279 Petugas PPIH Badalkan Haji Jemaah Wafat dan Demensia
loading...
A
A
A
MAKKAH - Sebanyak 279 Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi disiapkan untuk membadalhajikan jemaah haji yang wafat dan tidak bisa melaksanakan wukuf .
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi Suratman mengatakan telah melakukan pendataan jemaah haji yang akan dibadalkan. Suratman menyebut ada tiga kelompok jemaah haji yang akan dibadalhajikan.
Pertama, jemaah haji yang telah wafat. Mereka menjadi proritas untuk dibadalkan. "Jemaah yang wafat di embarkasi dalam perjalanan ke Arab Saudi maupun yang wafat di Arab Saudi sebelum wukuf. Ini sudah ambil wukuf besok (hari ini, red)," ujar Suratman, Senin (26/6/2023).
Hingga kini tercatat ada 9 jemaah haji yang wafat di embarkasi, ditambah 1 jemaah haji khusus. Sedangkan, yang wafat di Arab Saudi hingga Senin siang sebanyak 154 orang.
Kelompok kedua, jemaah yang secara medis yang berada di rumah sakit, baik yang tengah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesian (KKHI) maupun di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
"Mereka yang tidak bisa di safariwukufkan akan kita badalkan. Untuk pendataan ini kita masih bergerak datanya sehingga sampai belum ada kepastian angka, sehingga kita belum bisa rilis angkanya," jelasnya.
Sementara kelompok ketiga adalah jemaah yang menderita demensia mengingat mereka bisa mengganggu jemaah lainnya. "Mereka memenuhi syarat dibadalhajikan sesuai syariah maupun Peraturan Menteri Agama No 13 Tahun 2021," katanya.
Pendataan kelompok kedua dan ketiga jemaah haji yang akan dibadalkan masih terus dilakukan sampai jelang wukuf. "Secara syariah memang mereka petugas badal haji itu itu hanya menerima satu badal saja. Jadi tidak boleh 1 orang menerima lebih dari satu orang badal," katanya.
Suratman menambahkan petugas badal haji tidak ditunjuk sembarangan. Mereka menjalani seleksi dengan terlebih dahulu mendaftar ke PPIH Arab Saudi. Hasilnya, sebanyak 279 orang sudah siaga membadalhajikan jemaah.
"Para petugas badal haji setidaknya harus memenuhi dua syarat, yakni sudah pernah melaksanakan ibadah haji dan merupakan petugas PPIH Arab Saudi maupun tenaga pendukung," katanya.
Sementara bagi jemaah haji yang dibadalhajikan mereka akan diberikan sertifikat. Petugas badal haji diminta mendokumentasikan pelaksanaan badal haji tersebut.
Kemudian pada 13 Zulhijah atau 1 Juli, jemaah kembali ke jumarat untuk lempar jumrah dengan 7 batu kerikil untuk selanjutnya kembali ke Makkah.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah PPIH Arab Saudi Suratman mengatakan telah melakukan pendataan jemaah haji yang akan dibadalkan. Suratman menyebut ada tiga kelompok jemaah haji yang akan dibadalhajikan.
Pertama, jemaah haji yang telah wafat. Mereka menjadi proritas untuk dibadalkan. "Jemaah yang wafat di embarkasi dalam perjalanan ke Arab Saudi maupun yang wafat di Arab Saudi sebelum wukuf. Ini sudah ambil wukuf besok (hari ini, red)," ujar Suratman, Senin (26/6/2023).
Hingga kini tercatat ada 9 jemaah haji yang wafat di embarkasi, ditambah 1 jemaah haji khusus. Sedangkan, yang wafat di Arab Saudi hingga Senin siang sebanyak 154 orang.
Kelompok kedua, jemaah yang secara medis yang berada di rumah sakit, baik yang tengah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesian (KKHI) maupun di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
"Mereka yang tidak bisa di safariwukufkan akan kita badalkan. Untuk pendataan ini kita masih bergerak datanya sehingga sampai belum ada kepastian angka, sehingga kita belum bisa rilis angkanya," jelasnya.
Sementara kelompok ketiga adalah jemaah yang menderita demensia mengingat mereka bisa mengganggu jemaah lainnya. "Mereka memenuhi syarat dibadalhajikan sesuai syariah maupun Peraturan Menteri Agama No 13 Tahun 2021," katanya.
Pendataan kelompok kedua dan ketiga jemaah haji yang akan dibadalkan masih terus dilakukan sampai jelang wukuf. "Secara syariah memang mereka petugas badal haji itu itu hanya menerima satu badal saja. Jadi tidak boleh 1 orang menerima lebih dari satu orang badal," katanya.
Suratman menambahkan petugas badal haji tidak ditunjuk sembarangan. Mereka menjalani seleksi dengan terlebih dahulu mendaftar ke PPIH Arab Saudi. Hasilnya, sebanyak 279 orang sudah siaga membadalhajikan jemaah.
"Para petugas badal haji setidaknya harus memenuhi dua syarat, yakni sudah pernah melaksanakan ibadah haji dan merupakan petugas PPIH Arab Saudi maupun tenaga pendukung," katanya.
Sementara bagi jemaah haji yang dibadalhajikan mereka akan diberikan sertifikat. Petugas badal haji diminta mendokumentasikan pelaksanaan badal haji tersebut.
Kemudian pada 13 Zulhijah atau 1 Juli, jemaah kembali ke jumarat untuk lempar jumrah dengan 7 batu kerikil untuk selanjutnya kembali ke Makkah.
(kri)