Dalil Kedustaan Dukun dan Peramal dalam Islam

Senin, 29 Agustus 2022 - 21:02 WIB
Kemampuan dukun yang mengaku bisa mengetahui hal ghaib sebenarnya berasal dari bisikan setan. Foto ilustrasi/dok pinterest
Dukun menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan belakangan ini. Di Indonesia, dunia perdukunan bukanlah hal yang baru, eksistensinya sudah terlahir sejak dulu.

Dukun dalam KBBI adalah orang yang mengambil berita dari setan yang menyadap pendengaran dan memberikan perkara ghaib. Dukun dikenal dengan beberapa istilah seperti 'Arraf, Kahin, Munajjam (ahli ilmu nujum), rammal, hingga Sahir (tukang sihir). Lantas, bagaimana syariat Islam memandang dunia perdukunan ini?

Imam an-Nawawi menyebutkan banyak hadis sahih yang melarang mendatangi atau meminta bantuan kepada dukun. Alasannya karena kemampuan ghaib mereka berasal dari bisikan setan.

Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Itu adalah sesuatu yang didengar oleh jin kemudian dibisikkan kepada para walinya dan mereka mencampurnya dengan seratus kebohongan." (HR Al-Bukhari)

Selain itu, masih banyak bukti lain yang disampaikan mengenai kedustaan dukun tersebut. Berikut beberapa di antaranya:



1. Dukun Mengaku Bisa Mengetahui Perkara Ghaib

Dukun mengaku bahwa dia bisa melihat dan mengetahui berbagai perkara ghaib. Adapun hal ini jelas bertentangan dengan Al-Qur'an Surat Al-Jin Ayat 26 berikut:

عٰلِمُ الۡغَيۡبِ فَلَا يُظۡهِرُ عَلٰى غَيۡبِهٖۤ اَحَدًا

Artinya: "Dia Mengetahui yang gaib, tetapi Dia tidak memperlihatkan kepada siapa pun tentang yang gaib itu." (QS Al-Jin Ayat 26)

2. Menyeru Manusia untuk Mempercayai Selain Allah

Kemampuan dukun yang mengaku bisa mengetahui hal ghaib sebenarnya berasal dari bisikan setan. Padahal setan sendiri sering menipu manusia dalam kesesatan. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

اَلَمۡ اَعۡهَدۡ اِلَيۡكُمۡ يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ اَنۡ لَّا تَعۡبُدُوا الشَّيۡطٰنَ‌‌ۚ اِنَّهٗ لَـكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِيۡنٌ

Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu." (Surat Yasin Ayat 60)

3. Dukun Membuat Kedustaaan

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

إِنَّ المَلاَئِكَةَ تَنْزِلُ فِي العَنَانِ: وَهُوَ السَّحَابُ، فَتَذْكُرُ الأَمْرَ قُضِيَ فِي السَّمَاءِ، فَتَسْتَرِقُ الشَّيَاطِينُ السَّمْعَ فَتَسْمَعُهُ، فَتُوحِيهِ إِلَى الكُهَّانِ، فَيَكْذِبُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ

Artinya: "Sesungguhnya para Malaikat turun di awan, maka mereka berbicara tentang perkara yang telah ditetapkan di langit, lalu setan berusaha mencuri dengar sampai mereka dapat mendengarnya. Kemudian mereka memberikannya kepada para dukun, lalu para dukun itu menambah satu berita benar tersebut dengan seratus kedustaan dari diri-diri mereka." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Tidak Diterima Sholatnya Selama 40 Malam

Orang yang mendatangi dukun dan mempercayai apa yang disampaikannya merupakan perbuatan terlarang dalam Islam. Dalam Hadis terdapat ancaman serius bagi orang yang mendatangi dukum. Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ « مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Artinya: "Diriwayatkan lagi oleh sebagian istri Nabi shollallohu 'alaihi wasallam, dari Beliau: "Barang siapa yang mendatangi tukang tenung untuk bertanya tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya sholat selama empat puluh malam." (HR. Muslim)

Riwayat lain, Rasulullah shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

Artinya: "Barang siapa mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu membenarkan perkataannya, berarti dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam." (HR Ahmad dalam Musnad-nya 9541)

Demikian ulasan tentang dukun dan kedustaannya. Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara tersebut.

Wallahu A'lam



Lutfan Faizi
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
وَوَهَبۡنَا لَهٗۤ اِسۡحٰقَ وَيَعۡقُوۡبَ‌ؕ كُلًّا هَدَيۡنَا ‌ۚ وَنُوۡحًا هَدَيۡنَا مِنۡ قَبۡلُ‌ وَمِنۡ ذُرِّيَّتِهٖ دَاوٗدَ وَسُلَيۡمٰنَ وَاَيُّوۡبَ وَيُوۡسُفَ وَمُوۡسٰى وَ هٰرُوۡنَ‌ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِى الۡمُحۡسِنِيۡنَۙ (٨٤) وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيٰى وَعِيۡسٰى وَاِلۡيَاسَ‌ؕ كُلٌّ مِّنَ الصّٰلِحِيۡنَۙ (٨٥) وَاِسۡمٰعِيۡلَ وَالۡيَسَعَ وَيُوۡنُسَ وَلُوۡطًا‌ ؕ وَكُلًّا فَضَّلۡنَا عَلَى الۡعٰلَمِيۡنَۙ (٨٦) وَمِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ وَاِخۡوَانِهِمۡ‌ۚ وَاجۡتَبَيۡنٰهُمۡ وَهَدَيۡنٰهُمۡ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍ (٨٧) ذٰ لِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهۡدِىۡ بِهٖ مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ‌ؕ وَلَوۡ اَشۡرَكُوۡا لَحَبِطَ عَنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ (٨٨)
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik, dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang shalih, dan Ismail, Ilyasa‘, Yunus, dan Luth. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya), (dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus. Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.

(QS. Al-An'am Ayat 84-88)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More