Penghormatan Imam Malik kepada Nabi Muhammad SAW Layak Dicontoh

Rabu, 05 Oktober 2022 - 20:56 WIB
Imam Malik ketika menginjak tanah Madinah, beliau tidak mau mengendarai kuda atau unta sebagai penghormatannya kepada Nabi Muhammad SAW. Foto/ilustrasi
Penghormatan Imam Malik (wafat 179 Hijriyah) kepada baginda Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam layak untuk kita contoh. Beliau dikenal sebagai salah satu ulama yang menaruh hormat kepada Rasulullah SAW.

Imam Malik termasuk orang yang memuliakan Hadis-hadis Nabi. Sampai-sampai beliau tidak pernah menjelaskan satu Hadis Nabi melainkan beliau telah berwudhu, merapikan pakaian dan jenggotnya serta memakai wewangian.

Beliau bernama lengkap Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin Haris bin Gaiman bin Kutail bin Amr bin Haris al Asbahi. Beliau lahir di Madinah pada Tahun 712 M dan wafat tahun 796 M.

Berasal dari keluarga Arab terhormat dan berstatus sosial tinggi. Leluhurnya berasal dari Yaman dan hijrah ke Madinah. Kakeknya, Abu Amir, adalah salah satu anggota keluarga pertama yang memeluk Islam pada Tahun 2 Hijriyah.

Tidak Mengendari Kuda Saat Berada di Madinah

Ustaz Amru Hamdany dalam satu tausiyahnya menceritakan penghormatan Imam Malik yang sangat menakjubkan. Imam Qodhi Iyadh dalam As-Syifa meriwayatkan:

"كان مالك لا يركب بالمدينة دابة، وكان يقول: أستحي من الله أن أطأ تربة فيها رسول الله ﷺ بحافر دابة"

[الشفا، ٢٥٧]

Artinya: "Imam Malik tidak mau mengendarai dabbah (kuda atau unta) di Madinah, beliau mengatakan, "Saya malu kepada Allah jika nanti kaki hewan tunggangan saya menginjak tanah yang di sana Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam dikebumikan."

Kata Ustaz Amru Hamdany, apa yang dilazimkan Imam Malik ini tidak pernah dilakukan oleh para sahabat Nabi ﷺ, padahal para sahabat adalah manusia yang paling cinta dan hormat ke Nabi ﷺ. Tidak ada satupun ulama mengingkari apa yang Imam Malik lazimkan untuk dirinya ini.

Kemudian dari sini maka tidak tepat jika menjadikan dalil pelarangan Maulid dengan mengatakan: "Para sahabat saja yang lebih cinta kepada Nabi tidak pernah melakukan Maulid, mengapa Anda kok sok merasa paling cinta dengan bermaulid?"

Ini soal ekspresi cinta. Ekspresi cinta para sahabat berbeda dengan ekspresi cinta Imam Malik kepada Nabi ﷺ, ekspresi cinta Imam Malik berbeda dengan ekspresi cinta Imam Bushiri yang membuat Burdah. Ungkapan cinta Imam Bushiri mungkin berbeda dengan ungkapan cinta ulama-ulama lain.

"Perlu diingat, apa yang tidak dilakukan Nabi tidak bisa dijadikan dalil pelarangan terhadap suatu amalan, apalagai apa yang tidak dilakukan sahabat," kata Dai yang belajar di Kairo Mesir.

(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Zaid bin Khalid Al Juhaini bahwasanya dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memimpin kami shalat Shubuh di Hudaibiyyah pada suatu malam sehabis turun hujan. Setelah selesai Beliau menghadapkan wajahnya kepada orang banyak lalu bersabda: Tahukah kalian apa yang sudah difirmankan oleh Rabb kalian? Orang-orang menjawab, Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: Allah berfirman: Di pagi ini ada hamba-hamba Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, orang yang berkata bahwa Hujan turun kepada kita karena karunia Allah subhanahu wa ta'ala dan rahmat-Nya, maka dia adalah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang. Adapun yang berkata bahwa Hujan turun disebabkan bintang ini atau itu, maka dia telah kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang.

(HR. Bukhari No. 801)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More