Ciri dan Sifat Ya'juj dan Ma'juj dan Kemunculannya Jelang Kiamat
Rabu, 07 September 2022 - 23:48 WIB
Ya'juj dan Ma'juj (يأجوج ومأجوج) adalah makhluk yang berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka akan keluar jelang Hari Kiamat setelah turunnya Dajjal dan Nabi Isa 'alaihissalam.
Seperti apa ciri Ya'juj dan Ma'juj dan asal-usul mereka? Dalam Al-Qur'an dan Hadis, mereka disebut sebagai perusak yang memiliki kekuatan dahsyat. Kemunculannya merupakan satu dari 10 tanda Kiamat besar sebagaimana Hadis dari Hudzifah bin Asid Al-Ghifari.
Rasulullah SAW bersabda: "Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat 10 tanda-tanda sebelumnya." Rasulullah menyebut: (1) Kabut, (2) Dajjal, (3) Binatang (ad-Dabbah), (4) Terbitnya matahari dari barat, (5) Turunnya Isa bin Maryam, (6) Munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (7) Tiga gerhana gerhana di timur, (8) Gerhana di barat dan (9) Gerhana di jazirah Arab. Dan yang terakhir adalah (10) Api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka." (Sahih Muslim)
Menurut Fadhilah, dosen UIN Sumut dalam penelitiannya "Analisis Hadis-hadis Asyrath As-Sa'ah As-Sughra wal-Kubra", kata Ya'juj dan Ma'juj merupakan dua isim 'Ajam (non Arab). Ada juga yang mengatakan berasal dari bahasa Arab. Dua kata ini diambil dari kata "Ajjati Annaru Ajiijaa" yang artinya api yang menyala. Atau diambil dari kata air mendidih yang amat sangat hingga bergolak. Ada juga mengatakan berasal dari kata "Al-Ajju" yang maknanya cepatnya memusuhi.
Sedangkan Ma'juj berasal dari kata "Maaja" yang artinya goyah. Mayoritas ulama membaca dengan ungkapan Ya'juju dan Ma'juju (tanpa hamzah, yang berarti kedua alifnya sebagai tambahan). Berkenaan dengan asal kata keduanya cocok dengan keadaan mereka yang bermakna goncang.
Hal ini diperkuat oleh Allah dalam Al-Qur'an:
وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ يَّمُوۡجُ فِىۡ بَعۡضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰهُمۡ جَمۡعًا
Artinya: "Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apa-bila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya." (QS Kahfi Ayat 99)
Menurut Ibnu Katsir dalam An-Nihayah Al-Fitan wal-Malahim, Ya'juj dan Ma'juj berasal dari keturunan Yafits, nenek moyang bangsa Turk, sementara Yafits dari keturunan Nabi Nuh 'alaihissalam.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari keturunan Adam adalah Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari berikut. Dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Wahai Adam!' Adam menjawab: "Aku menjawab panggilan-Mu, segala kebaikan ada di kedua tangan-Mu." Lalu Allah berfirman: "Keluarkanlah rombongan penghuni Neraka!" Dia bertanya, "Berapakah jumlah rombongan penghuni Neraka?" Allah menjawab: "Untuk setiap seribu orang ada 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan).' Saat itu rambut anak kecil mendadak beruban, setiap orang yang hamil keguguran kandungnya, dan engkau lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, melainkan azab Allah sangat pedih."
Para Sahabat bertanya, "Siapakah di antara kami yang termasuk satu orang itu?" Nabi menjawab: "Bergembiralah, sesungguhnya satu orang dari kalian dan seribu orang dari Ya'juj dan Ma'juj." (HR Al-Bukhari)
Ciri dan Sifat Ya'juj dan Ma'juj
Fadhilah menerangkan, sifat-sifat Ya'juj dan Ma'juj ini dijelaskan di berbagai hadits yaitu menyerupai orang-orang dari kalangan bangsa Turk. Orang 'Ajam yang tidak fasih bicaranya, dan bangsa Mongol, matanya sipit, berhidung pesek, berambut pirang, berdahi lebar. Wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, bentuk tubuh dan warna kulit mereka mirip bangsa At-Turk (Mongol).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Harmalah, daribibinya, dia berkata, "Rasulullah SAW berkhutbah sedangkan jari tangan beliau dibalut dengan perban karena tersengat kalajengking, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh sementara kalian senantiasa memerangi musuh hingga datang Ya'juj dan Ma'juj; bermuka lebar, bermata sipit, berambut pirang, mereka datang dari setiap arah, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit." (Musnad Imam Ahmad 22331)
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Bari menyebutkan sebagian atsar tentang ciri-ciri mereka, akan tetapi riwayatnya lemah. Dijelaskan mereka adalah tiga golongan:
1. Satu golongan dengan tubuh seperti Al-'Urz, yaitu nama sebuah pohon yang sangat besar.
2. Satu golongan berpostur tubuh empat hasta kali empat hasta.
3. Satu golongan dengan telinga mereka yang dapat
dipertemukan dengan telinga yang lain. Dan ada pula
atsar yang menyebutkan bahwa tinggi mereka satu jengkal dan dua jengkal, dan paling tinggi dari mereka adalah tiga jengkal.
Kapan Ya'juj dan Ma'juj muncul? Tak seorang pun yang dapat mengetahui kapan mereka muncul. Hanya saja dalam Hadis disebutkan, Ya'juj dan Ma'juj akan keluar dari tembok yang dibangun oleh Dzulqarnain menjelang Hari Kiamat.
Jika merujuk keterangan hadis tanda-tanda Kiamat yang diriwayatkan Imam Muslim, sebelum Ya'juj dan Ma'juj keluar maka akan didahului turunnya Dajjal si pembawa fitnah besar. Ya'juj dan Ma'juj ini kelak akan dibinasakan Allah setelah Nabi Isa berdoa kepada Allah.
Saat ini Ya'juj dan Ma'juj masih terkunci dalam dinding yang dibangun oleh Raja Dzulqarnain sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi. Adapun lokasi dinding atau tembok Ya'juj dan Ma'juj tidak diketahui secara pasti. Ada yang menyebut berada di belakang pegunungan Qoqaz (Kaukasus).
Ada yang menduga tembok itu telah tenggelam dan saat ini berada di Azerbaijan dan Armenia. Menurut Al-Lajnah Ad-Da'imah, mereka tinggal di benua Asia bagian utara Cina. Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir "The Holy Qur'an" menuliskan bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 Km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India. Wallahu A'lam!
Baca Juga: Siapakah Ya'juj dan Ma'juj dan Bagaimana Cirinya?
Seperti apa ciri Ya'juj dan Ma'juj dan asal-usul mereka? Dalam Al-Qur'an dan Hadis, mereka disebut sebagai perusak yang memiliki kekuatan dahsyat. Kemunculannya merupakan satu dari 10 tanda Kiamat besar sebagaimana Hadis dari Hudzifah bin Asid Al-Ghifari.
Rasulullah SAW bersabda: "Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat 10 tanda-tanda sebelumnya." Rasulullah menyebut: (1) Kabut, (2) Dajjal, (3) Binatang (ad-Dabbah), (4) Terbitnya matahari dari barat, (5) Turunnya Isa bin Maryam, (6) Munculnya Ya'juj dan Ma'juj, (7) Tiga gerhana gerhana di timur, (8) Gerhana di barat dan (9) Gerhana di jazirah Arab. Dan yang terakhir adalah (10) Api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka." (Sahih Muslim)
Menurut Fadhilah, dosen UIN Sumut dalam penelitiannya "Analisis Hadis-hadis Asyrath As-Sa'ah As-Sughra wal-Kubra", kata Ya'juj dan Ma'juj merupakan dua isim 'Ajam (non Arab). Ada juga yang mengatakan berasal dari bahasa Arab. Dua kata ini diambil dari kata "Ajjati Annaru Ajiijaa" yang artinya api yang menyala. Atau diambil dari kata air mendidih yang amat sangat hingga bergolak. Ada juga mengatakan berasal dari kata "Al-Ajju" yang maknanya cepatnya memusuhi.
Sedangkan Ma'juj berasal dari kata "Maaja" yang artinya goyah. Mayoritas ulama membaca dengan ungkapan Ya'juju dan Ma'juju (tanpa hamzah, yang berarti kedua alifnya sebagai tambahan). Berkenaan dengan asal kata keduanya cocok dengan keadaan mereka yang bermakna goncang.
Hal ini diperkuat oleh Allah dalam Al-Qur'an:
وَتَرَكۡنَا بَعۡضَهُمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ يَّمُوۡجُ فِىۡ بَعۡضٍ وَّنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَجَمَعۡنٰهُمۡ جَمۡعًا
Artinya: "Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apa-bila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya." (QS Kahfi Ayat 99)
Menurut Ibnu Katsir dalam An-Nihayah Al-Fitan wal-Malahim, Ya'juj dan Ma'juj berasal dari keturunan Yafits, nenek moyang bangsa Turk, sementara Yafits dari keturunan Nabi Nuh 'alaihissalam.
Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari keturunan Adam adalah Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari berikut. Dari Abu Sa'id al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda: "Allah Ta'ala berfirman: 'Wahai Adam!' Adam menjawab: "Aku menjawab panggilan-Mu, segala kebaikan ada di kedua tangan-Mu." Lalu Allah berfirman: "Keluarkanlah rombongan penghuni Neraka!" Dia bertanya, "Berapakah jumlah rombongan penghuni Neraka?" Allah menjawab: "Untuk setiap seribu orang ada 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan).' Saat itu rambut anak kecil mendadak beruban, setiap orang yang hamil keguguran kandungnya, dan engkau lihat manusia mabuk padahal mereka tidak mabuk, melainkan azab Allah sangat pedih."
Para Sahabat bertanya, "Siapakah di antara kami yang termasuk satu orang itu?" Nabi menjawab: "Bergembiralah, sesungguhnya satu orang dari kalian dan seribu orang dari Ya'juj dan Ma'juj." (HR Al-Bukhari)
Ciri dan Sifat Ya'juj dan Ma'juj
Fadhilah menerangkan, sifat-sifat Ya'juj dan Ma'juj ini dijelaskan di berbagai hadits yaitu menyerupai orang-orang dari kalangan bangsa Turk. Orang 'Ajam yang tidak fasih bicaranya, dan bangsa Mongol, matanya sipit, berhidung pesek, berambut pirang, berdahi lebar. Wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit, bentuk tubuh dan warna kulit mereka mirip bangsa At-Turk (Mongol).
Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Harmalah, daribibinya, dia berkata, "Rasulullah SAW berkhutbah sedangkan jari tangan beliau dibalut dengan perban karena tersengat kalajengking, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian berkata tidak ada musuh sementara kalian senantiasa memerangi musuh hingga datang Ya'juj dan Ma'juj; bermuka lebar, bermata sipit, berambut pirang, mereka datang dari setiap arah, wajah-wajah mereka seperti tameng yang dilapisi kulit." (Musnad Imam Ahmad 22331)
Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fath Al-Bari menyebutkan sebagian atsar tentang ciri-ciri mereka, akan tetapi riwayatnya lemah. Dijelaskan mereka adalah tiga golongan:
1. Satu golongan dengan tubuh seperti Al-'Urz, yaitu nama sebuah pohon yang sangat besar.
2. Satu golongan berpostur tubuh empat hasta kali empat hasta.
3. Satu golongan dengan telinga mereka yang dapat
dipertemukan dengan telinga yang lain. Dan ada pula
atsar yang menyebutkan bahwa tinggi mereka satu jengkal dan dua jengkal, dan paling tinggi dari mereka adalah tiga jengkal.
Kapan Ya'juj dan Ma'juj muncul? Tak seorang pun yang dapat mengetahui kapan mereka muncul. Hanya saja dalam Hadis disebutkan, Ya'juj dan Ma'juj akan keluar dari tembok yang dibangun oleh Dzulqarnain menjelang Hari Kiamat.
Jika merujuk keterangan hadis tanda-tanda Kiamat yang diriwayatkan Imam Muslim, sebelum Ya'juj dan Ma'juj keluar maka akan didahului turunnya Dajjal si pembawa fitnah besar. Ya'juj dan Ma'juj ini kelak akan dibinasakan Allah setelah Nabi Isa berdoa kepada Allah.
Saat ini Ya'juj dan Ma'juj masih terkunci dalam dinding yang dibangun oleh Raja Dzulqarnain sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi. Adapun lokasi dinding atau tembok Ya'juj dan Ma'juj tidak diketahui secara pasti. Ada yang menyebut berada di belakang pegunungan Qoqaz (Kaukasus).
Ada yang menduga tembok itu telah tenggelam dan saat ini berada di Azerbaijan dan Armenia. Menurut Al-Lajnah Ad-Da'imah, mereka tinggal di benua Asia bagian utara Cina. Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir "The Holy Qur'an" menuliskan bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 Km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India. Wallahu A'lam!
Baca Juga: Siapakah Ya'juj dan Ma'juj dan Bagaimana Cirinya?
(rhs)