Ilmuwan Bingung Bumi Berputar Lebih Cepat, Pertanda Kiamat Makin Dekat?

Senin, 08 Agustus 2022 - 05:15 WIB
Planet Bumi berputar lebih cepat dari biasanya. Benarkan kiamat sudah dekat? Foto/Ilustrasi: Ist
Para ilmuwan dibuat bingung setelah menemukan Planet Bumi berputar lebih cepat dari biasanya. Ini membuat hari lebih pendek dari biasanya. Ada sejumlah hadis yang menyebut fenomena ini sebagai pertanda bahwa kiamat sudah dekat .

Hasil pengukuran baru oleh Laboratorium Fisika Nasional Inggris mendapati Bumi saat ini berputar lebih cepat daripada setengah abad yang lalu. Pada tanggal 29 Juni, rotasi penuh Bumi membutuhkan waktu 1,59 milidetik kurang dari 24 jam, hari terpendek yang pernah tercatat.



Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa jika kecepatan rotasi terus meningkat, manusia mungkin perlu menghilangkan 1 detik dari jam atom selama ini.

"Jika rotasi cepat Bumi berlanjut, itu bisa mengarah pada pengenalan detik kabisat negatif pertama," lapor astrofisikawan Graham Jones melalui Timeanddate.com.

"Ini akan diperlukan untuk menjaga waktu sipil yang didasarkan pada detak jam atom yang sangat stabil, sejalan dengan waktu matahari, yang didasarkan pada pergerakan matahari melintasi langit," imbuhnya, dikutip dari News.com.au, Selasa (2/8/2022).

Kiamat Sudah Dekat

Sejumlah hadis menjelaskan bahwa fenomena cepatnya pergantian waktu termasuk di antara tanda-tanda kiamat. Di antara hadis tersebut adalah riwayat Abu Hurairah yang mendengar Nabi Muhammad SAW berkata:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى… يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ.

‘Tidak akan tiba hari Kiamat hingga… zaman berdekatan.’” (Shahiihul Bukhari, kitab al-Fitan (XIII/81-82, al-Fath).



Dan diriwayatkan dari beliau Radhiyallahu anhu, beliau berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ.

“Tidak akan tiba hari Kiamat hingga zaman berdekatan, setahun bagaikan sebulan, sebulan bagaikan sepekan, sepekan bagaikan sehari, sehari bagaikan sejam dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (Musnad Ahmad, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Anas)

Dalam kitab Asyraathus Saa’ah (edisi Indonesia: Hari Kiamat Sudah Dekat) karya Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, disebutkan ada beberapa pendapat para ulama tentang makna berdekatannya zaman, di antaranya:

Pertama, maksudnya adalah sedikitnya keberkahan di dalam waktu. [Lihat Ma’aalimus Sunan (VI/141-142, dengan catatan pinggir Mukhtashar Sunan Abi Dawud, karya al-Mundziri), Jaami’ul Ushuul, karya Ibnul Atsir (X/409), dan Fat-hul Baari (XIII/16).

Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Hal ini telah didapati pada zaman kita sekarang ini. Karena kita telah menjumpai cepatnya waktu berlalu yang tidak pernah kita temukan pada zaman sebelum kita.” (Lihat Fat-hul Baari (XIII/16)

Kedua, maksudnya adalah apa yang akan terjadi pada zaman al-Mahdi dan Nabi ‘Isa Alaihissallam, di mana manusia menikmati kehidupannya, adanya jaminan keamanan, juga keadilan. Saat itu manusia merasakan singkatnya masa-masa kemakmuran padahal waktunya lama, dan masa-masa sulit dirasakan lama padahal singkat.[Lihat Fat-hul Baari (XIII/16)]

Ketiga, maksudnya adalah kedekatan (kemiripan) keadaan penghuninya dalam hal sedikitnya ilmu agama. Sehingga, tidak ada amar ma’ruf dan nahi munkar di tengah-tengah mereka karena mendominasinya kefasikan dan para pelakunya. Secara khusus hal itu terjadi ketika upaya mencari ilmu ditinggalkan serta ridha dengan kebodohan. Karena sesungguhnya manusia tidak sama dalam keilmuannya, dan beragamnya tingkatan ilmu mereka, sebagaimana difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ “…
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More