Mengimani Qadha dan Qadar, Mengenal 5 Jenis Takdir Manusia

Sabtu, 11 Maret 2023 - 05:15 WIB
loading...
Mengimani Qadha dan...
Salah satu dari rukun iman adalah percaya dan yakin terhadap takdir yang telah Allah tetapkan, yakni qadha dan qadharnya. Foto ilustrasi/ist
A A A
Salah satu dari rukun iman adalah percaya dan yakin terhadap takdir yang telah Allah tetapkan, yakni qadha dan qadhar -nya. Lalu bagaimana dengan takdir ? Adakah perbedaannya?

Ulama berbeda pendapat dalam hal ini. " Ada dua pendapat mengenai hal tersebut. Pendapat pertama, sebagian ulama berpendapat, qadha adalah sinonim dari qadar. Sehingga kata qadha dan qadar maknanya sama. Dan ini sejalan dengan penjelasan sebagian ahli bahasa, mereka menafsirkan qadar dengan qadha," ungkap Ustadz Ammi Nur Baits, dai yang berkhidmat dan menjadi pembina di konsultasi syariah itu.



Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah Imam Ibnu Baz – rahimahullah –. Beliau pernah ditanya tentang perbedaan qadha dan qadar . Jawaban beliau, qadha dan qadar adalah dua kata yang artinya sama. Yaitu sesuatu yang telah Allah qadha’-kan (tetapkan) dulu, dan yang telah Allah takdirkan dulu. Bisa disebut qadha, bisa disebut takdir.

Pendapat kedua, qadha dan qadar maknanya berbeda. Selanjutnya mereka berbeda pendapat mengenai batasannya .

1. Qadha lebih dahulu dari pada qadar. Qadha adalah ketetapan Allah di zaman azali. Sementara qadar adalah ketetapan Allah untuk apapun yang saat ini sedang terjadi. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,

Para ulama mengatakan, al-qadha adalah ketetapan global secara keseluruhan di zaman azali. Sementara qadar adalah bagian-bagian dan rincian dari ketetapan global itu. (Fathul Bari)

Al-Jurjani dalam at-Ta’rifat (hlm. 174) menyatakan,

Perbedaan antara qadar dan qadha, bahwa qadha bentuknya ketetapan adanya seluruh makhluk yang tertulis di al-Lauh al-Mahfudz secara global. Sementara qadar adalah ketetapan adanya makhluk tertentu, setelah terpenuhi syarat-syaratnya.

2. Kebalikan dari pendapat sebelumnya, qadar lebih dahulu dari pada qadha. Qadar adalah ketetapan Allah di zaman azali. Sementara qadha adalah penciptaan Allah untuk apapun yang saat ini sedang terjadi.

Ar-Raghib al-Asfahani dalam al-Mufradat menyatakan,

والقضاء من الله تعالى أخص من القدر؛ لأنه الفصل بين التقدير، فالقدر هو التقدير، والقضاء هو الفصل والقطع


Qadha Allah lebih khusus dibandingkan qadar. Karena qadha adalah ketetapan diantara taqdir (ketetapan). Qadar itu taqdir, sementara qadha adalah keputusan.

Namun Syaikh Abdurrahman al-Mahmud mengatakan, tidak ada banyak manfaat dalam mempelajari perbedaan ini, karena semua sepakat dengan batasan, meskipun berbeda dalam penyebutan namanya. sehingga tidak perlu ada perdebatan untuk memberikan definisi (al-Qadha wal Qadar fi Dhau’ al-Kitab wa as-Sunah), Maksud beliau, mau disebut qadha maupun qadar, intinya sama, yaitu ketetapan Allah.

Memahami Beberapa Macam Takdir

Untuk memahami kapan sebenarnya Allah menetapkan takdir bagi setiap hamba-Nya, kita bisa memahami beberapa macam takdir sebagai berikut:

1. Takdir Azali

Takdir azali merupakan ketetapan Allah yang telah ada bahkan sebelum penciptaan bumi dan langit ketika Allah Ta’ala menciptakan qolam (pena). Sebagaimana tertulis dalam firman Allah sebagai berikut,

“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At Taubah:51).

Begitupula yang tertulis dalam sebuah hadist, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallaam bersabda, “… Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi” (HR. Muslim)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)