Cara Menjaga Diri dan Keluarga dari Fitnah Akhir Zaman

Senin, 11 November 2019 - 19:51 WIB
Cara Menjaga Diri dan Keluarga dari Fitnah Akhir Zaman
Cara Menjaga Diri dan Keluarga dari Fitnah Akhir Zaman
A A A
Ustaz Rahmat Baequni membahas seputar fitnah akhir zaman di Masjid Nurul Izzah, Ciater, Tangerang Selatan. Dalam kajian bulanan itu, Ustaz Rahmat menyampaikan cara bagaimana menjaga diri dan keluarga dari fitnah akhir zaman.

Ustaz Rahmat mengatakan, pada akhir zaman ini kehidupan sudah tidak bisa dikontrol lagi. Banyak hal-hal buruk bercampur ke dalam kehidupan seperti pergaulan bebas, narkoba, bahkan aliran sesat juga banyak muncul.

"Beruntunglah kita menjadi umat akhir zaman. Mengapa demikian? Ada beberapa sebab mengapa kita beruntung dan mesti bersyukur dijadikan sebagai umat akhir zaman. Salah satunya adalah dengan menjadi umat akhir zaman berarti kita semua adalah umatnya Baginda Nabi Muhammad SAW ," kata Beliau.

Keutamaan sebagai Umat Akhir Zaman:
1. Amal ibadah yang dilakukan, pahalanya dilipatgandakan 10 kali lipat.
2. 2/3 surga dihuni oleh umat Nabi Muhammad SAW.
3. Di Surga ada 120 shaff, 80 shaff milik umat Nabi Muhammad SAW. Rasio penduduk neraka dan surga 1000:1. Urutan Surga dari yang paling atas ke bawah yaitu, Firdaus, 'Adn, Naim, Makwa, Darussalam, Darul Maqamah dan Baitul Makmur.

Cara Allah Ta'ala Menghapuskan Dosa-dosa kita:
1. Adanya Huru-hara.
2. Adanya Gempa Bumi.
3. Dengan dibunuh, dibantai dan disiksa.

Rasulullah SAW bersabda: "Bersegeralah Beramal sebelum munculnya fitnah yang datang bagaikan potongan-potongan malam yang gelap. Seseorang dipagi harinya beriman dan di sorenya telah menjadi kafir, atau sorenya masih beriman dan pagi harinya telah menjadi kafir, menjual agamanya dengan gemerlap dunia." (HR Muslim)

Fitnah dalam bahasa Arab bisa berarti ujian keimanan, fitnah atau huru hara atau menuduh tanpa bukti. Allah Ta'ala berfirman: "Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, 'Kami telah Beriman' dan mereka tidak diuji?' (QS Al-Ankabut: 2)

Salah satu fenomena akhir zaman, orang yang berkata jujur didustakan, para pendusta dibenarkan. Para pengkhianat suatu kaum, suatu bangsa menjadi pemimpin suatu bangsa.

Rasulullah SAW bersabda: "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan. Pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara. Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?". Beliau menjawab, 'Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas."
(HR. Ibnu Majah)

Menjelang Akhir Zaman maka:
1. Ilmu diangkat dari muka bumi.
2. Turun kejahilan di mana-mana.
3. Munculnya suatu kelompok yang merasa paling baik.
4. Umat akhir zaman akan hancur di tangan ulama-ulama yang menjual agama untuk kepentingannya.

Cara Menjaga Diri dan Keluarga dari Fitnah Akhir Zaman:

1. Bentengi dengan aqidah dan Tauhid yang
Benar. Syaratnya yaitu kembalikan semua hal kepada Alqur'an dan Hadits.
2. Ikhlas kepada Allah Ta'ala dalam semua Amal.
3. Meninggalkan riya dan kemunafikan.

Tidak boleh taqlid, yaitu hanya mengikuti kebiasaan pendahulu tanpa dasar yang benar. Allah Ta'ala berfirman: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Marilah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah dan (mengikuti) Rasul." Mereka menjawab, "Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya)." Apakah (mereka akan mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?" (QS Al-Maidah : 104)

Peta Umat Akhir Zaman:
1. Periode Sehat.
Loyalitas umat berpusat pada misi (risalah)
tolok ukur yang berkembang di masyarakat adalah kedekatan dan komitmen seseorang pada risalah (agama Islam) masa ini diwakili oleh masa Rasullullaah SAW dan para Sahabat.

2. Periode Sakit.
Loyalitas umat berporos pada orang (bangsa, negara, suku, kabilah, kelompok, keluarga atau bahkan individu manusia).

3. Periode Kematian.
Loyalitas umat berporos pada benda (materialistis). Tolok ukur yang berkembang di masyarakat adalah kekayaan duniawi. Masa ini diwakili oleh masa setelah runtuhnya khilafah Turki Utsmani Tahun 1924. Seseorang dihormati dan didengar karena pangkat, jabatan dan kekayaannya, bukan karena ketakwaannya.

Pada akhir zaman akan lahir generasi-generasi yang jelek. Apabila ingin anak yang baik dan saleh/salehah, maka orang tuanya dulu yang harus memperbaiki diri, orang tuanya dulu yang harus saleh dan salehah.

Usia 0-5 tahun, Ibulah yang membentuk seorang anak. Usia yang sangat tepat untuk membentuk akidah anak kita, perdengarkan ayat-ayat Alqur'an. Usia 6-12 tahun, ajarkan iman dan Alqur'an. Setelah usia 12 tahun, titipkan anak kita pada guru-guru yang memiliki ilmu yang mumpuni.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4631 seconds (0.1#10.140)