Surat Yusuf Ayat 58: Kisah Pertemuan Nabi Yusuf dengan Saudara-saudaranya

Minggu, 14 Agustus 2022 - 07:05 WIB
Ilustrasi saudara-saudara Nabi Yusuf saat bertemu Nabi Yusuf di Istana Kerajaan Mesir. Foto/tangkapan layar Film Nabi Yusuf
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni

Lulusan Al-Azhar Mesir,

Yayasan Pustaka Afaf

Lanjutan tadabur Surat Yusuf memasuki cerita yang sangat menarik. Ketika menjabat sebagai Bendahara Kerajaan Mesir, Nabi Yusuf menunjukkan kemampuannya mengatasi paceklik yang melanda Mesir dengan kebijakan membagi-bagikan makanan kepada penduduk yang membutuhkan.

Kabar keberhasilan ini pun tersebar ke seluruh penjuru, bahkan ke Palestina, kampung halaman Nabi Yakub (ayah Nabi Yusuf) dan anak-anaknya. Saat itu, Palestina mengalami masa paceklik. Nabi Yakub menyuruh anak-anaknya, kecuali Bunyamin, untuk berangkat ke Mesir.

Sesampainya di Mesir, mereka masuk ke tempatnya Nabi Yusuf yang saat itu sedang mengawasi pembagian makanan. Maka Nabi Yusuf pun mengenali mereka, sedang mereka tidak mengenalinya.

Berikut kisahnya diceritakan dalam Surat Yusuf Ayat 58:

وَجَاۤءَ اِخْوَةُ يُوْسُفَ فَدَخَلُوْا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ


Wa jaaa'a ikhwatu Yuusufa fadakhaluu 'alaihi fa'arafahum wa hum lahuu munkiruun.

Artinya: "Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat)nya. Maka dia (Yusuf) mengenal mereka, sedang mereka tidak mengenalinya (lagi) kepadanya." (QS Yusuf Ayat 58)

Pesan dan Hikmah

1. Keberhasilan Nabi Yusuf mengatasi krisis kemarau dirasakan oleh kerajaan dan rakyatnya. Negeri tetangganya Palestina pun mendengar informasi kebaikan Mesir dan penguasanya. Ketika itu, keluarga Yusuf di Palestina juga mengalami kesulitan makanan imbas dari krisis ini, akhirnya datang ke Mesir.

2. Nabi Yusuf mengenali saudara-saudaranya yang datang ke Mesir, sementara saudaranya tidak mengenal Yusuf lagi. Agaknya wajar jika mereka lupa dengan Nabi Yusuf karena mereka menganggapnya telah mati saat dibuang ke dalam sumur. Apa yang membuat Nabi Yusuf tidak lupa dengan saudaranya? Jawabannya karena cintanya yang tulus kepada saudaranya sekalipun dia telah dizalimi oleh mereka. Bisa juga karena aniaya mereka terhadap Yusuf yang tidak bisa dilupakan. Namun Nabi Yusuf memaklumi dan memaafkannya, bahkan tidak dendam sama sekali terhadap saudaranya.

3. Jangan sekali-kali berbuat zalim kepada siapa pun. Seumur hidup sulit dilupakan oleh orang yang dizalimi apalagi jika sampai tidak dimaafkan dan menimbulkan rasa kebencian dan dendam kesumat.

4. Betapa mulianya sifat memaafkan kezaliman orang lain, apalagi sampai melupakan kezalimannya. Semoga kita dapat mengambil iktibar dari kisah ini.

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَّيُعَذِّبَ الۡمُنٰفِقِيۡنَ وَالۡمُنٰفِقٰتِ وَالۡمُشۡرِكِيۡنَ وَ الۡمُشۡرِكٰتِ الظَّآنِّيۡنَ بِاللّٰهِ ظَنَّ السَّوۡءِ‌ؕ عَلَيۡهِمۡ دَآٮِٕرَةُ السَّوۡءِ‌ ۚ وَ غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيۡهِمۡ وَلَعَنَهُمۡ وَاَعَدَّ لَهُمۡ جَهَنَّمَؕ وَسَآءَتۡ مَصِيۡرًا
dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan neraka Jahanam bagi mereka. Dan (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Fath Ayat 6)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More