Besok Jemaah Haji ke Bir Ali, Kadaker: Sebaiknya Sudah Kenakan Kain Ihram
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 1.899 jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke Masjid Bir Ali untuk mengambil miqat dan niat berihram pada Kamis besok, 1 Juni 2023. Mengingat banyaknya yang akan ke Bir Ali, jemaah haji diimbau sudah mengenakan kain ihram sejak dari hotel.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, saat di Bir Ali jemaah haji dibatasi waktunya selama 30 menit.
"Kami mengimbau jemaah sudah pakai kain ihram, mandinya jangan di Bir Ali tapi di hotel masing-masing. Kemudian memakai kain ihram sesuai ketentuan. Enggak usah lagi pakai pakaian berjahit bagi laki-laki. Bagi wanita kenakan seperti pakaian ihram dan sudah berwudhu agar menghemat waktu," ucapnya, Rabu (31/5/2023).
Zaenal mengaku sudah melakukan sejumlah langkah jelang keberangkatan jemaah haji ke Bir Ali. Di antaranya memberikan manasik haji, visitasi, dan edukasi ke sektor-sektor terkait bimbingan ibadah dan klinik kesehatan haji untuk jemaah yang masih sakit.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi bagian muassasah, bidang syarikah, adilla yang akan mengurus paspor dan izin perjalanan haji. Jadi ada 43 bus jemaah haji di hari pertama dari Madinah menuju Mekkah," ujarnya.
Pada hari pertama keberangkatan, kata Zaenal, ada 1.899 jemaah yang berasal dari 5 kloter. Mereka akan diberangkatkan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, keberangkatan pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak tiga kloter. Sedangkan tahap kedua pemberangkatan dilakukan pada pukul 16.00 WAS sebanyak dua kloter.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak penanggung jawab Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali terkait kesiapan keberangkatan jemaah haji Indonesia yang dimulai dari haji tamattu," ucapnya.
Bagi jemaah yang kondisi fisiknya baik dan memungkinkan menjalankan salat sunah dipersilakan untuk menunaikannya di Bir Ali. Namun bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan kurang sehat sebaiknya mengambil niat ihram di mobil atau bus.
"Kalau jemaah lupa niat di bus waktu berada di Bir Ali, maka selama masih berada di wilayah Dzulhulaifah diperbolehkan untuk berniat," tuturnya.
Sedangkan bagi jemaah haji yang masih dirawat karena sakit. Daker Madinah akan berkoordinasi dengan klinik kesehatan dan rumah sakit untuk memastikan apakah jemaah haji dapat dievakuasi atau tidak. Saat ini ada lebih dari 50 jemaah haji yang masih menjalani perawatan medis.
Rinciannya, 20 di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan 30 di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). "Kalau gelombang pertama ini selesai dari Madinah kita akan evakuasi seluruh jemaah nanti kita dengan ambulan atau dengan mobil yang memadai," ucapnya.
Zaenal menambahkan, setiba di Mekkah, jemaah haji 2023 asal Indonesia akan memasukkan koper ke kamar hotel, lalu check in. Setelah kondisi memungkinkan, akan ada bus shalawat yang 24 jam siap mengantar jemaah ke Masjidilharam.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, saat di Bir Ali jemaah haji dibatasi waktunya selama 30 menit.
"Kami mengimbau jemaah sudah pakai kain ihram, mandinya jangan di Bir Ali tapi di hotel masing-masing. Kemudian memakai kain ihram sesuai ketentuan. Enggak usah lagi pakai pakaian berjahit bagi laki-laki. Bagi wanita kenakan seperti pakaian ihram dan sudah berwudhu agar menghemat waktu," ucapnya, Rabu (31/5/2023).
Zaenal mengaku sudah melakukan sejumlah langkah jelang keberangkatan jemaah haji ke Bir Ali. Di antaranya memberikan manasik haji, visitasi, dan edukasi ke sektor-sektor terkait bimbingan ibadah dan klinik kesehatan haji untuk jemaah yang masih sakit.
"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi bagian muassasah, bidang syarikah, adilla yang akan mengurus paspor dan izin perjalanan haji. Jadi ada 43 bus jemaah haji di hari pertama dari Madinah menuju Mekkah," ujarnya.
Pada hari pertama keberangkatan, kata Zaenal, ada 1.899 jemaah yang berasal dari 5 kloter. Mereka akan diberangkatkan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, keberangkatan pukul 14.00 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak tiga kloter. Sedangkan tahap kedua pemberangkatan dilakukan pada pukul 16.00 WAS sebanyak dua kloter.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak penanggung jawab Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali terkait kesiapan keberangkatan jemaah haji Indonesia yang dimulai dari haji tamattu," ucapnya.
Bagi jemaah yang kondisi fisiknya baik dan memungkinkan menjalankan salat sunah dipersilakan untuk menunaikannya di Bir Ali. Namun bagi jemaah lanjut usia (lansia) dan kurang sehat sebaiknya mengambil niat ihram di mobil atau bus.
"Kalau jemaah lupa niat di bus waktu berada di Bir Ali, maka selama masih berada di wilayah Dzulhulaifah diperbolehkan untuk berniat," tuturnya.
Sedangkan bagi jemaah haji yang masih dirawat karena sakit. Daker Madinah akan berkoordinasi dengan klinik kesehatan dan rumah sakit untuk memastikan apakah jemaah haji dapat dievakuasi atau tidak. Saat ini ada lebih dari 50 jemaah haji yang masih menjalani perawatan medis.
Rinciannya, 20 di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) dan 30 di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). "Kalau gelombang pertama ini selesai dari Madinah kita akan evakuasi seluruh jemaah nanti kita dengan ambulan atau dengan mobil yang memadai," ucapnya.
Zaenal menambahkan, setiba di Mekkah, jemaah haji 2023 asal Indonesia akan memasukkan koper ke kamar hotel, lalu check in. Setelah kondisi memungkinkan, akan ada bus shalawat yang 24 jam siap mengantar jemaah ke Masjidilharam.
(abd)