Kisah Malaikat Harut dan Marut Mengajarkan Ilmu Sihir di Muka Bumi

Senin, 20 Juni 2022 - 10:32 WIB
Pada mulanya ilmu sihir diajarkan oleh dua malaikat, yakni Harut dan Marut sebagai ujian bagi mereka berdua dan bagi mereka yang diajarinya. Foto/Ilustrasi: Pinterest
Muhammad Quraish Shihab menyatakan bahwa pada mulanya ilmu sihir diajarkan oleh dua malaikat, yakni Harut dan Marut sebagai ujian bagi mereka berdua dan bagi mereka yang diajarinya. Pada saat yang bersamaan, ternyata setan juga ikut menimba ilmu itu.

"Akan tetapi jauh setelah itu, ketika Nabi Sulaiman berkuasa, praktik ilmu sihir dia larang. Semua buku-buku tentang sihir ditanam di bawah singgasananya," ujar cendekiawan ilmu Al-Quran ini dalam bukunya berjudul "Yang Tersembunyi, Jin, Iblis, Setan, dan Malaikat dalam Al-Qur’an – As-Sunnah, Serta Wacana Pemikiran Ulama Masa Lalu dan Masa Kini".



Setelah Nabi Sulaiman wafat, setan yang lepas kendali menemukan kitab-kitab tersebut kemudian mengajarkan kembali ilmu sihir itu. Pada saat itulah sebagian orang yahudi mengikuti jejak setan dan percaya kepada bisikan setan bahwa sebenarnya kekuasaan Nabi Sulaiman serta kehebatanya adalah pengaruh sihir tersebut. Allah SWT membantah kebohongan itu dan menyatakan bahwa Nabi Sulaiman tidak melakukan sihir.

Sementara itu, Ahmad Musthafa al-Maraghid dalam "Tafsir al-Maraghi", mengatakan bahwa orang Yahudi menduga Nabi Sulaimanlah yang menghimpun kitab-kitab sihir dari para pakar dalam bidang itu. Kemudian, kitab tersebut dipendam di bawah kursi singgasananya. Hingga suatu saat, kitab tersebut digali dan ditemukan oleh orang-orang yang mengetahuinya. Lalu, kitab terebut diajarkan kepada banyak orang.



Dapat dipastikan bahwa sihir bermula dari Harut dan Marut. Keduanya tahu tentang sihir dan mengajarkanya kepada manusia, akan tetapi mereka tidak mengajarkanya kecuali setelah memberi tahu sisi positif dan negatifnya.

"Artinya, kedua malaikat ini sebelum mengajarkan ilmu sihir pasti selalu mengingatkan bahwa ilmu tersebut membahayakan keselamatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri," tulis Asrifin an-Nakhrowie dalam bukunya berjudul "Sihir & Klenik Perdukunan".

Harut dan Marut mengajarkan ilmu sihir di Negeri Babil, yang sering di sebut Kota Babilonia, sebuah Kota yang terletak di negara Irak. Kota ini berada di tepi sungai Eufrat, yang bekasnya sampai sekarang masih ada.



Surat Al Baqarah ayat 102

Nama Harut dan Marut disebutkan di dalam Al-Qur'an pada surat Al Baqarah ayat 102 . Namun para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan dua malaikat itu.

Dafiq Rohman dalam bukunya berjudul "Janibal Ma'rifat" menyebutkan ada yang berpendapat bahwa mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.

Harut dan Marut adalah dua nama yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan juga dikenal dalam kisah-kisah orang terdahulu. Dalam ayat yang berbicara tentang sihir di zaman Nabi Sulaiman 'alahissalam, Allah Ta'ala menyebutkan nama Harut dan Marut. Allah Ta'ala berfirman:

وَاتَّبَعُوۡا مَا تَتۡلُوا الشَّيٰطِيۡنُ عَلٰى مُلۡكِ سُلَيۡمٰنَ‌‌ۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيۡمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيۡنَ كَفَرُوۡا يُعَلِّمُوۡنَ النَّاسَ السِّحۡرَ وَمَآ اُنۡزِلَ عَلَى الۡمَلَـکَيۡنِ بِبَابِلَ هَارُوۡتَ وَمَارُوۡتَ‌ؕ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنۡ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوۡلَاۤ اِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ فَلَا تَكۡفُرۡؕ‌ فَيَتَعَلَّمُوۡنَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُوۡنَ بِهٖ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَ زَوۡجِهٖ‌ؕ وَمَا هُمۡ بِضَآرِّيۡنَ بِهٖ مِنۡ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ‌ؕ وَيَتَعَلَّمُوۡنَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنۡفَعُهُمۡ‌ؕ وَلَقَدۡ عَلِمُوۡا لَمَنِ اشۡتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ خَلَاقٍ‌ؕ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡا بِهٖۤ اَنۡفُسَهُمۡ‌ؕ لَوۡ کَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut.

Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir."

Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah.

Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu. ( QS Al-Baqarah : 102)

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
فَلَا تَحۡسَبَنَّ اللّٰهَ مُخۡلِفَ وَعۡدِهٖ رُسُلَهٗؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ ذُوۡ انْتِقَامٍؕ (٤٧) يَوۡمَ تُبَدَّلُ الۡاَرۡضُ غَيۡرَ الۡاَرۡضِ وَالسَّمٰوٰتُ‌ وَبَرَزُوۡا لِلّٰهِ الۡوَاحِدِ الۡقَهَّارِ‏ (٤٨)
Maka karena itu jangan sekali-kali kamu mengira bahwa Allah mengingkari janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya. Sungguh, Allah Mahaperkasa dan mempunyai pembalasan. Yaitu pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit, dan mereka (manusia) berkumpul di Padang Mahsyar menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.

(QS. Ibrahim Ayat 47-48)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More