Inilah Tipe-tipe Wanita yang Tercantum dalam Al-Qur'an
loading...
A
A
A
Banyak orang mengatakan, wanita adalah setengah dari masyarakat sehingga masyarakat tidak boleh memandang sebelah mata atau mengabaikan setengah dari tubuhnya itu. Faktanya pun sudah menjelaskan bahwa saat ini jumlah wanita dapat mencapai setengah dari populasi masyarakat.
Karena itu, posisi wanita sangat berpengaruh, baik secara positif maupun negatif, pengaruhnya pada suami dan juga anak-anaknya. Maka wajar jika ada seorang penyair besar yang dijuluki Amiir Syu'araa mengatakan :
Wanita adalah sebuah mandrasah
Apabila engkau persiapkan dengan baik
Maka sebenarnya engkau sedang mempersiapkan telah
Sebuha bangsa (generasi) yang mulia
Dengan pengaruhnya yang besar ini, semua bergantung pada kepribadian wanita tersebut. Bila baik, maka pengaruhnya pun baik dan positif. Sebaliknya bila kepribadian wanita itu buruk, maka hasilnya pun akan buruk atau negatif. (Baca juga : Faedah Taubat dan Istighfar, dari Tolak Azab hingga Datangkan Rezeki )
Wanita memang memiliki kepribadian yang beragam. Ibarat pakaian, banyak jenis dan coraknya. Begitupun kepribadian wanita, ada banyak jenis dan tipenya. Tinggal memilih mana yang cocok atau sesuai dengan keinginan, mau yang baik atau yang buruk, semua ada resiko dan tanggung jawab.
Sebagai muslim, Al-Quran telah memberi tuntunan kepada orang yang beriman agar tidak salah dalam memiliki kepribadian tersebut, termasuk kepribadian mana yang diinginkan muslimah. Setidaknya ada lima tipe wanita yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Tipe apa saja, dan siapa saja contohnya, sudah sangat jelas tercantum dalam firman Allah Ta'ala tersebut.
Dikutip dari ceramah Ustadzah Umi Pipik Dian Irawati dalam laman facebook-nya, dicantumkan inilah beberapa tipe wanita yang ada dalam Al-Qur'an serta sifat-sifat wanita yang harus dijauhi.
1. Tipe pejuang
Al-Quran memberi contoh sosok Siti Asiyah binti Mahazim, istri Fir`aun. Meski hidup dalam keadaan terjepit antara suaminya dan iman, namun ia bisa keluar dari lubang jarum lewat perjuangan mempertahankan iman. Iamampu menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun. AllahTa'ala mengabadikan doa Asiyah dalam firmannya:
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahriim: 11)
2. Tipe wanita saleha yang menjaga kesucian dirinya
Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya. Firman Allah Ta'ala :
قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap Maryam." (QS. Maryam: 20).
Karena keutamaan inilah, Allah mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34).
Kita bisa lihat bagaimana Allah SWT memuliakan Maryam. Allah mengangkat Maryam pada kedudukan yang mulia tidak lantaran kecantikannya. Semua itu terjadi karena sikap istiqamah Maryam dalam menjalankan kesalehan dan menjaga kesuciannya.
3. Tipe penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip
Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin. Hindunisi sebagian hidupnya dengan mengalirkan fitnah ke seantero penduduk Kota Makkah. Keculasannya ini diabadikan dalam Surah al-Lahah ayat 1-5. Firman Allah Ta'ala :
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5).
Karena itu, posisi wanita sangat berpengaruh, baik secara positif maupun negatif, pengaruhnya pada suami dan juga anak-anaknya. Maka wajar jika ada seorang penyair besar yang dijuluki Amiir Syu'araa mengatakan :
Wanita adalah sebuah mandrasah
Apabila engkau persiapkan dengan baik
Maka sebenarnya engkau sedang mempersiapkan telah
Sebuha bangsa (generasi) yang mulia
Dengan pengaruhnya yang besar ini, semua bergantung pada kepribadian wanita tersebut. Bila baik, maka pengaruhnya pun baik dan positif. Sebaliknya bila kepribadian wanita itu buruk, maka hasilnya pun akan buruk atau negatif. (Baca juga : Faedah Taubat dan Istighfar, dari Tolak Azab hingga Datangkan Rezeki )
Wanita memang memiliki kepribadian yang beragam. Ibarat pakaian, banyak jenis dan coraknya. Begitupun kepribadian wanita, ada banyak jenis dan tipenya. Tinggal memilih mana yang cocok atau sesuai dengan keinginan, mau yang baik atau yang buruk, semua ada resiko dan tanggung jawab.
Sebagai muslim, Al-Quran telah memberi tuntunan kepada orang yang beriman agar tidak salah dalam memiliki kepribadian tersebut, termasuk kepribadian mana yang diinginkan muslimah. Setidaknya ada lima tipe wanita yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Tipe apa saja, dan siapa saja contohnya, sudah sangat jelas tercantum dalam firman Allah Ta'ala tersebut.
Dikutip dari ceramah Ustadzah Umi Pipik Dian Irawati dalam laman facebook-nya, dicantumkan inilah beberapa tipe wanita yang ada dalam Al-Qur'an serta sifat-sifat wanita yang harus dijauhi.
1. Tipe pejuang
Al-Quran memberi contoh sosok Siti Asiyah binti Mahazim, istri Fir`aun. Meski hidup dalam keadaan terjepit antara suaminya dan iman, namun ia bisa keluar dari lubang jarum lewat perjuangan mempertahankan iman. Iamampu menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun. AllahTa'ala mengabadikan doa Asiyah dalam firmannya:
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a : Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (QS. At-Tahriim: 11)
2. Tipe wanita saleha yang menjaga kesucian dirinya
Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat konsisten menjaga kesucian dirinya. Firman Allah Ta'ala :
قَالَتْ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِى بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيًّا
“Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” demikian ungkap Maryam." (QS. Maryam: 20).
Karena keutamaan inilah, Allah mengabadikan namanya sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34).
Kita bisa lihat bagaimana Allah SWT memuliakan Maryam. Allah mengangkat Maryam pada kedudukan yang mulia tidak lantaran kecantikannya. Semua itu terjadi karena sikap istiqamah Maryam dalam menjalankan kesalehan dan menjaga kesuciannya.
3. Tipe penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip
Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita penyiram bensin. Hindunisi sebagian hidupnya dengan mengalirkan fitnah ke seantero penduduk Kota Makkah. Keculasannya ini diabadikan dalam Surah al-Lahah ayat 1-5. Firman Allah Ta'ala :
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab: 1-5).