Mata Air Salsabil: Sebuah Metafor, Alegori, Kiasan yang Sungguh Indah
loading...
A
A
A
Al-Quran tidak hanya kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW , melainkan juga suatu mukjizat dari Allah SWT. Salah satu aspek yang menakjubkan dari Kitabullah itu ialah pada segi bahasanya. Tak jarang Al-Quran menggunakan metafor untuk melukiskan sesuatu.
Ahmad Fuad Effendy dalam buku berjudul "Sudahkah Kita Mengenal Al-Quran?" mengatakan penggunaan metafora atau isti'arah dalam Al-Quran menunjukkan kemukjizatan kitab suci itu.
Satu contoh, Al-Qur'an melukiskan bahwa dalam surga , yaitu dalam tempat dan lingkungan pengalaman kebahagiaan sejati, para penghuninya akan diberi minum yang sejuk dan amat menyegarkan yang airnya diambil dari mata air yang bernama "salsabil-an" atau "sal sabil-an."
"Sebuah metafor, alegori atau makna kiasan yang sungguh indah; karena perkataan Arab sal sabil-a itu tidak lain arti harfiahnya ialah 'tanyalah jalan'," ujar Cendekiawan Muslim, Prof Dr Nurcholish Madjid, MA atau Cak Nur dalam buku "Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah".
Mereka (yang bahagia) di sana disajikan minuman dalam piala yang ramuannya ialah zanjabil, dari mata air yang ada, yang disebut salsabil. ( QS al-Insan/76 :17-18)
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلً
عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلْسَبِيلًا
Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. ( QS al-Insan : 17-18)
Menafsirkan metafor dalam firman ini, Muhammad Asad dalam "The Message of the Qur'an" mengatakan bahwa begitulah Ali ibn Abi Thalib, sebagaimana dikutip Zamakhsyari dan Razi, menerangkan kata-kata salsabil-an jelas merupakan kata majemuk itu, yang dapat dibagi menjadi dua komponen, "salsabil-an" ('tanyalah [atau 'carilah'] jalan'): yakni, 'carilah jalanmu ke surga dengan cara melakukan perbuatan baik'.
Sedangkan A Yusuf Ali dalam "The Holy Qur'an" menafsirkan firman itu dengan mengatakan bahwa mata air salsabil (-an) ini membawa kita kepada ide metaforis yang lain. Perkataan itu secara harfiah berarti, 'Carilah Jalan'. Jalan itu sekarang terbuka menuju Hadirat Yang Maha Tinggi...
Mata Air Surga
Dalam referensi-referensi tafsir dijelaskan bahwa memberi makan kepada orang-orang fakir, takut kepada Allah dan hari Kiamat, sabar di jalan Allah dan taat kepada-Nya merupakan sebab-sebab seseorang mendapatkan minuman dari mata air Salsabil. Riwayat-riwayat Islam menjelaskan bahwa telaga kautsar diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dan mata air Salsabil kepada Amirul Mukminin as.
Sementara itu, Ibnu Katsir menafsirkan QS al-Insan/76:17-18 menjelaskan mereka diberi minuman dan yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang bertakwa. Di dalam gelas-gelas itu terdapat minuman khamr surga yang campurannya adalah jahe.
Menurut Ibnu Katsir, terkadang minuman mereka diberi campuran kafur yang rasanya sejuk, dan terkadang diberi campuran dengan jahe yang rasanya hangat, sehingga rasanya beragam. Minuman ini untuk orang-orang yang bertakwa dari kalangan ahli surga. Minuman ini didatangkan dari sebuah mata air surga yang dinamakan salsabila.
Ibnu Katsir menjelaskan zanzabil adalah sebuah mata air di dalam surga diberi nama salsabila. Ikrimah mengatakan, bahwa salsabila nama sebuah mata air di dalam surga. Mujahid mengatakan, bahwa mata air ini dinamakan salsabila karena arus airnya yang lancar dan deras.
Qatadah mengatakan yaitu mata air yang airnya enak diminum. Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari sebagian ulama, bahwa dinamakan demikian karena airnya terasa enak di tenggorokan lagi mudah. Tetapi Ibnu Jarir sendiri memilih pendapat yang mencakup kesemuanya itu.
Jurjani dalam "Jalā' al-Adzhān wa Jalā' al-Ahzān" menyatakan Al-Quran menyebutkan tiga mata air surgawi dengan nama Salsabil, Tasnim dan Kapur disamping kenikmatan-kenikamatan surgawi yang lain.
Menurut beberapa riwayat, mata air Salsabil dan Kapur bermuara dari bawah pohon surga yang batang pohonya tumbuh di rumah Nabi Muhammad SAW dan ranting-rantingnya menaungi semua rumah surga.
Ahmad Fuad Effendy dalam buku berjudul "Sudahkah Kita Mengenal Al-Quran?" mengatakan penggunaan metafora atau isti'arah dalam Al-Quran menunjukkan kemukjizatan kitab suci itu.
Satu contoh, Al-Qur'an melukiskan bahwa dalam surga , yaitu dalam tempat dan lingkungan pengalaman kebahagiaan sejati, para penghuninya akan diberi minum yang sejuk dan amat menyegarkan yang airnya diambil dari mata air yang bernama "salsabil-an" atau "sal sabil-an."
"Sebuah metafor, alegori atau makna kiasan yang sungguh indah; karena perkataan Arab sal sabil-a itu tidak lain arti harfiahnya ialah 'tanyalah jalan'," ujar Cendekiawan Muslim, Prof Dr Nurcholish Madjid, MA atau Cak Nur dalam buku "Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah".
Mereka (yang bahagia) di sana disajikan minuman dalam piala yang ramuannya ialah zanjabil, dari mata air yang ada, yang disebut salsabil. ( QS al-Insan/76 :17-18)
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلً
عَيْنًا فِيهَا تُسَمَّىٰ سَلْسَبِيلًا
Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. ( QS al-Insan : 17-18)
Menafsirkan metafor dalam firman ini, Muhammad Asad dalam "The Message of the Qur'an" mengatakan bahwa begitulah Ali ibn Abi Thalib, sebagaimana dikutip Zamakhsyari dan Razi, menerangkan kata-kata salsabil-an jelas merupakan kata majemuk itu, yang dapat dibagi menjadi dua komponen, "salsabil-an" ('tanyalah [atau 'carilah'] jalan'): yakni, 'carilah jalanmu ke surga dengan cara melakukan perbuatan baik'.
Sedangkan A Yusuf Ali dalam "The Holy Qur'an" menafsirkan firman itu dengan mengatakan bahwa mata air salsabil (-an) ini membawa kita kepada ide metaforis yang lain. Perkataan itu secara harfiah berarti, 'Carilah Jalan'. Jalan itu sekarang terbuka menuju Hadirat Yang Maha Tinggi...
Mata Air Surga
Dalam referensi-referensi tafsir dijelaskan bahwa memberi makan kepada orang-orang fakir, takut kepada Allah dan hari Kiamat, sabar di jalan Allah dan taat kepada-Nya merupakan sebab-sebab seseorang mendapatkan minuman dari mata air Salsabil. Riwayat-riwayat Islam menjelaskan bahwa telaga kautsar diberikan kepada Nabi Muhammad SAW dan mata air Salsabil kepada Amirul Mukminin as.
Sementara itu, Ibnu Katsir menafsirkan QS al-Insan/76:17-18 menjelaskan mereka diberi minuman dan yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang yang bertakwa. Di dalam gelas-gelas itu terdapat minuman khamr surga yang campurannya adalah jahe.
Menurut Ibnu Katsir, terkadang minuman mereka diberi campuran kafur yang rasanya sejuk, dan terkadang diberi campuran dengan jahe yang rasanya hangat, sehingga rasanya beragam. Minuman ini untuk orang-orang yang bertakwa dari kalangan ahli surga. Minuman ini didatangkan dari sebuah mata air surga yang dinamakan salsabila.
Ibnu Katsir menjelaskan zanzabil adalah sebuah mata air di dalam surga diberi nama salsabila. Ikrimah mengatakan, bahwa salsabila nama sebuah mata air di dalam surga. Mujahid mengatakan, bahwa mata air ini dinamakan salsabila karena arus airnya yang lancar dan deras.
Qatadah mengatakan yaitu mata air yang airnya enak diminum. Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari sebagian ulama, bahwa dinamakan demikian karena airnya terasa enak di tenggorokan lagi mudah. Tetapi Ibnu Jarir sendiri memilih pendapat yang mencakup kesemuanya itu.
Jurjani dalam "Jalā' al-Adzhān wa Jalā' al-Ahzān" menyatakan Al-Quran menyebutkan tiga mata air surgawi dengan nama Salsabil, Tasnim dan Kapur disamping kenikmatan-kenikamatan surgawi yang lain.
Menurut beberapa riwayat, mata air Salsabil dan Kapur bermuara dari bawah pohon surga yang batang pohonya tumbuh di rumah Nabi Muhammad SAW dan ranting-rantingnya menaungi semua rumah surga.