Surat Yusuf Ayat 90: Pengakuan Nabi Yusuf Membuat Saudara-saudaranya Terheran-heran
loading...
A
A
A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Selesai sudah pelajaran yang diberikan Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya (putra Nabi Yakub). Saudaranya terheran-heran merasa bersalah bercampur gembira ketika Nabi Yusuf 'alaihissalam --kala itu menjabat perdana menteri Mesir-- mengakui dirinya adalah Yusuf putra Yakub 'alaihissalam.
Nabi Yusuf sudah tidak mampu lagi menyembunyikan siapa dirinya saat melihat kesusahan yang dialami para saudaranya. Berikut kisahnya dalam Tadabbur Surat Yusuf :
Artinya: "Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (QS Yusuf ayat 90)
Pesan dan Hikmah
1. Mereka belum yakin jika di hadapannya adalah Yusuf. Mereka berusaha mengingat segala tanda di tubuh Yusuf dan mencocokkannya dengan perdana menteri yang di hadapannya ini, hingga mereka dengan bertanya, "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?"
2. "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami." Nabi Yusuf pun menjawabnya bahwa beliau benar Yusuf. Dengan tidak mengingatkan segala kejahatan yang pernah dilakukan para saudaranya itu. Justru Yusuf hanya menyebutkan banyak karunia yang telah Allah berikan kepadanya.
Ingatlah selalu nikmat dan karunia Allah yang pastinya jauh lebih banyak dan lebih lama diberikan kepada kita, daripada kesulitan dan penderitaan yang sedikit dan sebentar waktunya. Yang demikian membuat kita menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dan selalu bahagia.
3. "Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." Inilah kata kunci dari semua karunia yang ada pada diri Yusuf. Jika kita ingin mendapatkan banyak karunia seperti Nabi Yusuf, maka rahasianya ada pada takwa, sabar dan senantiasa berbuat kebaikan.
(Bersambung)!
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Selesai sudah pelajaran yang diberikan Nabi Yusuf kepada saudara-saudaranya (putra Nabi Yakub). Saudaranya terheran-heran merasa bersalah bercampur gembira ketika Nabi Yusuf 'alaihissalam --kala itu menjabat perdana menteri Mesir-- mengakui dirinya adalah Yusuf putra Yakub 'alaihissalam.
Nabi Yusuf sudah tidak mampu lagi menyembunyikan siapa dirinya saat melihat kesusahan yang dialami para saudaranya. Berikut kisahnya dalam Tadabbur Surat Yusuf :
قَالُوْٓا ءَاِنَّكَ لَاَنْتَ يُوْسُفُۗ قَالَ اَنَا۠ يُوْسُفُ وَهٰذَآ اَخِيْ قَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَاۗ اِنَّهٗ مَنْ يَّتَّقِ وَيَصْبِرْ فَاِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ
Artinya: "Mereka berkata: "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?" Yusuf menjawab: "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami". Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." (QS Yusuf ayat 90)
Pesan dan Hikmah
1. Mereka belum yakin jika di hadapannya adalah Yusuf. Mereka berusaha mengingat segala tanda di tubuh Yusuf dan mencocokkannya dengan perdana menteri yang di hadapannya ini, hingga mereka dengan bertanya, "Apakah kamu ini benar-benar Yusuf?"
2. "Akulah Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami." Nabi Yusuf pun menjawabnya bahwa beliau benar Yusuf. Dengan tidak mengingatkan segala kejahatan yang pernah dilakukan para saudaranya itu. Justru Yusuf hanya menyebutkan banyak karunia yang telah Allah berikan kepadanya.
Ingatlah selalu nikmat dan karunia Allah yang pastinya jauh lebih banyak dan lebih lama diberikan kepada kita, daripada kesulitan dan penderitaan yang sedikit dan sebentar waktunya. Yang demikian membuat kita menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dan selalu bahagia.
3. "Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." Inilah kata kunci dari semua karunia yang ada pada diri Yusuf. Jika kita ingin mendapatkan banyak karunia seperti Nabi Yusuf, maka rahasianya ada pada takwa, sabar dan senantiasa berbuat kebaikan.
(Bersambung)!
(rhs)