُدُسِ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِىۡ الۡمَهۡدِ وَكَهۡلًا ‌ ۚوَاِذۡ عَلَّمۡتُكَ الۡـكِتٰبَ وَالۡحِكۡمَةَ وَالتَّوۡرٰٮةَ وَالۡاِنۡجِيۡلَ‌ ۚ وَاِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ الطِّيۡنِ كَهَيْئَةِ الطَّيۡرِ بِاِذۡنِىۡ فَتَـنۡفُخُ فِيۡهَا فَتَكُوۡنُ طَيۡرًۢا بِاِذۡنِىۡ‌ وَ تُبۡرِئُ الۡاَكۡمَهَ وَالۡاَبۡرَصَ بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ تُخۡرِجُ الۡمَوۡتٰى بِاِذۡنِىۡ‌ ۚ وَاِذۡ كَفَفۡتُ بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ عَنۡكَ اِذۡ جِئۡتَهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا مِنۡهُمۡ اِنۡ هٰذَاۤ اِلَّا سِحۡرٌ مُّبِيۡنٌ
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.

(QS. Al-Maidah Ayat 110)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More