Keutamaan Salat Sunah Sebelum dan Sesudah Zuhur, Allah Siapkan Rumah di Surga
loading...
A
A
A
Ada keutamaan luar biasa ketika kita melaksanakan amalan salat sunah sebelum zuhur dan setelahnya. Yakni, amalan 4 rakaat sebelum dzuhur dan 4 rakaat sesudah zuhur, yang apabila diamalkan maka Allah Subahanahu wa ta'ala mengharamkan neraka baginya dan menghadiahi rumah di surga.
Dari ‘Ummu Habibah Radhiyallahu ‘Anha meriwayatkan bahwasannya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang senantiasa menjaga empat rakaat sebelum zuhur dan 4 rakaat setelahnya, Allah akan mengharamkan neraka atasnya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani)
Dikutip dari kitab Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid, karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr yang telah diterjemahkan Ustadz Iqbal Gunawan, M.A, dijelaskan, amalan salat sunah sebelum dan sesudah salat zuhur ini, menunjukkan besarnya pahala dan keutamaan bagi orang yang dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjaga empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat setelahnya.
Dan bahwasanya barangsiapa yang menjaga salat sunah rawatib ini Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengharamkan jasadnya dari neraka dan ia akan dimasukkan ke dalam surga.
Ummu Habibah Radhiyallahu ‘Anha juga meriwayatkan bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim shalat ikhlas kepada Allah Ta’ala setiap hari 12 rakaat sunnah (yang tidak wajib), kecuali Allah bangunkan untuknya rumah di surga.” (HR.Muslim)
Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan keutamaan salat-salat sunah rawatib. Yaitu salat-salat sunnah yang berkaitan dengan salat lima waktu yang wajib. Dan jumlahnya sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis tadi adalah sebanyak 12 rakaat.
Imam At-Tirmidzi Rahimahullah juga meriwayatkan hadis yang mirip dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan beliau menambahkan tambahan yang menjelaskan tentang sunah-sunah rawatib tersebut. Dalam riwayat At-Tirmidzi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isya, dan 2 rakaat sebelum salat fajar.” (HR. At-Tirmidzi)
Dari kedua hadis yang shahih ini dan tidak ada kontradiksi antara keduanya. Bahkan para ulama menjelaskan bahwa perkara salat sunah setelah dzuhur ini adalah luas. Dan bahwasannya sholat ba’diyah dzuhur bisa dikerjakan lebih sedikit, juga bisa dikerjakan lebih banyak rakaatnya. Barangsiapa yang salat hanya 2 rakaat, maka berarti dia telah melaksanakan sunah dan barangsiapa yang melaksanakan 4 rakaat berarti dia telah melaksanakan yang lebih sempurna dan lebih afdhal.
Maka seyogyanya bagi setiap muslim untuk senantiasa memperhatikan dan menjaga salat setelah Zuhur 2 rakaat dan senantiasa menjaganya dan apabila dia tambah 4 rakaat, maka ini lebih sempurna dan lebih baik.
Wallahu A'lam
Dari ‘Ummu Habibah Radhiyallahu ‘Anha meriwayatkan bahwasannya ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
منْ حَافظَ عَلى أَرْبَعِ ركعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَأَرْبعٍ بَعْدَهَا، حَرَّمهُ اللَّه عَلَى النَّارَ
“Barangsiapa yang senantiasa menjaga empat rakaat sebelum zuhur dan 4 rakaat setelahnya, Allah akan mengharamkan neraka atasnya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al-Albani)
Dikutip dari kitab Kifayatul Muta’abbid wa Tuhfatul Mutazahhid, karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr yang telah diterjemahkan Ustadz Iqbal Gunawan, M.A, dijelaskan, amalan salat sunah sebelum dan sesudah salat zuhur ini, menunjukkan besarnya pahala dan keutamaan bagi orang yang dimudahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menjaga empat rakaat sebelum zuhur dan empat rakaat setelahnya.
Dan bahwasanya barangsiapa yang menjaga salat sunah rawatib ini Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengharamkan jasadnya dari neraka dan ia akan dimasukkan ke dalam surga.
Ummu Habibah Radhiyallahu ‘Anha juga meriwayatkan bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ عبْدٍ مُسْلِم يُصَلِّي للَّهِ تَعَالى كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عشْرةَ رَكْعَةً تَطوعًا غَيْرَ الفرِيضَةِ، إِلاَّ بَنَى اللَّه لهُ بَيْتًا في الجَنَّةِ
“Tidaklah seorang muslim shalat ikhlas kepada Allah Ta’ala setiap hari 12 rakaat sunnah (yang tidak wajib), kecuali Allah bangunkan untuknya rumah di surga.” (HR.Muslim)
Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan keutamaan salat-salat sunah rawatib. Yaitu salat-salat sunnah yang berkaitan dengan salat lima waktu yang wajib. Dan jumlahnya sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis tadi adalah sebanyak 12 rakaat.
Imam At-Tirmidzi Rahimahullah juga meriwayatkan hadis yang mirip dengan apa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan beliau menambahkan tambahan yang menjelaskan tentang sunah-sunah rawatib tersebut. Dalam riwayat At-Tirmidzi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ المَغْرِبِ ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الْفَجْرِ
“4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isya, dan 2 rakaat sebelum salat fajar.” (HR. At-Tirmidzi)
Dari kedua hadis yang shahih ini dan tidak ada kontradiksi antara keduanya. Bahkan para ulama menjelaskan bahwa perkara salat sunah setelah dzuhur ini adalah luas. Dan bahwasannya sholat ba’diyah dzuhur bisa dikerjakan lebih sedikit, juga bisa dikerjakan lebih banyak rakaatnya. Barangsiapa yang salat hanya 2 rakaat, maka berarti dia telah melaksanakan sunah dan barangsiapa yang melaksanakan 4 rakaat berarti dia telah melaksanakan yang lebih sempurna dan lebih afdhal.
Maka seyogyanya bagi setiap muslim untuk senantiasa memperhatikan dan menjaga salat setelah Zuhur 2 rakaat dan senantiasa menjaganya dan apabila dia tambah 4 rakaat, maka ini lebih sempurna dan lebih baik.
Wallahu A'lam
(wid)