5 Rekomendasi Pondok Pesantren di Jawa Timur
Jum'at, 23 September 2022 - 23:43 WIB
Jawa Timur sejak dulu dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak pondok pesantren terkenal. Selain faktor sejarah dan pendirinya, para lulusannya juga banyak berkiprah di tengah masyarakat.
Seiring waktu, pondok pesantren juga terus berkembang dan sebagian beralih menjadi pesantren modern. Tak hanya mendalami ilmu syariat, para santri juga dibekali pendidikan formal.
Berikut lima rekomendasi pondok pesantren (ponpes) di daerah Jawa Timur.
1. Pondok Pesantren Sidogiri
Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan disebut sebagai ponpes tertua di Indonesia. Pondok pesantren ini didirikan oleh Sayyid Sulaiman Basyaiban (wafat 1766) pada Tahun 1718.
Sayyid Sulaiman membabat tanah Sidogiri yang saat itu masih hutan belantara pada Tahun 1158 H atau 1745 M. Sumber lain menyebut Ponpes ini berdiri Tahun 1718. Sayyid Sulaiman mendirikan Ponpes Sidogiri dibantu oleh Kiyai Aminullah, santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Sidogiri dijadikan lokasi pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berkah. Pesantren ini sudah banyak melahirkan ulama di antaranya Syaikh Cholil Bangkalan, gurunya para Kiyai di Jawa, KH Miftahul Akhyar, KH Idrus Romli, KH Zubair Muntashor, DR KH Abdul Ghofur dan masih banyak lainnya.
2. Pondok Pesantren Lirboyo
Ponpes Lirboyo telah tumbuh menjadi pusat studi Islam sekitar puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Pondok pesantren ini berada di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur.
Sama halnya pondok pesantren lainnya, Ponpes Lirboyo juga menyelenggarakan beberapa jenjang pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo terus berkembang mengikuti zaman. Ponpes Lirboyo memiliki beberapa pondok unit dan pondok cabang. Pondok unitnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Haji Ya'qub, Pesantren Haji Mahrus (HM), Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiaat, dan lainnya. Sedangkan untuk pondok cabangnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Pagung Kediri, Pesantren Bakung Blitar, Pesantren Turen Malang dan lainnya.
3. Pondok Pesantren Tebuireng
Tebuireng awalnya adalah sebuah pedukuhan yang berada di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pada perkembangannya, pedukuhan dengan luas sekitar 25,311 hektare ini dijadikan sebuah nama pesantren yang dibentuk Kiyai Hasyim Asy'ari.
Awal berdirinya Ponpes Tebuireng, materi pelajaran yang diajarkan hanya berupa materi keagamaan dengan sistem sorogan dan bandongan. Namun, seiring waktu, sistem pengajaran di ponpes terus dibenahi dan berkembang di antaranya dengan menambah kelas musyawaroh sebagai kelas tertinggi, lalu pengenalan sistem klasikal (madrasah) tahun 1919.
Selain itu, dibentuk juga Madrasah Nidzamiyah yang di dalamnya diajarkan materi pengetahuan umum sekitar tahun 1933.
4. Pondok Pesantren Modern Gontor
Seiring waktu, pondok pesantren juga terus berkembang dan sebagian beralih menjadi pesantren modern. Tak hanya mendalami ilmu syariat, para santri juga dibekali pendidikan formal.
Berikut lima rekomendasi pondok pesantren (ponpes) di daerah Jawa Timur.
1. Pondok Pesantren Sidogiri
Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan disebut sebagai ponpes tertua di Indonesia. Pondok pesantren ini didirikan oleh Sayyid Sulaiman Basyaiban (wafat 1766) pada Tahun 1718.
Sayyid Sulaiman membabat tanah Sidogiri yang saat itu masih hutan belantara pada Tahun 1158 H atau 1745 M. Sumber lain menyebut Ponpes ini berdiri Tahun 1718. Sayyid Sulaiman mendirikan Ponpes Sidogiri dibantu oleh Kiyai Aminullah, santri sekaligus menantu Sayyid Sulaiman yang berasal dari Pulau Bawean.
Sidogiri dijadikan lokasi pondok pesantren karena diyakini tanahnya baik dan berkah. Pesantren ini sudah banyak melahirkan ulama di antaranya Syaikh Cholil Bangkalan, gurunya para Kiyai di Jawa, KH Miftahul Akhyar, KH Idrus Romli, KH Zubair Muntashor, DR KH Abdul Ghofur dan masih banyak lainnya.
2. Pondok Pesantren Lirboyo
Ponpes Lirboyo telah tumbuh menjadi pusat studi Islam sekitar puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Pondok pesantren ini berada di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kediri, Jawa Timur.
Sama halnya pondok pesantren lainnya, Ponpes Lirboyo juga menyelenggarakan beberapa jenjang pendidikan seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), hingga Madrasah Aliyah (MA).
Keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo terus berkembang mengikuti zaman. Ponpes Lirboyo memiliki beberapa pondok unit dan pondok cabang. Pondok unitnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Haji Ya'qub, Pesantren Haji Mahrus (HM), Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiaat, dan lainnya. Sedangkan untuk pondok cabangnya sendiri di antaranya adalah Pesantren Pagung Kediri, Pesantren Bakung Blitar, Pesantren Turen Malang dan lainnya.
3. Pondok Pesantren Tebuireng
Tebuireng awalnya adalah sebuah pedukuhan yang berada di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Pada perkembangannya, pedukuhan dengan luas sekitar 25,311 hektare ini dijadikan sebuah nama pesantren yang dibentuk Kiyai Hasyim Asy'ari.
Awal berdirinya Ponpes Tebuireng, materi pelajaran yang diajarkan hanya berupa materi keagamaan dengan sistem sorogan dan bandongan. Namun, seiring waktu, sistem pengajaran di ponpes terus dibenahi dan berkembang di antaranya dengan menambah kelas musyawaroh sebagai kelas tertinggi, lalu pengenalan sistem klasikal (madrasah) tahun 1919.
Selain itu, dibentuk juga Madrasah Nidzamiyah yang di dalamnya diajarkan materi pengetahuan umum sekitar tahun 1933.
4. Pondok Pesantren Modern Gontor