Keterwakilan Muslim di Industri Hiburan Dunia Hanya 1 Persen

Selasa, 13 Februari 2024 - 15:53 WIB
loading...
Keterwakilan Muslim di Industri Hiburan Dunia Hanya 1 Persen
Qalbox adalah layanan video-on-demand berbasis langganan yang menawarkan konten ramah Muslim untuk pemirsa segala usia. Foto/Ilustrasi: Arab News
A A A
Satu penelitian mengungkap meskipun umat Islam berjumlah sekitar 24 persen dari populasi global, hanya 1 persen karakter di acara TV yang bernafaskan Islam .

Nafees Khundker, Direktur Pelaksana Qalbox dan perusahaan induk Muslim Pro, Bitsmedia, mengatakan studi ini mendorong peluncuran “Cetak Biru untuk Inklusi Muslim,” yang dikembangkan oleh aktor Muslim Inggris Riz Ahmed bekerja sama dengan USC Annenberg Inclusion Initiative, Ford Foundation, dan Pillars Fund.

Pasar umat Islam tidak kecil. State of the Global Islamic Economy 2022 melaporkan pengeluaran umat Islam untuk media dan rekreasi mencapai USD231 miliar pada tahun 2021 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD308 miliar pada tahun 2025.

Menurut Arab News, laporan itu juga mengungkap bahwa Arab Saudi menempati peringkat keempat di sektor ini di antara pasar konsumen Muslim.

"Inisiatif seperti ini, dan pertumbuhan platform streaming seperti Qalbox, dapat membantu mengatasi kurangnya keterwakilan Muslim di industri hiburan," ujarnya.



“Yang membedakan Qalbox adalah komitmen kami untuk membina dan menampilkan pembuat film dan artis Muslim melalui film aslinya,” kata Khundker lagi.

Konten Ramah Muslim

Seiring berkembangnya industri, layanan streaming Qalbox bertujuan untuk menjadi yang terdepan di kalangan pemirsa Islam. Diluncurkan pada Oktober 2022, ini adalah layanan video-on-demand berbasis langganan yang menawarkan konten ramah Muslim untuk pemirsa segala usia.

Sebagai bagian dari aplikasi Muslim Pro yang populer, perpustakaan Qalbox mencakup film dokumenter seperti “A157” dan “Imad’s Childhood,” film layar lebar seperti “Sheida” dan “Dayan,” serta acara TV dan bacaan serta doa Al-Qur’an.

Konten untuk anak-anak merupakan bagian penting dari layanan ini, dan para bos mengatakan bahwa mereka berinvestasi di dalamnya melalui penyediaan acara pendidikan seperti “Kisah Hewan dari Al-Qur'an” dan “Ayo Berdamai,” serta serial asli “Islam untuk anak-anak."

“Platform kami tidak hanya untuk hiburan yang sesuai dengan gaya hidup seorang Muslim,”

“Ini adalah perayaan keberagaman dan kreativitas di dunia Muslim, yang bertujuan untuk menghubungkan orang-orang dengan warisan mereka dan satu sama lain dengan cara yang bermakna.”



Qalbox mengatakan pasar utamanya di Timur Tengah adalah Arab Saudi, diikuti oleh UEA, Qatar, Lebanon, dan Kuwait. Mereka juga melaporkan peningkatan yang konsisten dalam hal langganan dan interaksi sejak peluncurannya, sehingga mereka telah memperluas perpustakaan kontennya sebesar 268 persen.

Khundker mengatakan bahwa di Arab Saudi dan UEA khususnya, penonton Qalbox sebagian besar terdiri dari kaum muda berusia antara 25 dan 34 tahun dengan “selera yang semakin besar terhadap konten yang memadukan narasi tradisional dengan cerita kontemporer.”

Dia menambahkan: “Sesuai dengan penggunaan ponsel cerdas yang ekstensif dan akses internet berkecepatan tinggi di wilayah ini, 92 persen pengguna kami di UEA dan Arab Saudi terlibat dengan konten Qalbox melalui aplikasi seluler kami.”

Pengguna sering menonton konten di aplikasi menjelang salat sehari-hari, yang menunjukkan bahwa mereka “mengintegrasikan layanan ini ke dalam praktik keagamaan sehari-hari mereka,” katanya.

Perusahaan ini melaporkan lonjakan permintaan yang signifikan terhadap konten yang mendidik dan memperkaya spiritual, dengan konten berbasis agama muncul sebagai genre paling populer pada tahun 2023, terutama selama bulan-bulan yang lebih bersifat keagamaan, seperti Ramadan.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3015 seconds (0.1#10.140)