Allah SWT Memanggil Nabi Muhammad SAW dengan Panggilan Mesra dan Mulia
Jum'at, 22 Juli 2022 - 13:57 WIB
Mereka yang menurut Ibnu Sina disebut "orang yang arif," mampu memandang rahasia Tuhan yang terbentang melalu qudrat-Nya. Tokoh dari segala saksi adalah Rasulullah Muhammad SAW yang secara tegas di dalam ayat ini dinyatakan "diutus untuk menjadi syahid (saksi)."
Panggilan Kemuliaan
Dari penelusuran terhadap ayat-ayat Al-Qur'an ditemukan bahwa para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW telah diseru oleh Allah dengan nama-nama mereka; Ya Adam..., Ya Musa..., Ya Isa..., dan sebagainya. Tetapi terhadap Nabi Muhammad SAW, Allah SWT sering memanggilnya dengan panggilan kemuliaan, seperti Ya ayyuhan Nabi..., Ya ayyuhar Rasul..., atau memanggilnya dengan panggilan-panggilan mesra, seperti Ya ayyuhal muddatstsir, atau ya ayyuhal muzzammil (wahai orang yang berselimut).
Quraish Shihab menjelaskan kalau pun ada ayat yang menyebut namanya, nama tersebut dibarengi dengan gelar kehormatan. Perhatikan firman-Nya dalam surat Ali-'Imran (3) : 144, Al-Ahzab (33) : 40, Al-Fat-h (48) : 29, dan Al-Shaff (61) : 6.
Dalam konteks ini dapat dimengerti mengapa Al-Qur'an berpesan kepada kaum mukmin.
"Janganlah kamu menjadikan panggilan kepada Rasul di antara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain... ( QS Al-Nur [24] : 63).
Panggilan Kemuliaan
Dari penelusuran terhadap ayat-ayat Al-Qur'an ditemukan bahwa para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW telah diseru oleh Allah dengan nama-nama mereka; Ya Adam..., Ya Musa..., Ya Isa..., dan sebagainya. Tetapi terhadap Nabi Muhammad SAW, Allah SWT sering memanggilnya dengan panggilan kemuliaan, seperti Ya ayyuhan Nabi..., Ya ayyuhar Rasul..., atau memanggilnya dengan panggilan-panggilan mesra, seperti Ya ayyuhal muddatstsir, atau ya ayyuhal muzzammil (wahai orang yang berselimut).
Quraish Shihab menjelaskan kalau pun ada ayat yang menyebut namanya, nama tersebut dibarengi dengan gelar kehormatan. Perhatikan firman-Nya dalam surat Ali-'Imran (3) : 144, Al-Ahzab (33) : 40, Al-Fat-h (48) : 29, dan Al-Shaff (61) : 6.
Dalam konteks ini dapat dimengerti mengapa Al-Qur'an berpesan kepada kaum mukmin.
"Janganlah kamu menjadikan panggilan kepada Rasul di antara kamu, seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian yang lain... ( QS Al-Nur [24] : 63).
(mhy)