Mengenal Kehidupan Malaikat Menurut Penjelasan Al Qur'an dan Hadis
loading...
A
A
A
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. al-Infithar : 10-12).
Dalam hadis Bukhari dan Muslim, dijelaskan ada malaikat yang bergiliran untuk mengawasi manusia siang dan malam. Sebagaimana diterangkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada malaikat yang terus bergiliran mengawasi kalian diwaktu siang dan diwaktu malam. Dan mereka bertemu serta bergantian tugas dikala waktu sholat shubuh dan sholat ashar“.
Kemudian setiap malaikat yang berada diatas langit, masing-masing berada dalam kondisi beribadah, ada diantara mereka yang berdiri menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala sepanjang hayatnya, ada lagi yang kerjaannya ruku’ sepanjang hidupnya, ada lagi diantara mereka yang amalannya hanya sujud terus menerus, dan ada pula diantara mereka yang mengerjakan berbagai aktivitas bentuk ibadah lainnya. Kedudukan dan tingkat kemuliaan malaikat berbeda-beda.
Dijelaskan oleh Allah Ta’ala didalam firman-Nya : “Tidak ada seorangpun di antara Kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu”. QS. ash-Shaaffat : 164).
Dan malaikat terdekat yang paling mulia ialah Jibril A’laihi Sallam, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensifati dirinya dengan Ruhul Qudus, dan Ruhul Amin serta yang mempunyai kekuatan.
Sebagaimana disinggung oleh Allah Ta’ala didalam firman-Nya:
“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”. (QS. at-Takwiir : 19-20)
Maksudnya malaikat Jibril adalah malaikat yang punya kedudukan dan tempat yang tinggi disisi Allah azza wa jalla.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, “Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya permata dan intan“. (HR Ahmad) Dalam riwayat lain : "Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha, dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda“. (HR Ahmad)
Adapun terkait jumlahnya, hanya Allah yang mengetahui. Ini berdasar firman Allah : "Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri”. (QS [al-Mudatstsir : 31).
Namun, disebutkan dari Malik bin Sha’sha’ah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Ini adalah Baitul Makmur didalamnya ada malaikat sebanyak tujuh ribu yang setiap harinya melaksanakan sholat didalamnya, dan apabila mereka keluar maka tidak ada satu pun yang kembali lagi“. [HR Bukhari dan Muslim)
Salah satu kewajiban kita ialah mengimani para malaikat sebatas yang kita ketahui nama dan tugasnya. Kita bisa merujuk pada hadis untuk mengetahuinya sepanjang yang hanya kita ketahui rujukannya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah radiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku telah diijinkan untuk menceritakan tentang malaikat dari malaikatnya Allah yang memanggul Arsy, sungguh jarak antara kuping dan pundaknya sepanjang perjalanan tujuh ratus tahun“. (Shahih, HR Abu Dawud)
Wallahu A'lam
Dalam hadis Bukhari dan Muslim, dijelaskan ada malaikat yang bergiliran untuk mengawasi manusia siang dan malam. Sebagaimana diterangkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada malaikat yang terus bergiliran mengawasi kalian diwaktu siang dan diwaktu malam. Dan mereka bertemu serta bergantian tugas dikala waktu sholat shubuh dan sholat ashar“.
Kemudian setiap malaikat yang berada diatas langit, masing-masing berada dalam kondisi beribadah, ada diantara mereka yang berdiri menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala sepanjang hayatnya, ada lagi yang kerjaannya ruku’ sepanjang hidupnya, ada lagi diantara mereka yang amalannya hanya sujud terus menerus, dan ada pula diantara mereka yang mengerjakan berbagai aktivitas bentuk ibadah lainnya. Kedudukan dan tingkat kemuliaan malaikat berbeda-beda.
Dijelaskan oleh Allah Ta’ala didalam firman-Nya : “Tidak ada seorangpun di antara Kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu”. QS. ash-Shaaffat : 164).
Dan malaikat terdekat yang paling mulia ialah Jibril A’laihi Sallam, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensifati dirinya dengan Ruhul Qudus, dan Ruhul Amin serta yang mempunyai kekuatan.
Sebagaimana disinggung oleh Allah Ta’ala didalam firman-Nya:
“Sesungguhnya al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai ‘Arsy”. (QS. at-Takwiir : 19-20)
Maksudnya malaikat Jibril adalah malaikat yang punya kedudukan dan tempat yang tinggi disisi Allah azza wa jalla.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang menjelaskan sedikit tentang malaikat Jibril, beliau berkata, “Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku pernah melihat Jibril turun memenuhi langit dan bumi dengan memakai pakaian sutera dan melingkar padanya permata dan intan“. (HR Ahmad) Dalam riwayat lain : "Aku melihat Jibril tatkala di Sidratul Muntaha, dirinya memiliki enam ratus sayap yang menaburkan dari bulunya intan dan permata dengan warna yang berbeda-beda“. (HR Ahmad)
Adapun terkait jumlahnya, hanya Allah yang mengetahui. Ini berdasar firman Allah : "Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri”. (QS [al-Mudatstsir : 31).
Namun, disebutkan dari Malik bin Sha’sha’ah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Ini adalah Baitul Makmur didalamnya ada malaikat sebanyak tujuh ribu yang setiap harinya melaksanakan sholat didalamnya, dan apabila mereka keluar maka tidak ada satu pun yang kembali lagi“. [HR Bukhari dan Muslim)
Salah satu kewajiban kita ialah mengimani para malaikat sebatas yang kita ketahui nama dan tugasnya. Kita bisa merujuk pada hadis untuk mengetahuinya sepanjang yang hanya kita ketahui rujukannya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah radiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Aku telah diijinkan untuk menceritakan tentang malaikat dari malaikatnya Allah yang memanggul Arsy, sungguh jarak antara kuping dan pundaknya sepanjang perjalanan tujuh ratus tahun“. (Shahih, HR Abu Dawud)
Wallahu A'lam
(wid)