Sholat 2 Rakaat Memakai Siwak Lebih Baik Dibanding 70 Rakaat Tanpa Siwak
loading...
A
A
A
Salah satu keutamaan bersiwak adalah dilipatgandakannya pahala sholat. Dalam beberapa riwayat Hadis disebutkan, sholat dua rakaat dengan bersiwak lebih baik (lebih afdhol) daripada sholat 70 rakaat tanpa siwak.
Nabi Muhammad SAW ketika hendak sholat selalu bersiwak. Beliau menyukai bersiwak bahkan di akhir hayat beliau tetap menyempatkan diri untuk bersiwak.
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam menganjurkan umatnya bersiwak karena di dalamnya ada fadhilah dan manfaat besar, baik dari sisi syariat maupun kesehatan. Keberadaan siwak juga menyebabkan seseorang memperoleh ridha Allah. Itu sebabnya Nabi menganjurkan umatnya bersiwak.
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {رَكْعَتَانِ بِسِوَاكٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِينَ رَكْعَةً بِغَيْرِ سِوَاكٍ}
Artinya: "Dua rakaat dengan bersiwak lebih baik daripada tujuh puluh rakaat dengan tanpa bersiwak." (HR Ad-Daruquthi)
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Al-Bazzaar dan Imam Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra (1/38). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda: "Seandainya aku tidak khawatir memberatkan kaum mukminin, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali akan sholat." (HR Muslim)
Rasulullah SAW menganjurkan memakai siwak dari kayu Arak karena memiliki aroma wangi dan serabutnya dapat membersihkan kotoran di sela-sela gigi. Selain kayu Arak, bisa juga dari pelepah daun kurma dan Zaitun.
Siwak atau miswak paling banyak dipakai yaitu dari batang akar atau ranting tanaman Arak (Salvadora Persica) yang banyak tumbuh di Timur Tengah dan Afrika. Jika kulitnya dikelupas maka tampak warna agak keputihan dan memiliki banyak serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih. Inilah yang digunakan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
السواكِ مَطْهَرَة ٌ لِلْفَم ِ ، مَرْضَاة ٌ لِلرَّب
Artinya: "Siwak itu kesucian bagi mulut dan keridhaan Allah." (HR an-Nasa'i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
Nabi Muhammad SAW ketika hendak sholat selalu bersiwak. Beliau menyukai bersiwak bahkan di akhir hayat beliau tetap menyempatkan diri untuk bersiwak.
Nabi shollallohu 'alaihi wasallam menganjurkan umatnya bersiwak karena di dalamnya ada fadhilah dan manfaat besar, baik dari sisi syariat maupun kesehatan. Keberadaan siwak juga menyebabkan seseorang memperoleh ridha Allah. Itu sebabnya Nabi menganjurkan umatnya bersiwak.
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {رَكْعَتَانِ بِسِوَاكٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِينَ رَكْعَةً بِغَيْرِ سِوَاكٍ}
Artinya: "Dua rakaat dengan bersiwak lebih baik daripada tujuh puluh rakaat dengan tanpa bersiwak." (HR Ad-Daruquthi)
Hadis ini juga diriwayatkan oleh Al-Bazzaar dan Imam Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra (1/38). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda: "Seandainya aku tidak khawatir memberatkan kaum mukminin, niscaya aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali akan sholat." (HR Muslim)
Rasulullah SAW menganjurkan memakai siwak dari kayu Arak karena memiliki aroma wangi dan serabutnya dapat membersihkan kotoran di sela-sela gigi. Selain kayu Arak, bisa juga dari pelepah daun kurma dan Zaitun.
Siwak atau miswak paling banyak dipakai yaitu dari batang akar atau ranting tanaman Arak (Salvadora Persica) yang banyak tumbuh di Timur Tengah dan Afrika. Jika kulitnya dikelupas maka tampak warna agak keputihan dan memiliki banyak serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih. Inilah yang digunakan untuk menggosok gigi dan membersihkan mulut.
Dalam satu riwayat, Rasulullah SAW bersabda:
السواكِ مَطْهَرَة ٌ لِلْفَم ِ ، مَرْضَاة ٌ لِلرَّب
Artinya: "Siwak itu kesucian bagi mulut dan keridhaan Allah." (HR an-Nasa'i, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
(rhs)