Asbabun Nuzul Surat Ibrahim Ayat 24, Perumpamaan Mukmin Seperti Pohon Kurma
loading...
A
A
A
Asbabun Nuzul atau sebab turunya Surat Ibrahim Ayat 24 penting diketahui umat Islam. Setelah menggambarkan amal orang kafir dengan abu yang ditiup angin kencang, pada ayat ini (Ibrahim Ayat 24) Allah memberi perumpamaan bagi amal baik orang mukmin.
Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik (kalimat tauhid) seperti pohon kurma, sebagai bahan renungan dan pelajaran bagi kaum muslimin. Berikut firman Allah dalam Surat Ibrahim Ayat 24:
Latin: Alam tara kaifa dharabal laahu matsalan kalimatan thayyibatan kasyajaratin tayyibatin ashluhaa tsaabitunw wa far'uhaa fis samaaa'.
Artinya: "Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit." (QS Ayat 24 )
Ibrahim
Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul Surat Ibrahim Ayat 24 dijelaskan dalam tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Maragi dan tafsir Ibnu Katsir bahwa ayat tersebut merupakan periwayatan perumpamaan muslim seperti pohon yang baik. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata: "Bahwa suatu ketika kami berada di sekeliling Rasulullah ﷺ, lalu beliau bersabda: "Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang serupa dengan seorang muslim, memberikan buahnya pada setiap musim!".
Kemudiah Abdullah bin Umar berkata: "Terlintas dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma, tetapi aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara, maka aku segan untuk berbicara." Dan seketika Rasulullah ﷺ tidak mendengar jawaban dari hadirin, maka beliau bersabda: "Pohon itu adalah pohon kurma."
Selanjutnya, Abdullah bin Umar kembali menambahkan, setelah selesai pertemuan dengan Rasulullah ﷺ itu, aku berkata kepada ayahku Umar: "Wahai Ayahku! Demi Allah telah terlintas dalam benakku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma." Beliau berkata: "Mengapa engkau tidak menyampaikannya?" Aku menjawab: "Aku tidak melihat seorangpun berbicara maka aku pun segan berbicara."
Umar berkata: "Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai dari ini dan itu." (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan lain-lain). Maka setelah adanya periwayatan itu, pohon yang baik yang digambarkan dalam ayat ini merupakan pohon kurma.
Perumpamaan yang disebutkan dalam ayat ini ialah perumpamaan mengenai kata-kata ucapan yang baik, misalnya kata-kata yang mengandung ajaran tauhid, seperti "La ilaha illallah" atau kata-kata lain yang mengajak manusia kepada kebajikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Kata-kata semacam itu diumpamakan sebagai pohon yang baik, akarnya teguh menghunjam ke bumi.
Pada ayat selanjutnya, Allah berfirman:
تُؤۡتِىۡۤ اُكُلَهَا كُلَّ حِيۡنٍۢ بِاِذۡنِ رَبِّهَاؕ وَيَضۡرِبُ اللّٰهُ الۡاَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُوۡنَ
Artinya: "(Pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat." (QS. Ibrahim Ayat 25)
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيۡثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيۡثَةٍ ۨاجۡتُثَّتۡ مِنۡ فَوۡقِ الۡاَرۡضِ مَا لَهَا مِنۡ قَرَارٍ
Artinya: "Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun." (QS. Ibrahim Ayat 26)
يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا بِالۡقَوۡلِ الثَّابِتِ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَفِى الۡاٰخِرَةِ ۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيۡنَ ۙ وَيَفۡعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَآءُ
Artinya: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (QS Ibrahim Ayat 27)
Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik (kalimat tauhid) seperti pohon kurma, sebagai bahan renungan dan pelajaran bagi kaum muslimin. Berikut firman Allah dalam Surat Ibrahim Ayat 24:
اَلَمۡ تَرَ كَيۡفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصۡلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرۡعُهَا فِى السَّمَآءِۙ
Latin: Alam tara kaifa dharabal laahu matsalan kalimatan thayyibatan kasyajaratin tayyibatin ashluhaa tsaabitunw wa far'uhaa fis samaaa'.
Artinya: "Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit." (QS Ayat 24 )
Ibrahim
Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul Surat Ibrahim Ayat 24 dijelaskan dalam tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Maragi dan tafsir Ibnu Katsir bahwa ayat tersebut merupakan periwayatan perumpamaan muslim seperti pohon yang baik. Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma berkata: "Bahwa suatu ketika kami berada di sekeliling Rasulullah ﷺ, lalu beliau bersabda: "Beritahulah aku tentang sebuah pohon yang serupa dengan seorang muslim, memberikan buahnya pada setiap musim!".
Kemudiah Abdullah bin Umar berkata: "Terlintas dalam benakku bahwa pohon itu adalah pohon kurma, tetapi aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara, maka aku segan untuk berbicara." Dan seketika Rasulullah ﷺ tidak mendengar jawaban dari hadirin, maka beliau bersabda: "Pohon itu adalah pohon kurma."
Selanjutnya, Abdullah bin Umar kembali menambahkan, setelah selesai pertemuan dengan Rasulullah ﷺ itu, aku berkata kepada ayahku Umar: "Wahai Ayahku! Demi Allah telah terlintas dalam benakku bahwa yang dimaksud adalah pohon kurma." Beliau berkata: "Mengapa engkau tidak menyampaikannya?" Aku menjawab: "Aku tidak melihat seorangpun berbicara maka aku pun segan berbicara."
Umar berkata: "Seandainya engkau menyampaikannya maka sungguh itu lebih kusukai dari ini dan itu." (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan lain-lain). Maka setelah adanya periwayatan itu, pohon yang baik yang digambarkan dalam ayat ini merupakan pohon kurma.
Perumpamaan yang disebutkan dalam ayat ini ialah perumpamaan mengenai kata-kata ucapan yang baik, misalnya kata-kata yang mengandung ajaran tauhid, seperti "La ilaha illallah" atau kata-kata lain yang mengajak manusia kepada kebajikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. Kata-kata semacam itu diumpamakan sebagai pohon yang baik, akarnya teguh menghunjam ke bumi.
Pada ayat selanjutnya, Allah berfirman:
تُؤۡتِىۡۤ اُكُلَهَا كُلَّ حِيۡنٍۢ بِاِذۡنِ رَبِّهَاؕ وَيَضۡرِبُ اللّٰهُ الۡاَمۡثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمۡ يَتَذَكَّرُوۡنَ
Artinya: "(Pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat." (QS. Ibrahim Ayat 25)
وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيۡثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيۡثَةٍ ۨاجۡتُثَّتۡ مِنۡ فَوۡقِ الۡاَرۡضِ مَا لَهَا مِنۡ قَرَارٍ
Artinya: "Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun." (QS. Ibrahim Ayat 26)
يُثَبِّتُ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا بِالۡقَوۡلِ الثَّابِتِ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَفِى الۡاٰخِرَةِ ۚ وَيُضِلُّ اللّٰهُ الظّٰلِمِيۡنَ ۙ وَيَفۡعَلُ اللّٰهُ مَا يَشَآءُ
Artinya: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (QS Ibrahim Ayat 27)
(rhs)