Niat Puasa Nisfu Syaban Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya

Kamis, 23 Februari 2023 - 12:50 WIB
loading...
Niat Puasa Nisfu Syaban Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Selain dianjurkan berpuasa pada waktu pagi hingga magrib, di malam Nisfu Syaban umat muslim juga dianjurkan menghidupkan malam istimewa tersebut dengan beribadah. Foto ilustrasi/ist
A A A
Niat puasa Nisfu Syaban dan keutamaannya penting diketahui umat muslim. Selain dianjurkan berpuasa pada waktu pagi hingga magrib, di malam Nisfu Syaban umat muslim juga dianjurkan menghidupkan malam istimewa tersebut dengan beribadah.

Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban , beserta artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu Shauma Ghadin 'An Adai Sunnati Sya'bana Lillaahi Ta'ala.

Artinya: "Aku niat puasa sunnah Sya'ban besok hari karena Allah Ta'ala."

Puasa Nisfu Syaban sendiri merupakan puasa yang dilakukan di bulan Syaban. Hukumnya sunnah berdasarkan hadis-hadis shahih dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, di antaranya hadis berikut:

"Diriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu'anha , ia berkata: 'Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sering berpuasa sehingga kami katakan: ‘Beliau tidak berbuka’; beliau juga sering tidak berpuasa sehingga kami katakan: 'Beliau tidak berpuasa'; aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadlan; dan aku tidak pernah melihat beliau dalam sebulan (selain Ramadhan) berpuasa yang lebih banyak daripada puasa beliau di bulan Syaban." (Muttafaqun 'Alaih)

Pengasuh LPD Al Bahjah Buya Yahya lebih spesifik menyebutkan tentang dalil puasa Nisfu Syaban. Beliau menukil Hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Majah dan Imam Baihaqi

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ: إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَ صُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ:
أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ ! أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ ! أَلاَ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ ! أَلاَ كَذَا… أَلاَ كَذَا… حَتَّى يَطْلُعَ الفَجْرُ


Artinya: "Dari Sayyidina Ali bin Abu Thalib bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Apabila tiba malam Nisfu Syaban, sholatlah pada malam harinya dan puasalah di siang harinya karena Allah menyeru hamba-Nya di saat tenggelamnya matahari, lalu berfirman: 'Adakah yang meminta ampun kepada-Ku? niscaya Aku akan mengampuninya, Adakah yang meminta rezeki kepada-Ku? niscaya akan memberinya rezeki. Adakah yang sakit? niscaya Aku akan menyembuhkannya, Adakah yang demikian (maksudnya Allah akan mengkabul hajat hambanya yang memohon pada waktu itu)…. Adakah yang demikian…. sampai terbit fajar." (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Di antara keutamaan puasa Syaban adalah mendapatkan syafa'at Rasulullah SAW pada hari Kiamat. Dilansir dari NU Online, Syekh Nawawi Al-Bantani berkata: "Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Syaban, karena kecintaan Rasulullah SAW terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat." (Nihayatuz Zain fi Irsyadil Mubtadi-in).



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2047 seconds (0.1#10.140)