Al-Qur'an Berisi Ramalan yang Pasti tentang Masa Depan Islam dan Pengikutnya

Kamis, 04 Januari 2024 - 18:46 WIB
loading...
A A A
Kedua ayat itu meramalkan benar dan kemenangan Islam terhadap musuh-musuhnya.

Ketika ramalan-ramalan ini dilahirkan, sebagian kecil masyarakat Islam berlindung pada orang-orang musyrik dan musuh-musuhnya yang lain, di jazirah Arab. Setelah itu berlindung pada Parsi (penduduk negeri Iran) dan kerajaan-kerajaan Rum (Bizantine).

Masing-masing kekuatan ini jauh lebih besar dan lebih kaya dari orang-orang Islam. Kerajaan Parsi dan Rum (Byzantine) adalah kekuatan-kekuatan yang terkemuka di dunia.



Ini akan memenuhi secara sempurna arti dari ramalan, tetapi ini nampaknya tidak mungkin. Kita selalu mengharap (berpendapat) kekalahan dari setiap satu (tunggal) dan pasukan yang relatief lemah bila memerlukan untuk memerangi lebih dari pada satu medan, lebih dari satu kekuatan yang unggul. Ini menjadi jelas bila kita ingat bahwa tentara Jerman yang sangat kuat itu telah dikalahkan dua kali di dalam abad keduapuluh, hanya sebab diperangi oleh sekutu yang lebih kuat pada lebih dari satu front.

Akan menjadi peristiwa militer yang luar biasa di dalam sejarah, betapa penduduk Madinah dan Makkah , yang jumlahnya tidak lebih dari pada beberapa ribu dapat mempertahankan diri mereka, setelah kematian Nabi yang besar, terhadap serbuan orangorang Arab yang murtad. Terkecuali orang-orang Islam dari dua kota ini, hampir semua bangsa Arab murtad setelah meninggalnya Nabi.

Orang-orang Islam dipaksakan setelah itu untuk memerangi Byzantine (Rum) dan Parsi. Kedua kerajaan besar ini memerangi orang-orang Islam secara serentak dalam dua front yang berbeda-beda. Kekuatan Muslim yang sangat sedikit itu dipaksa untuk membagi-bagi diri mereka sendiri guna untuk mempertahankan pertahanan. Hasilnya suatu hasil perbuatan militer yang menakJubkan. Kedua kekuatan itu dikalahkan dan Persia dikalahkan secara total.

Dalam waktu seratus tahun, daerah yang sangat luas dari Lautan Atlantik sampai India, di bawah pemerintahan Islam.



Rakyat yang miskin dan tidak berdaya, pada saat wahyu dari ramalan ini dilahirkan tiba-tiba menjadi kekuatan yang tangguh di muka bumi ini.

Nabi, percaya pada pemberitahuan yang sangat baik (heavenly information), telah meramalkan kemenangan ini yang terjadi setelah kematiannya.

Berbicara pada Odey, anak Hatam (orang Kristen yang menjadi Islam setelah itu), Nabi Muhammad mengucapkan sebagai berikut:

" ... Tuan tidak tunduk dengan Islam sebab engkau melihat bahwa kami miskin. Barangkali engkau tercegah oleh karena melihat sejumlah kecil orang Islam dibandingkan sejumlah besar musuh-musuh mereka.

Demi Allah tidak lama kemudian perempuan Muslim akan dapat berziarah dengan untanya seorang diri dan tak takut dari Kadesia (daerah Iraq) ke rumah Tuhan di Makkah.

Ketahuilah bakwa waktunya tidak jauh lagi kita akan menanamkan kaki kita pada mahligai putih Babylon."

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1318 seconds (0.1#10.140)