Surat Yusuf Ayat 52, Ini Hikmah dan Pesannya

Selasa, 21 Juni 2022 - 22:34 WIB
Pada ayat ke-52, Nabi Yusuf alaihissalam menegaskan bahwa beliau bukanlah orang yang berkhianat. Foto ilustrasi/dok Aziz Studios
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni

Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,

Yayasan Pustaka Afaf

Kebenaran yang selama ini tersembunyi akhirnya terungkap setelah istri Al-Aziz berterus terang bahwa dialah yang bersalah menggoda Nabi Yusuf 'alaihissalam.

Pada ayat selanjutnya, Nabi Yusuf menegaskan bahwa beliau bukanlah orang yang berkhianat. Berikut lanjutan tadabur Surat Yusuf dan hikmahnya:

ذٰلِكَ لِيَعْلَمَ اَنِّيْ لَمْ اَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ كَيْدَ الْخَاۤىِٕنِيْنَ


Artinya: "(Yusuf berkata): 'Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Allah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat." (QS Yusuf Ayat 52)

Pesan dan Hikmah:

1. Ada ulama memahami kalimat dalam ayat ini adalah ucapan istri Al-Aziz yang telah melihat kesalehan pribadi Yusuf yang berbeda dengan umunya para pria di zamannya. Seakan di hatinya sudah timbul tanda-tanda keimanan terhadap apa yang akan didakwahkan oleh Nabi Yusuf di kemudian hari.

Jika kita terima ini sebagai ucapan si istri Al-Aziz maka ucapan ini menunjukkan rasa hormatnya kepada Nabi Yusuf. Dan dia bersyukur bahwa Allah menggagalkan rencananya, hingga dia yakin bahwa Allah tidak akan memberi petunjuk dan meridhai orang-orang yang berkhianat.

2. Ulama lain memahami ayat ini sebagai ucapannya Nabi Yusuf bahwa beliau ingin menunjukkan dirinya sama sekali tidak mengkhianati jasa-jasa kebaikan majikannya. Karena Nabi Yusuf yakin bahwa Allah tidak akan pernah memberi hidayah dan meridhai orang yang berkhianat.

(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More