Bacaan Niat Haji dan Urutan Tata Cara Pelaksanaannya
loading...
A
A
A
Bagi jemaah haji wajib mengetahui bacaan niat Haji dan urutan tata cara melaksanakannya. Sebagaimana kata Nabi, Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.
Ketika melaksanakan ibadah haji, umat muslim dianjurkan berniat dengan cara yang benar. Imam An-Nawawi mengatakan, niat haji harus dimantapkan dalam hati, dilafalkan dan diiringi dengan kalimat Talbiyah.
ينبغي لمريد الاحرام أن ينويه بقلبه ويتلفظ بذلك بلسانه فَيَقُولُ بِقَلْبِهِ وَلِسَانِهِ نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْت بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ إلى آخر التلبية فهذا أكمل ما ينبغي له
Artinya: "Orang yang ingin ihram harus berniat dalam hati, melafalkan niat, dan bertalbiyah. Hendaklah ia mengatakan dalam hatinya sembari dilafalkan, 'Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala, labbaik Allahumma labbaik (aku niat haji dan berihram karena Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah)', hingga akhir lafal Talbiyah. Ini termasuk niat yang paling sempurna."
Tata Cara Melaksanakan Haji
Dalam Matan Abi Syuja disebutkan lima rukun Haji yaitu: (1) Ihram beserta niat, (2) Wukuf di Arafah, (3) Thawaf di Ka'bah, (4) Sai di Shafa dan Marwa, dan (5) Cukur (tahallul)."
Adapun urutan tata cara melaksanakan ibadah Haji sebagai berikut:
1. Memakai Pakaian Ihram.
2. Berniat Ihram Haji dan kalimat Talbiyah.
3. Melaksanakan Tarwiyah (berdiam sejenak di Mina sebelum menuju Arafah).
4. Wukuf di Padang Arafah.
5. Mabit di Muzdalifah.
6. Melontar Jumrah Aqabah dengan 7 batu kerikil
7. Tahallul Awal dan Mabit di Mina.
8. Thawaf Ifadhah.
9. Sa'i dari Bukit Safa ke Marwa.
10. Tahallul Kedua.
11. Thawaf Wada' (thawaf perpisahan). Dilaksanakan 7 kali putaran tanpa Sa'i.
Bacaan Niat Haji yang Sempurna
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala. Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syarika laka labbaik, Innal hamda wan-ni'mata laka wal mulk, laa syarika lak.
Artinya: "Aku niat Haji dan berihram karena Allah Ta'ala. Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."
Keutamaan Ibadah Haji
Dijelaskan dalam Hadis:
سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُو
"Nabi shallallahu 'alaihi wassallam ditanya, 'Amalan apa yang paling afdhol?' Beliau menjawab: "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Ada yang bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?' Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." Ada yang bertanya kembali, 'Kemudian apa lagi?' "Haji mabrur", jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." (HR Al-Bukhari)
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda:
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Artinya: "Dan Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Ketika melaksanakan ibadah haji, umat muslim dianjurkan berniat dengan cara yang benar. Imam An-Nawawi mengatakan, niat haji harus dimantapkan dalam hati, dilafalkan dan diiringi dengan kalimat Talbiyah.
ينبغي لمريد الاحرام أن ينويه بقلبه ويتلفظ بذلك بلسانه فَيَقُولُ بِقَلْبِهِ وَلِسَانِهِ نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْت بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ إلى آخر التلبية فهذا أكمل ما ينبغي له
Artinya: "Orang yang ingin ihram harus berniat dalam hati, melafalkan niat, dan bertalbiyah. Hendaklah ia mengatakan dalam hatinya sembari dilafalkan, 'Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala, labbaik Allahumma labbaik (aku niat haji dan berihram karena Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah)', hingga akhir lafal Talbiyah. Ini termasuk niat yang paling sempurna."
Tata Cara Melaksanakan Haji
Dalam Matan Abi Syuja disebutkan lima rukun Haji yaitu: (1) Ihram beserta niat, (2) Wukuf di Arafah, (3) Thawaf di Ka'bah, (4) Sai di Shafa dan Marwa, dan (5) Cukur (tahallul)."
Adapun urutan tata cara melaksanakan ibadah Haji sebagai berikut:
1. Memakai Pakaian Ihram.
2. Berniat Ihram Haji dan kalimat Talbiyah.
3. Melaksanakan Tarwiyah (berdiam sejenak di Mina sebelum menuju Arafah).
4. Wukuf di Padang Arafah.
5. Mabit di Muzdalifah.
6. Melontar Jumrah Aqabah dengan 7 batu kerikil
7. Tahallul Awal dan Mabit di Mina.
8. Thawaf Ifadhah.
9. Sa'i dari Bukit Safa ke Marwa.
10. Tahallul Kedua.
11. Thawaf Wada' (thawaf perpisahan). Dilaksanakan 7 kali putaran tanpa Sa'i.
Bacaan Niat Haji yang Sempurna
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْت بِهِ لِلَّهِ تَعَالَى
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala. Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa syarika laka labbaik, Innal hamda wan-ni'mata laka wal mulk, laa syarika lak.
Artinya: "Aku niat Haji dan berihram karena Allah Ta'ala. Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan bagi-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu."
Keutamaan Ibadah Haji
Dijelaskan dalam Hadis:
سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ » . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ « حَجٌّ مَبْرُو
"Nabi shallallahu 'alaihi wassallam ditanya, 'Amalan apa yang paling afdhol?' Beliau menjawab: "Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Ada yang bertanya lagi, 'Kemudian apa lagi?' Beliau menjawab, "Jihad di jalan Allah." Ada yang bertanya kembali, 'Kemudian apa lagi?' "Haji mabrur", jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." (HR Al-Bukhari)
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda:
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Artinya: "Dan Haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
(rhs)