5 Jenis Pakaian Muslimah di Zaman Rasulullah

Selasa, 16 Mei 2023 - 15:58 WIB
loading...
5 Jenis Pakaian Muslimah di Zaman Rasulullah
Salah satu jenis busana muslimah yang dipakai kaum Hawa di era Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah al-Marth, yakni pakaian yang tidak dijahit atau semacam selendang besar yang terbuat dari bahan sutera atau bulu domba. foto ilustrasi/ist
A A A
Islam tidak menentukan model pakaianatau busana syar'i yang dikenakan kaum muslimah. Syariat hanya menetapkan rambu-rambu atau aturan pakaian muslimah yang sesuai dengan syariat dan tuntunan agama saja. Lantas, bagaimana potret pakaian muslimah yang berlaku dan dikenakan kaum Hawa ini di masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?

Sejarawan asal Mesir Khalil ‘Abdul Karim dalam karyanya, 'Syadw ar-Rababah bi Ahwal Mujtama‘ ash-Shahabah', menjelaskan bentuk pakaian yang digunakan perempuan-perempuan Makkah dan Madinah, pada masa Rasulullah semuanya berbentuk lebar dan tidak bersimpul, yakni tidak ada ikatannya dan besar.

Berikut nama-nama pakaian wanita muslimah pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang dirangkum berdasarkan informasi dari hadis yang dihimpun oleh Khalil Abdul Karim :

1. Al-Marth

Al-marth ialah pakaian yang tidak dijahit atau semacam selendang besar. Dalam hadis diceritakan bahwa ‘Aisyah istri Nabi Muhammad mengatakan: “Ketika Rasulullah hendak (mengimami) salat Subuh maka perempuan-perempuan berangkat (ke masjid) dengan berselimut al-marth, mereka tidak dikenal karena petang.” (HR. Malik bin Anas).

Hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah melaksanakan salat Subuh dalam keadaan langit masih gelap, yakni pada awal waktu. Dalam hadis itu, dari ‘Aisyah dikutip untuk menunjukkan bahwa perempuan pada masa Rasulullah menggunakan “marth” atau selendang besar yang tidak dijahit.

Umar bin Khathab pernah membagikan marth (jamak: muruth) kepada perempuan-perempuan Madinah. (Ibnu Zanjawaih). Bahan marth pada masa ini ada yang terbuat dari sutera (khazz), bulu domba (shuf), dan pohon rami (kattan).

2. Ad-Dir‘

Ad-dir‘ yaitu kain yang tengahnya dilubangi dan yang lainnya dijahit kecuali sisi kanan dan kirinya untuk lengan, bentuknya menyerupai qamish. Dalam hadis diinformasikan bahwa Samra` binti Nahik menggunakan dir‘ ketika menemui Rasulullah. (HR. Thabrani).

3. Qamish

Qamish bentuknya sama seperti ad-dir‘. Menurut Rajab Ibrahim dalam bukunya, al-Mu‘jam al-‘Arabi li Asma` al-Malabis, pakaian jenis ini masuk ke wilayah Arab melalui dua periode sejarah . Pertama, dimulai pada masa yang sangat jauh, yakni ketika masyarakat Arab pra Islam berjumpa dengan orang-orang Romawi di Syam. Kata qamish sendiri berasal dari bahasa Romawi “camisia”. Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menggunakan kata ini.

Kedua, melalui Perancis pada masa belakangan. Dalam bahasa Perancis disebut “chemise”. Istilah qamish yang digunakan masyarakat Arab modern berasal dari kata Perancis “chemise” yang diarabkan (mu‘arrab).

4. Al-Khimar

Al-khimar yaitu kain yang digunakan perempuan untuk menutup kepala. Pada masa Rasulullah ragam khimar ada dua macam, yaitu khimar atau penutup kepala yang polos (sadzij) dan khimar berwarna atau yang dicelup dengan warna atau minyak (mashbugh). Dalam hadis diceritakan bahwa ‘Aisyah pernah menggunakan khimar yang dicelup Za‘faran atau zaffron. (HR. Ibnu Majah).

5. Al-Izar dan ar-Rida`

Al-Izar yaitu pakaian tidak dijahit yang dipakai untuk menutup bagian bawah tubuh, pasangannya yaitu ar-rida` yang digunakan untuk menutup bagian atasnya. Secara gramatika, kata rida` berasal dari kata radd yang berarti “menarik” dan “menyambung”. Dalam memakai rida` seseorang menarik sisa kain yang menutupi bagian bawah dan menyambungnya ke bagian atas.

Demikianlah beberapa contoh pakaian yang dipakai para istri Rasulullah. Islam, hadir bukan untuk mendukung atau memunculkan model pakaian tertentu, tapi untuk memberikan nilai kepantasan di dalamnya, yakni perintah menutup aurat bagi kaum perempuan muslim.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1131 seconds (0.1#10.140)