Dahsyatnya Doa Seorang Ibu, Imam Sulaim Ar-Razi Sukses Menjadi Ulama Besar

Sabtu, 05 Agustus 2023 - 17:41 WIB
loading...
Dahsyatnya Doa Seorang Ibu, Imam Sulaim Ar-Razi Sukses Menjadi Ulama Besar
Imam Sulaim bin Ayyub Ar-Razi ulama abad ke-5 Hijriyah ini termasuk di antara kisah-kisah inspiratif yang sukses menuntut ilmu berkat ridho dan doa ibunya. Foto/ilustrasi
A A A
Dalam satu Hadis disebutkan bahwa ridha Allah tergantung pada rida orangtua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua. Kedudukan seorang ibu di sisi Allah sangat istimewa sehingga doa mereka sangat mustajab.

Berikut kisah keajaban doa seorang ibu yang mengantarkan anaknya menjadi ulama besar pada Abad ke-5 Hijriyah. Kisah ini diketengahkan dalam buku "100 Kisah Menarik Penuh Ibrah" karya Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi.

Tokoh ulama yang dimaksud ialah Imam Sulaim bin Ayyub Ar-Razi (wafat Tahun 447 H). Beliaulah yang menyalin Kitab Mukhtashar al-Muzani, salah satu kitab fiqh terkemuka dalam Mazhab Syafi'i. Kitab ini berisi pandangan-pandangan dan pengajaran yang pernah disampaikan Imam Syafi'i yang tersusun sistematis sesuai bab-bab fiqh.

Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi dikenal sebagai ulama yang amat mementingkan ilmu dan bersikap wara'. Imam Dzahabi rahimahullah (wafat 748 H di Damaskus) menceritakan dalam biografi Imam Sulaim bin Ayyub ar-Razi bahwa ketika masih kecil umur 10 tahun, Sulaim belajar mengaji kepada sebagian syaikh di kampungnya. Sang guru mengatakan, "Maju dan cobalah membaca Al-Qur'an ."

Sulaim bin Ayyub pun berusaha semaksimal mungkin untuk membaca Surat Al-Fatihah, tetapi beliau tidak bisa karena ada sesuatu yang mengganjal pada lidahnya. Sang Syaikh lalu bertanya, "Apakah engkau punya seorang ibu?" "Ya," jawab Iman Sulaim.

"Kalau begitu, mintalah kepada ibumu agar dia berdoa supaya Allah memudahkan engkau untuk bisa membaca Al-Qur'an dan meraih ilmu agama," tutur sang Syaikh.

Sulaim menjawab, "Ya, akan saya sampaikan pada ibuku."

Maka setelah pulang ke rumah, Sulaim kecil menyampaikan hal itu kepada ibunya. Lalu sang ibu bermunajat dan berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam menunut ilmu. Qadarullah, doa ibu Sulaim benar-benar mustajab.

Ketika Sulaim menginjak usia dewasa, ia berkelana ke Kota Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa Arab, fiqih, dan lain-lain. Ketika pulang kembali ke kampungnya di Ray, beliau sedang menyalin Kitab Mukhtashar al-Muzani di sebuah masjid. Kebetulah si guru yang dulu pernah mengajarnya datang seraya mengucapkan salam kepadanya.

Sang Syaikh itu sudah tidak mengenal Sulaim lagi. Tatkala si Syaikh mendengar salinan kitab tersebut dan dia tidak paham apa yang sedang dibaca, dia berkomentar, "Kapankah ilmu seperti ini bisa dipelajari?" Sang guru begitu takjub dengan salinan kitab tersebut.

Sulaim pun berkata dalam hati, "Ingin sekali rasanya saya mengatakan padanya: 'Jika Anda punya seorang ibu maka mintalah kepada ibu Anda agar mendoakan untuk Anda', tetapi saya malu mengatakan hal itu." (Siyar A'laamin Nubala' karya adz-Dzahabi)

Abu Ubaidah Yusuf berkomentar, begitulah ajaibnya doa orangtua terutama seorang ibu sangat mustajab (pasti terkabul). Karena itu, para penuntut ilmu jangan pernah bergantung kepada diri sendiri. Tetaplah memohon pertolongan kepada Allah dan mintalah doa dan ridho orangtua. Semoga Allah menganugerahkan ilmu yang bermanfaat kepada kita.

Dari Mu'awiyah bin Haidah Al-Qusyairi radhiyallahu 'anhu, beliau bertanya kepada Rasulullah ï·º : "Wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?" Nabi menjawab: "Ibumu." "Lalu siapa lagi?" Nabi menjawab: "Ibumu." "Lalu siapa lagi?" Nabi menjawab: "Ibumu." Lalu siapa lagi? Nabi ï·º menjawab: "Ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya." (HR Al-Bukhari)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5480 seconds (0.1#10.140)