Menag: Fasilitas Jemaah Haji di Mina Sudah 99% Siap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas hari ini meninjau kesiapan fasilitas jemaah haji di Mina. Hasilnya, 99% fasilitas dinyatakan siap digunakan meski ada beberapa yang perku ditambahkan.
"Kita sudah cek kesiapannya dan alhamdulillah ada banyak perbaikan di sini. Dari Mayariq Pak Amin bilang persiapan sudah 99%. Kita harap 1-2 hari ke depan sudah bisa full dipakai," ujarnya, Rabu (21/6/2023).
Gus Yaqut, panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, beberapa fasilitas yang dicek meliputi toilet, dapur, tempat wudhu, klinik kesehatan, dan sebagainya.
"Salah satu yang paling penting adalah toilet. Toilet per maktab sudah ditambah 28 jadi akan memperpendek antrean jamaah yang ingin menggunakan toilet," ujarnya.
Begitu juga dengan fasilitas tempat wudhu. Menurut Gus Yaqut, tempat wudhu yang disediakan sudah cukup bagus dan memberikan akses bagi penyandang disabilitas.
"Tempat wudhunya juga sudah bagus. Saya juga melihat untuk penyandang disabilitas juga sudah ada akses dan toilet khusus. Saya kira ini perubahan yang sangat signifikan dari pelayanan yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia," katanya.
Gus Yaqut juga menilai fasilitas dapur dan klinik yang disediakan juga cukup luas dibandingkan dengan tahun lalu. Hanya, Gus Yaqut meminta penambahan pendingin udara atau AC dan daya listrik.
"Saya tadi minta ditambahkan pendingin di klinik supaya lebih nyamanlah dan disanggupi oleh Pak Amin. Biar lebih terasa dinginnya khususnya di klinik, lebih nyaman. Kalau penambahan daya agar pasien yang membutuhkan ventilator listriknya kuat," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut menambahkan, lantai tenda tempat jemaah menginap saat ini sudah keramik. Hal itu akan menurunkan temperatur suhu cuaca yang yang sangat panas.
"Tadi saya lihat juga kamar mandi, kita cek airnya enggak panas. Tahun lalu itu kalau dibuka masih terasa panas tapi tadi sudah enggak lagi. Mungkin ada teknologi khusus dari pihak masyariq yang membuat airnya tetap dingin," ujarnya.
Selain meminta penambahan daya listrik dan pendingin udara, Gus Yaqut juga meminta agar blower di tenda tidak menghadap ke bawah karena tahun lalu banyak jemaah haji di Mina merasa tidak nyaman dan masuk angin karena blowernya mengarah ke bawah.
"Sekali lagi saya minta tambahan tempat istirahat untuk tenaga medis untuk 100 orang dan tambahan 100 amphere daya listrik di klinik selain pendingin, Supaya ketika ada jemaah butuh ventilator listriknya kuat," ucapnya.
Disinggung soal jemaah haji kesulitan menaruh barang, Gus Yaqut menegaskan, di Mina jemaah tidak perlu membawa banyak barang. Termasuk juga soal ukuran kasur yang dianggap sempit.
"Kalau sempit lebar itu relatif, kasur sebesar tadi itu kalau saya pakai pasti sempit tapi kalau dipakai Pak Dirjen yang ukurannya kecil begini cukuplah, dipakai Pak Konjen cukup lah ya kan relatif. Artinya ini semua sudah melalui kajian perhitungan perhitungan yang matang dan kebutuhan kita. Jadi luas, cukup sempit itu soal yang sangat relatif itu ya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut mengapresiasi inovasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Termasuk respons cepat pihak masyariq yang terus berupaya membuat jemaah haji merasa lebih nyaman dalam beribadah.
"Mudah-mudahan apa yang diberikan ini semakin memperlancar, mempermudah dan membuat nyaman para jamaah haji kita dalam menunaikan ibadahnya terutama di Mina. Jadi sudah-sudah sangat okelah," ujarnya.
Di sisi lain, Gus Yaqut juga mengimbau kepada jemaah haji untuk menjaga kesehatan dan menghemat tenaga. "Jangan habiskan energi untuk melakukan ibadah-ibadah sunah sementara ibadah wajibnya belum sampai saatnya. Kita masih 5 hari lagi, stamina dijaga supaya energi kita cukup," katanya.
Untuk itu, Gus Yaqut mengajak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk mengimbau jemaahnya agar tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah. "KBIHU-KBIHU kita minta juga kerja samanya untuk mengimbau dan mengajak jemaahnya untuk tidak melakukan ibadah-ibadah sunnah, kasihan," ucapnya.
"Kita sudah cek kesiapannya dan alhamdulillah ada banyak perbaikan di sini. Dari Mayariq Pak Amin bilang persiapan sudah 99%. Kita harap 1-2 hari ke depan sudah bisa full dipakai," ujarnya, Rabu (21/6/2023).
Gus Yaqut, panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, beberapa fasilitas yang dicek meliputi toilet, dapur, tempat wudhu, klinik kesehatan, dan sebagainya.
"Salah satu yang paling penting adalah toilet. Toilet per maktab sudah ditambah 28 jadi akan memperpendek antrean jamaah yang ingin menggunakan toilet," ujarnya.
Begitu juga dengan fasilitas tempat wudhu. Menurut Gus Yaqut, tempat wudhu yang disediakan sudah cukup bagus dan memberikan akses bagi penyandang disabilitas.
"Tempat wudhunya juga sudah bagus. Saya juga melihat untuk penyandang disabilitas juga sudah ada akses dan toilet khusus. Saya kira ini perubahan yang sangat signifikan dari pelayanan yang diberikan kepada jemaah haji Indonesia," katanya.
Gus Yaqut juga menilai fasilitas dapur dan klinik yang disediakan juga cukup luas dibandingkan dengan tahun lalu. Hanya, Gus Yaqut meminta penambahan pendingin udara atau AC dan daya listrik.
"Saya tadi minta ditambahkan pendingin di klinik supaya lebih nyamanlah dan disanggupi oleh Pak Amin. Biar lebih terasa dinginnya khususnya di klinik, lebih nyaman. Kalau penambahan daya agar pasien yang membutuhkan ventilator listriknya kuat," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut menambahkan, lantai tenda tempat jemaah menginap saat ini sudah keramik. Hal itu akan menurunkan temperatur suhu cuaca yang yang sangat panas.
"Tadi saya lihat juga kamar mandi, kita cek airnya enggak panas. Tahun lalu itu kalau dibuka masih terasa panas tapi tadi sudah enggak lagi. Mungkin ada teknologi khusus dari pihak masyariq yang membuat airnya tetap dingin," ujarnya.
Selain meminta penambahan daya listrik dan pendingin udara, Gus Yaqut juga meminta agar blower di tenda tidak menghadap ke bawah karena tahun lalu banyak jemaah haji di Mina merasa tidak nyaman dan masuk angin karena blowernya mengarah ke bawah.
"Sekali lagi saya minta tambahan tempat istirahat untuk tenaga medis untuk 100 orang dan tambahan 100 amphere daya listrik di klinik selain pendingin, Supaya ketika ada jemaah butuh ventilator listriknya kuat," ucapnya.
Disinggung soal jemaah haji kesulitan menaruh barang, Gus Yaqut menegaskan, di Mina jemaah tidak perlu membawa banyak barang. Termasuk juga soal ukuran kasur yang dianggap sempit.
"Kalau sempit lebar itu relatif, kasur sebesar tadi itu kalau saya pakai pasti sempit tapi kalau dipakai Pak Dirjen yang ukurannya kecil begini cukuplah, dipakai Pak Konjen cukup lah ya kan relatif. Artinya ini semua sudah melalui kajian perhitungan perhitungan yang matang dan kebutuhan kita. Jadi luas, cukup sempit itu soal yang sangat relatif itu ya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut mengapresiasi inovasi yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Termasuk respons cepat pihak masyariq yang terus berupaya membuat jemaah haji merasa lebih nyaman dalam beribadah.
"Mudah-mudahan apa yang diberikan ini semakin memperlancar, mempermudah dan membuat nyaman para jamaah haji kita dalam menunaikan ibadahnya terutama di Mina. Jadi sudah-sudah sangat okelah," ujarnya.
Di sisi lain, Gus Yaqut juga mengimbau kepada jemaah haji untuk menjaga kesehatan dan menghemat tenaga. "Jangan habiskan energi untuk melakukan ibadah-ibadah sunah sementara ibadah wajibnya belum sampai saatnya. Kita masih 5 hari lagi, stamina dijaga supaya energi kita cukup," katanya.
Untuk itu, Gus Yaqut mengajak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) untuk mengimbau jemaahnya agar tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah sunah. "KBIHU-KBIHU kita minta juga kerja samanya untuk mengimbau dan mengajak jemaahnya untuk tidak melakukan ibadah-ibadah sunnah, kasihan," ucapnya.
(abd)