QS. Taha Ayat 131

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ اِلٰى مَا مَتَّعۡنَا بِهٖۤ اَزۡوَاجًا مِّنۡهُمۡ زَهۡرَةَ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَهُمۡ فِيۡهِ‌ ؕ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٌ وَّاَبۡقٰى
Wa laa tamuddanna 'ainaika ilaa ma matta'na bihiii azwajam minhum zahratal hayaatid dunya linaftinahum fiih; wa rizqu Rabbika khairunw wa abqoo
Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal.
Juz ke-16
Tafsir
Banyak orang kafir yang mendapat rezeki dan kenikmatan duniawi berlimpah. Allah mengingatkan kaum mukmin untuk tergiur dengan hal tersebut. Wahai orang beriman, janganlah kamu terpesona oleh apa yang orang kafir itu peroleh dan janganlah pula kamu tujukan kedua matamu dengan antusias dan penuh harap kepada apa yang telah Kami berikan, berupa kenikmatan duniawi, kepada golongan-golongan dari mereka. Sungguh, semua itu tidak lain sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya, dan ketahuilan bahwa karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal dari segala sisinya.
Ayat ini menjelaskan bahwa untuk menguatkan hati Rasulullah dan meneguhkan pendiriannya dalam menghadapi perjuangan menegakkan kalimah Allah, Allah mengamanatkan kepadanya agar dia jangan mengalihkan perhatiannya kepada kesenangan, kemewahan dan kekayaan yang dinikmati oleh sebagian orang kafir karena hal itu akan melemahkan semangatnya bila matanya telah disilaukan oleh kilauan perhiasan dunia dan ingin mempunyai apa yang dimiliki orang-orang kaya. Semua nikmat yang diberikan kepada orang-orang kafir hanyalah sementara, ibarat bunga yang sedang berkembang, tetapi tak lama kemudian bunga yang harum semerbak itu akan layu dan berguguran daunnya satu persatu dan hilanglah segala keindahan dan daya tariknya. Nikmat kekayaan yang diberikan kepada orang-orang kafir itu hanyalah buat sementara saja sebagai ujian bagi mereka, apakah dengan nikmat Tuhan itu mereka akan bersyukur kepada-Nya dengan beriman dan mempergunakannya untuk mencapai keridaan-Nya ataukah mereka akan tetap kafir dan bertambah tenggelam dalam kesesatan, sehingga harta benda itu menjadi sebab kecelakaan mereka sendiri. Allah telah menganugerahkan kepada Nabi sebagai ganti nikmat lahiriyah itu nikmat yang lebih baik yaitu ketenangan hati dan kebahagiaan yang berupa keridaan Ilahi.

Diriwayatkan oleh Abu Rafi', seorang tamu datang mengunjungi Rasulullah, sedang di rumahnya tidak ada yang patut disuguhkan kepada tamu itu. Rasulullah menyuruh saya meminjam sedikit tepung gandum kepada orang Yahudi dan akan dibayar nanti pada bulan Rajab. Orang Yahudi itu tidak mau meminjamkan kecuali dengan jaminan. Aku kembali kepada Rasulullah memberitakan hal itu. Rasulullah berkata:

"Demi Allah, saya adalah orang yang dapat dipercaya di antara penghuni langit dan orang yang dapat dipercaya di antara penghuni bumi. Seandainya ia meminjami atau menjual padaku, tentu aku membayarnya. Bawalah baju perangku ini. (Riwayat al-Bazzar).

Kemudian turunlah ayat ini (thaha/20: 131).
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Taha
Surat Thaahaa terdiri atas 135 ayat, diturunkan sesudah diturunkannya surat Maryam, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Surat ini dinamai Thaahaa, diambil dari perkataan yang berasal dan ayat pertama surat ini. Sebagaimana yang lazim terdapat pada surat-surat yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf tersebut seakan-akan merupakan pemberitahuan Allah kepada orang-orang yang membacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat penting diketahui, maka demikian pula halnya dengan ayat-ayat yang terdapat sesudah huruf thaahaa dalam surat ini. Allah menerangkan bahwa Al Quran merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah, Pencipta semesta alam. Kemudian Allah menerangkan kisah beberapa orang nabi; akibat-akibat yang telah ada akan dialami oleh orang-orang yang percaya kepada Allah dan orang-orang yang mengingkari-Nya, baik di dunia maupun di akhirat. Selain hal-hal tersebut di atas, maka surat ini mengandung pokok-pokok isi sebagai berikut: