KKHI Makkah: 14 Jemaah Haji Akan Tanazul Awal

JAKARTA - MAKKAH-Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah berencana melakukan tanazul awal terhadap 14 jemaah haji Indonesia. Penanggung Jawab Evakuasi dan Tanazul KKHI Makkah dr. Faridah Muhammad menjelaskan, tanazul adalah pemulangan jemaah haji yang tidak mengikuti kloternya. Bisa dilakukan di awal, artinya bisa dipulangkan lebih dahulu dari kloternya.

"Atau Tanazul akhir artinya jemaah diberangkatkan pada kloter yang belakangan dari kloternya," ujar Faridah, Rabu (5/7/2023). Menurut Faridah, kriteria jemaah haji yang dapat menerima layanan tanazul adalah memiliki kesadaran baik, Hemodinamik stabil (Mean Arterial Pressure > 65 mmHg), Saturasi oksigen > 92%.

Selain itu, tekanan darahnya lebih dari 65, dan transportable saat dilakukan tanazul tidak memperberat kondisi fisik dan mampu menempuh perjalanan selama 14 jam.



Termasuk tidak menimbulkan kecacatan, dan mengancam keselamatan jemaah haji sakit. Tidak mengidap penyakit menular atau infeksius serta tidak dalam krisis hipertensi "Tanazul di KKHI ini untuk jemaah yang sakit. Jadi jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan dia pulang lebih lama menunggu kloternya pulang maka jemaah itu akan kami tanazul awalkan," ujarnya.

Faridah menyebut hingga saat ini jumlah jemaah haji yang diusulkan untuk ditanazulkan awal ada 14 orang. "Tapi tidak menutup kemungkinan ada pengajuan lagi, ini masih dinamis terus," kata Faridah.

Bagi jemaah haji yang tanazul dan bisa duduk maskapai penerbangan mengajukan syarat yakni, diajukan tiga hari sebelum keberangkatan. Sedangkan tanazul untuk jemaah haji yang posisi baring atau membutuhkan oksigen paling tidak pengajuannya 6 atau 7 hari. "Ke 14 jemaah haji ini ada yang posisi baring dan duduk. Jadi kami yang mengajukan nanti penentuannya oleh pelayanan dan kepulangan (Yanpul)," ujarnya.