Masjid Ulu Cami di Bursa Turki, Simbol Kejayaan Kerajaan Ottoman dan Kisah Nabi Khidir
loading...
A
A
A
BURSA - Masjid Ulu Cami (Masjid Agung Bursa) di Bursa, Turki, adalah salah satu masjid paling indah di dunia. Masjid ini dibangun pada abad ke-14 oleh Sultan Orhan Gazi, dan merupakan salah satu contoh arsitektur Seljuk yang paling penting.
Sindonews mengunjungi Masjid Ulu Cami atas undangan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki, serta Turkish Airlines yang melayani penerbangan langsung dari Jakarta ke Istanbul.
Masjid ini memiliki 20 kubah yang besar dan menjulang tinggi, yang memberikannya tampilan yang megah dan monumental. Kubah-kubah ini didukung oleh empat menara masjid yang menjulang tinggi.
Interior masjid dihiasi dengan kaligrafi Kekaisaran Ottoman (Turki Ustmani) yang indah dan mosaik yang rumit. Kaligrafi ini dilukis langsung oleh seniman Ottoman terkemuka, seperti Seyh Hamdullah.
Masjid Ulu Cami adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO. Masjid ini adalah salah satu contoh terbaik arsitektur Seljuk, dan merupakan daya tarik wisata yang populer di Bursa.
Pada masanya, Masjid Ulu Cami dianggap sebagai masjid terpenting kelima dalam Islam, setelah di Mekah, Madinah, Yerusalem dan Damaskus.
Berikut adalah beberapa hal yang membuat Masjid Ulu Cami begitu indah:
Ukuran masjid ini besar dan megah. Masjid ini memiliki dua puluh kubah yang besar dan menjulang tinggi, dan empat menara masjid yang menjulang tinggi.
Masjid ini dibangun dalam waktu hanya 10 tahun, dari tahun 1396 hingga 1406. Dengan skala ukuran dan keindahan masjid ini, waktu pembangunan itu termasuk singkat.
Kubah masjid ini memiliki diameter 23,5 meter, dan tinggi 43 meter. Ukuran kubah yang besar menunjukkan kehebatan arsitektur di masa itu.
Masjid ini dapat menampung hingga 20.000 orang. Daya tampung masjid yang sangat banyak menegaskan besarnya ukuran masjid ini.
Dekorasi masjid ini sangat indah. Interior masjidnya dihiasi kaligrafi Ottoman yang indah dan mosaik yang rumit.
Lokasi masjid ini sangat strategis. Masjid ini terletak di jantung kota Bursa, dekat dengan pusat perbelanjaan dan tempat wisata lainnya.
Masjid Ulu Cami adalah salah satu masjid paling indah dan penting di dunia. Masjid ini adalah perpaduan unik antara arsitektur Seljuk dan Ottoman, dan merupakan situs warisan dunia yang berharga.
Kehadiran Masjid Ulu Cami memiliki arti penting bagi Sultan Orhan Gazi karena merupakan simbol dari kemenangan dan kemakmuran Kekaisaran Ottoman.
Masjid ini dibangun pada abad ke-14, setelah Sultan Orhan Gazi menaklukkan Bursa dari kekuasaan Bizantium.
Pembangunan masjid ini menandai dimulainya era baru bagi Kekaisaran Ottoman, yang kemudian menjadi salah satu kekuatan terbesar di dunia.
Masjid Ulu Cami juga merupakan simbol dari komitmen Sultan Orhan Gazi terhadap Islam. Masjid ini dibangun dengan gaya Seljuk, yang merupakan gaya arsitektur Islam yang populer di Anatolia pada saat itu.
Pembangunan masjid ini menunjukkan Sultan Orhan Gazi berkomitmen menyebarkan Islam di wilayah yang baru ditaklukan.
Air mancur tempat wudhu di dalam Masjid Ulu Cami Bursa adalah salah satu fitur paling menarik dari masjid tersebut.
Jika biasanya air mancur terletak di luar masjid, maka air mancur ini terletak di dalam masjid. Air mancur ini memiliki empat tingkat pancuran yang terbuat dari batu marmer.
Air mancur ini dibangun pada abad ke-14, pada saat masjid tersebut dibangun. Air mancur ini dirancang untuk mencerminkan gaya arsitektur Seljuk, yang merupakan gaya arsitektur yang populer di Anatolia pada saat itu.
Desain air mancur ini sederhana namun elegan. Air mancur ini berbentuk persegi panjang, dan memiliki dua pancuran air di masing-masing sisi. Pancuran air ini terbuat dari batu marmer yang dipoles, dan mengeluarkan air yang jernih.
Air mancur ini digunakan oleh umat Muslim untuk melakukan wudhu sebelum salat. Air mancur ini adalah salah satu daya tarik wisata paling populer di Masjid Ulu Cami Bursa.
Wisatawan Muslim belum lengkap jika tidak wudhu di air mancur tersebut. Setelah itu, pengunjung dapat menjalankan salat di masjid ini.
Menurut kepercayaan masyarakat Turki, Nabi Khidir pernah salat di Masjid Ulu Cami di Bursa, Turki. Kisah ini diceritakan oleh Evliya Celebi, seorang pengelana Turki yang hidup pada abad ke-17.
Evliya Celebi menceritakan Nabi Khidir datang ke Bursa pada abad ke-14, pada masa pemerintahan Sultan Orhan Gazi.
Menurut cerita, Nabi Khidir datang ke Bursa untuk membantu Sultan Orhan Gazi dalam pembangunan Masjid Ulu Cami.
Nabi Khidir mengajarkan Sultan Orhan Gazi tentang cara membangun masjid yang baik dan benar. Nabi Khidir juga membantu Sultan Orhan Gazi dalam mencari bahan-bahan untuk membangun masjid.
Setelah Masjid Ulu Cami selesai dibangun, Nabi Khidir datang untuk salat di masjid tersebut. Nabi Khidir salat di salah satu tiang di bagian depan masjid.
Pada saat Nabi Khidir salat, huruf "wau" (Ùˆ) muncul di tiang tersebut. Huruf "wau" ini dipercaya sebagai tanda bahwa Nabi Khidir pernah salat di tempat tersebut.
Hingga saat ini, tiang tersebut masih ada di Masjid Ulu Cami. Tiang tersebut sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berdoa dan meminta berkah dari Nabi Khidir.
Huruf "wau" yang digambar di tiang tersebut adalah tanda bahwa Nabi Khidir pernah salat di tempat tersebut.
Siapa pun yang berdoa di tiang tersebut diyakini akan dikabulkan doanya. Orang yang terpilih bisa berkesempatan bertemu dengan Nabi Khidir di tempat tersebut.
Kisah Nabi Khidir di Masjid Ulu Cami adalah salah satu kisah yang paling populer di Turki. Kisah ini merupakan bukti cinta dan penghormatan masyarakat Turki terhadap Nabi Khidir.
Masjid Ulu Cami adalah salah satu contoh terbaik arsitektur Seljuk, dan merupakan situs warisan dunia UNESCO. Masjid ini merupakan warisan budaya yang berharga bagi Turki dan dunia.
Masjid Ulu Cami adalah salah satu masjid paling penting dalam sejarah Kekaisaran Ottoman. Masjid ini memiliki arti penting bagi Sultan Orhan Gazi, dan merupakan simbol dari kemenangan, kemakmuran, dan kejayaan Islam.
Sindonews mengunjungi Masjid Ulu Cami atas undangan Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki, serta Turkish Airlines yang melayani penerbangan langsung dari Jakarta ke Istanbul.
Masjid ini memiliki 20 kubah yang besar dan menjulang tinggi, yang memberikannya tampilan yang megah dan monumental. Kubah-kubah ini didukung oleh empat menara masjid yang menjulang tinggi.
Interior masjid dihiasi dengan kaligrafi Kekaisaran Ottoman (Turki Ustmani) yang indah dan mosaik yang rumit. Kaligrafi ini dilukis langsung oleh seniman Ottoman terkemuka, seperti Seyh Hamdullah.
Masjid Ulu Cami adalah salah satu situs warisan dunia UNESCO. Masjid ini adalah salah satu contoh terbaik arsitektur Seljuk, dan merupakan daya tarik wisata yang populer di Bursa.
Pada masanya, Masjid Ulu Cami dianggap sebagai masjid terpenting kelima dalam Islam, setelah di Mekah, Madinah, Yerusalem dan Damaskus.
Berikut adalah beberapa hal yang membuat Masjid Ulu Cami begitu indah:
1. Besar dan Megah
Ukuran masjid ini besar dan megah. Masjid ini memiliki dua puluh kubah yang besar dan menjulang tinggi, dan empat menara masjid yang menjulang tinggi.
Masjid ini dibangun dalam waktu hanya 10 tahun, dari tahun 1396 hingga 1406. Dengan skala ukuran dan keindahan masjid ini, waktu pembangunan itu termasuk singkat.
Kubah masjid ini memiliki diameter 23,5 meter, dan tinggi 43 meter. Ukuran kubah yang besar menunjukkan kehebatan arsitektur di masa itu.
Masjid ini dapat menampung hingga 20.000 orang. Daya tampung masjid yang sangat banyak menegaskan besarnya ukuran masjid ini.
2. Dekorasi Indah
Dekorasi masjid ini sangat indah. Interior masjidnya dihiasi kaligrafi Ottoman yang indah dan mosaik yang rumit.
3. Lokasi Strategis
Lokasi masjid ini sangat strategis. Masjid ini terletak di jantung kota Bursa, dekat dengan pusat perbelanjaan dan tempat wisata lainnya.
4. Simbol Kemakmuran Kekaisaran Ottoman
Masjid Ulu Cami adalah salah satu masjid paling indah dan penting di dunia. Masjid ini adalah perpaduan unik antara arsitektur Seljuk dan Ottoman, dan merupakan situs warisan dunia yang berharga.
Kehadiran Masjid Ulu Cami memiliki arti penting bagi Sultan Orhan Gazi karena merupakan simbol dari kemenangan dan kemakmuran Kekaisaran Ottoman.
Masjid ini dibangun pada abad ke-14, setelah Sultan Orhan Gazi menaklukkan Bursa dari kekuasaan Bizantium.
Pembangunan masjid ini menandai dimulainya era baru bagi Kekaisaran Ottoman, yang kemudian menjadi salah satu kekuatan terbesar di dunia.
Masjid Ulu Cami juga merupakan simbol dari komitmen Sultan Orhan Gazi terhadap Islam. Masjid ini dibangun dengan gaya Seljuk, yang merupakan gaya arsitektur Islam yang populer di Anatolia pada saat itu.
Pembangunan masjid ini menunjukkan Sultan Orhan Gazi berkomitmen menyebarkan Islam di wilayah yang baru ditaklukan.
5. Air Mancur Tempat Wudlu di Dalam Masjid
Air mancur tempat wudhu di dalam Masjid Ulu Cami Bursa adalah salah satu fitur paling menarik dari masjid tersebut.
Jika biasanya air mancur terletak di luar masjid, maka air mancur ini terletak di dalam masjid. Air mancur ini memiliki empat tingkat pancuran yang terbuat dari batu marmer.
Air mancur ini dibangun pada abad ke-14, pada saat masjid tersebut dibangun. Air mancur ini dirancang untuk mencerminkan gaya arsitektur Seljuk, yang merupakan gaya arsitektur yang populer di Anatolia pada saat itu.
Desain air mancur ini sederhana namun elegan. Air mancur ini berbentuk persegi panjang, dan memiliki dua pancuran air di masing-masing sisi. Pancuran air ini terbuat dari batu marmer yang dipoles, dan mengeluarkan air yang jernih.
Air mancur ini digunakan oleh umat Muslim untuk melakukan wudhu sebelum salat. Air mancur ini adalah salah satu daya tarik wisata paling populer di Masjid Ulu Cami Bursa.
Wisatawan Muslim belum lengkap jika tidak wudhu di air mancur tersebut. Setelah itu, pengunjung dapat menjalankan salat di masjid ini.
6. Kisah Nabi Khidir Salat di Masjid Ulu Cami
Menurut kepercayaan masyarakat Turki, Nabi Khidir pernah salat di Masjid Ulu Cami di Bursa, Turki. Kisah ini diceritakan oleh Evliya Celebi, seorang pengelana Turki yang hidup pada abad ke-17.
Evliya Celebi menceritakan Nabi Khidir datang ke Bursa pada abad ke-14, pada masa pemerintahan Sultan Orhan Gazi.
Menurut cerita, Nabi Khidir datang ke Bursa untuk membantu Sultan Orhan Gazi dalam pembangunan Masjid Ulu Cami.
Nabi Khidir mengajarkan Sultan Orhan Gazi tentang cara membangun masjid yang baik dan benar. Nabi Khidir juga membantu Sultan Orhan Gazi dalam mencari bahan-bahan untuk membangun masjid.
Setelah Masjid Ulu Cami selesai dibangun, Nabi Khidir datang untuk salat di masjid tersebut. Nabi Khidir salat di salah satu tiang di bagian depan masjid.
Pada saat Nabi Khidir salat, huruf "wau" (Ùˆ) muncul di tiang tersebut. Huruf "wau" ini dipercaya sebagai tanda bahwa Nabi Khidir pernah salat di tempat tersebut.
Hingga saat ini, tiang tersebut masih ada di Masjid Ulu Cami. Tiang tersebut sering dikunjungi oleh orang-orang yang ingin berdoa dan meminta berkah dari Nabi Khidir.
Huruf "wau" yang digambar di tiang tersebut adalah tanda bahwa Nabi Khidir pernah salat di tempat tersebut.
Siapa pun yang berdoa di tiang tersebut diyakini akan dikabulkan doanya. Orang yang terpilih bisa berkesempatan bertemu dengan Nabi Khidir di tempat tersebut.
Kisah Nabi Khidir di Masjid Ulu Cami adalah salah satu kisah yang paling populer di Turki. Kisah ini merupakan bukti cinta dan penghormatan masyarakat Turki terhadap Nabi Khidir.
Masjid Ulu Cami adalah salah satu contoh terbaik arsitektur Seljuk, dan merupakan situs warisan dunia UNESCO. Masjid ini merupakan warisan budaya yang berharga bagi Turki dan dunia.
Masjid Ulu Cami adalah salah satu masjid paling penting dalam sejarah Kekaisaran Ottoman. Masjid ini memiliki arti penting bagi Sultan Orhan Gazi, dan merupakan simbol dari kemenangan, kemakmuran, dan kejayaan Islam.
(sya)