Benarkah Waktu Maghrib, Waktunya Setan dan Jin Berkeliaran?

Kamis, 02 Maret 2023 - 13:30 WIB
loading...
Benarkah Waktu Maghrib,...
Waktu Maghrib mendapat perhatian khusus dari Rasulullah SAW. Sebab, waktu tersebut adalah awal dimulainya malam dan pertanda mulai keluarnya bala tentara jin, yakni setan. Kita dianjurkan berzikir dan sholat sunnah sebelum sholat maghrib. Foto ilustrasi/
A A A
Seringkali kita mendengar orang tua menasehati anak-anaknya agar jangan suka keluar atau berkeliaran di waktu maghrib atau petang tiba. Selain sering ditakuti-takuti waktu yang sangat menakutkan, maghrib juga sering disebut-sebut sebagai waktunya malapetaka dan penyakit berkeliaran. Benarkah demikian? Bagaimana pandangan Islam tentang waktu maghrib ini?

Dalam Islam, waktu Maghrib mendapat perhatian khusus dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam. Sebab, waktu tersebut adalah awal dimulainya malam dan pertanda mulai keluarnya bala tentara jin, yakni setan. Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib sebagai penjaga diri dari gangguan setan.

Dalam hadis disebutkan bahwa setan itu menyebar pada saat Maghrib dan malam hari. Dari Jabir bin ‘Abdillahradhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallambersabda.:

"Apabila datang gelap malam (sore hari dimulai saat maghrib ), maka halangilah anak-anakmu dari keluar rumah karena setan ketika itu berkeliaran.Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam (waktu Isya), maka lepaskanlah mereka lagi.Hendaklah kalian menutup pintu dan berzikir kepada Allah karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maghrib adalah awal dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Artinya kejahatan malam hari apabila telah gelap, dan dari kejahatan waktu purnama apabila telah terbenam. Sehingga termasuk sunnah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam adalah memasukkan anak-anak (juga wanita) ke dalam rumah saat masuknya waktu maghrib. Termasuk sunnah juga adalah menutup pintu-pintu di awal waktu Maghrib sambil menyebut nama AllahTa’ala.

Dalam riwayat Muslim terdapat hadis :

“Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal Isya' karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai berlalunya awal Isya'.”(HR. Muslim).

Dalam buku 'Al-Istidzkar', Imam ibnu ‘Abdil Barrrahimahullahmengatakan, bahwa hadis hadis Nabi Shallalahu 'Alaihi wa Sallam yang menyebutkan waspada terhadap awal waktu Maghrib terdapat perintah untuk menutup pintu-pintu rumah pada waktu malam hari dan hal ini merupakan suatu sunnah yang diperintahkan sebagai bentuk kebaikan bagi manusia dalam melawan setan dari jenis jin dan manusia.

Karena itulah, Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam menganjurkan agar umat Islam melakukan sholat sunnah dua rakaat sebelum sholat Maghrib. Hal ini berdasarkan hadis Abdullah bin Mughaffal Al-Muzaniradhiyallahu ‘anhudari Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambeliau mengatakan:

“Sholatlah sebelum sholat Maghrib” hingga berucaptiga kali dan pada yang ketiga, beliau katakan,“bagi yang mau”karena tidak ingin kalau umatnya menjadikan hal itu sebagai suatu kebiasaan yang akan memberatkan.

Juga berdasarkan hadits Anasradhiyallahu ‘anhubahwa beliau mengatakan,“Sungguh aku melihat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang senior saling berlomba mengejar tiang-tiang (untuk dijadikan tempat sholat) ketika masuk waktu Maghrib.”(HR. Bukhari).

Dari Anas bin Malikradhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan :

“Kami pernah tinggal di Madinah. Saat muadzin beradzan untuk sholat Maghrib, mereka (para sahabat senior) saling berlomba mencari tiang-tiang lalu mereka sholat dua rakaat dua rakaat sampai ada orang asing yang masuk masjid untuk sholat mengira bahwa sholat Maghrib sudah ditunaikan karena saking banyaknya yang melaksanakan sholat sunnah sebelum Maghrib.”(HR. Muslim).

Meski dianjurkan, yakni untuk melindungi dari datangnya gangguan setan di awal waktu malam, namun sholat dua rakaat sebelum Maghrib bukanlah sunnah yang sangat ditekankan (bukan sunnah muakadah), sebagaimana ditekankannya melaksanakan shalat sunnah rawatib. Sholat ini boleh ditinggalkan.

Oleh karena itu, NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam menegaskan tentang sholat dua rakaat sebelum Maghrib ini dengan kata-kata: “Bagi siapa yang mau”karena Rasulullah tidak ingin dianggap umatnya sebagai sunnah yang dikuatkan. Rasulullah Shallalahu 'Alaihi wa Sallam hanya menganjurkan menjaga sholat sebelum Maghrib tersebut karena sesungguhnya setan atau bangsa setan berkeliaran dan ditakutkan terjadinya gangguan kepada manusia.


Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2614 seconds (0.1#10.140)