Tadabbur Surat An-Nisa Ayat 28: Manusia Diciptakan Bersifat Lemah

Senin, 30 Oktober 2023 - 21:31 WIB
loading...
Tadabbur Surat An-Nisa Ayat 28: Manusia Diciptakan Bersifat Lemah
Mengingat kondisi manusia yang bersifat lemah, Allah menghendaki keringanan bagi kaum Muslimin. Foto ilustrasi/ist
A A A
Tadabbar ayat Al-Qur'an kali ini mengkaji Surat An-Nisa Ayat 28 di mana Allah menciptakan manusia bersifat lemah (dhaif). Mengingat kondisi manusia yang lemah, Allah menghendaki keringanan bagi kaum Muslimin.

Dalam ayat ini, Allah memberitahukan bahwa manusia sangat lemah, terutama dalam menghadapi godaan hawa nafsunya. Sehingga kaum Muslimin diperintahkan menjaga dirinya agar jangan sampai melakukan pelanggaran seperti berzina dan sebagainya.

Berikut firman-Nya dalam Surat An-Nisa :

يُرِيۡدُ اللّٰهُ اَنۡ يُّخَفِّفَ عَنۡكُمۡ‌ۚ وَخُلِقَ الۡاِنۡسَانُ ضَعِيۡفًا‏

Yuriidullaahu ayyukhaffifa 'ankum, wa khuliqal insaanu dho'iifaa.

Artinya: "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (QS An-Nisa Ayat 28)

Menurut tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa tidak ada hukum Allah di luar kemampuan manusia untuk memikulnya. Manusia harus menyadari kelemahan dirinya. Karena itu perlu membentengi diri dengan iman yang kuat dan mengetahui tuntunan Allah dan cara-cara mengatasi godaan hawa nafsunya.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan makna "Allah hendak memberikan keringanan kepada kalian", yaitu dibolehkannya mengawini budak-budak perempuan dengan syarat-syarat tertentu. Seperti dikatakan oleh Mujahid dan lainnya sehubungan dengan firman-Nya: "Dan manusia dijadikan bersifat lemah." (An-Nisa: 28)

Menurut Waki', kata lemah dalam ayat ini yakni terhadap perkara wanita. Artinya, akal lelaki lemah apabila menghadapi wanita.

Salah Satu Keringanan yang Diberikan Allah
Dikisahkan, Nabi Musa 'alaihissalam (Kalimullah) berkata kepada Nabi Muhammad ﷺ ketika beliau menjalani Isra. Kedua kekasih Allah itu bertemu di saat Rasulullah kembali dari Sidratul Muntaha.

"Apakah yang telah difardukan (diwajibkan) atas kalian?" Nabi ﷺ menjawab: "Allah memerintahkan kepadaku mengerjakan sholat 50 kali setiap sehari semalam." Nabi Musa berkata: "Kembalilah kepada Tuhanmu, dan mintalah keringanan kepada-Nya, karena sesungguhnya umatmu pasti tidak akan mampu melakukan hal tersebut. Sesungguhnya aku telah menguji manusia dengan tugas yang lebih ringan dari itu, tetapi ternyata mereka tidak mampu; dan sesungguhnya umatmu memiliki pendengaran, penglihatan, dan kalbu yang lebih lemah (daripada umatku)."

Maka Nabi ﷺ kembali, dan mendapatkan keringanan sebanyak 10 kali. Lalu Nabi ﷺ kembali lagi kepada Nabi Musa. Hal tersebut terus-menerus terjadi hingga akhirnya Rasulullah ﷺ mendapat keringanan mengerjakan sholat 5 waktu dalam sehari. Inilah salah satu bentuk keringanan yang Allah berikan untuk umat Nabi Muhammad ﷺ.

Wallahu A'lam

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1301 seconds (0.1#10.140)