Kisah Biaggio Walsh Cucu Muhammad Ali Pergi Umrah: Terhubung dengan Tuhan
loading...
A
A
A
Petarung Mixed Martial Arts (MMA), Biaggio Walsh , mengaku bisa menunaikan ibadah umrah adalah merupakan pengalaman “luar biasa” yang tidak akan pernah ia lupakan.
Cucu petinju legendaris Muhammad Ali ini kepada Al Arabiya English bercerita selama tur pers singkat di Timur Tengah pada bulan April, ia singgah di Makkah untuk menjalani ibadah umrah.
Ini adalah pertamakalinya bagi pemain berusia 25 tahun ini mengindakkan kakinya di Tanah Suci . Ia ke Makkah bersama Wakil Presiden Liga Petarung Profesional Loren Mack.
Berhubungan dengan Tuhan
Mereka berdua didampingi seorang pembimbing. Sang pembimbing tidak bisa berbahasa Inggris. Ia membacakan doa dengan suara keras dalam bahasa Arab dan Walsh serta Mack kemudian akan meniru apa yang dia katakan saat mereka mengelilingi Kakbah.
“Kami punya seseorang di sana, dia tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi dia menyuruh kami melafalkan semua yang dia katakan. Saya mencoba yang terbaik, saya tidak bisa berbicara bahasa Arab, tapi kami melafalkan semua yang dia katakan,” katanya.
“Kami dibimbing dengan cara yang luar biasa. Orang-orang mengikuti bacaan kami. Itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, dan saya berharap keluarga saya bisa mengalaminya.”
Pada Maret, Walsh juga sempat bercerita bahwa dia sedang dalam perjalanan baru untuk meningkatkan imannya dan bahkan menjalankan ibadah puasa selama Ramadan.
Umrah adalah kesempatan lain baginya untuk meningkatkan hubungannya dengan Tuhan dan terhubung dengan Islam.
“Itulah yang kami lakukan dalam hidup ini. Kami ingin berusaha untuk lebih sadar akan Tuhan, membuat keputusan yang tepat, dan menjadi orang yang lebih baik.”
Atlet tersebut berkata bahwa dia berharap dengan tidak segan-segan berbicara tentang spiritualitasnya dan memeluk Islam akan membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap Muslim juga.
Ada banyak pejuang hebat, termasuk kakeknya Muhammad Ali, yang sangat bangga menjadi Muslim dan memberikan teladan yang baik tentang apa artinya menjadi seorang Muslim.
“Itulah tujuan saya. Petarung hebat yang melakukan tugasnya dengan baik adalah Khabib Nurmagomedov. Beliau adalah panutan yang sangat baik bagi umat Islam dan atlet muda, bukan hanya umat Islam, dan saya pikir beliau memberikan pencerahan yang besar terhadap Islam. Kakek saya melakukan hal yang sama,” kata Walsh.
“Dengan mengikuti contoh orang-orang seperti ini, kita pasti bisa mengubah persepsi masyarakat tentang agama, terutama jika mereka dicuci otak oleh media.”
Mengunjungi Arab Saudi
Kunjungannya pada bulan April adalah perjalanan keduanya ke Kerajaan. Pada bulan Februari, atlet muda ini melakukan debut profesionalnya di MMA di Riyadh sebagai bagian dari pertarungan menarik PFL Champions vs Bellator Champions yang diadakan di Kingdom Arena.
Walsh mengatakan dia senang belajar lebih banyak tentang kekayaan sejarah Arab Saudi, mencoba makanan lokal yang lezat, dan bertemu orang-orang baru.
“Saya [telah] bertemu banyak orang Timur Tengah, dan mereka semua sangat ramah dan baik. Itu tidak mengejutkan saya, tapi tahukah Anda, jika kita bandingkan dengan apa yang biasa saya lakukan di Amerika, tidak ada bandingannya,” ujarnya tertawa.
Cucu petinju legendaris Muhammad Ali ini kepada Al Arabiya English bercerita selama tur pers singkat di Timur Tengah pada bulan April, ia singgah di Makkah untuk menjalani ibadah umrah.
Ini adalah pertamakalinya bagi pemain berusia 25 tahun ini mengindakkan kakinya di Tanah Suci . Ia ke Makkah bersama Wakil Presiden Liga Petarung Profesional Loren Mack.
Berhubungan dengan Tuhan
Mereka berdua didampingi seorang pembimbing. Sang pembimbing tidak bisa berbahasa Inggris. Ia membacakan doa dengan suara keras dalam bahasa Arab dan Walsh serta Mack kemudian akan meniru apa yang dia katakan saat mereka mengelilingi Kakbah.
“Kami punya seseorang di sana, dia tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi dia menyuruh kami melafalkan semua yang dia katakan. Saya mencoba yang terbaik, saya tidak bisa berbicara bahasa Arab, tapi kami melafalkan semua yang dia katakan,” katanya.
“Kami dibimbing dengan cara yang luar biasa. Orang-orang mengikuti bacaan kami. Itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, dan saya berharap keluarga saya bisa mengalaminya.”
Pada Maret, Walsh juga sempat bercerita bahwa dia sedang dalam perjalanan baru untuk meningkatkan imannya dan bahkan menjalankan ibadah puasa selama Ramadan.
Umrah adalah kesempatan lain baginya untuk meningkatkan hubungannya dengan Tuhan dan terhubung dengan Islam.
“Itulah yang kami lakukan dalam hidup ini. Kami ingin berusaha untuk lebih sadar akan Tuhan, membuat keputusan yang tepat, dan menjadi orang yang lebih baik.”
Atlet tersebut berkata bahwa dia berharap dengan tidak segan-segan berbicara tentang spiritualitasnya dan memeluk Islam akan membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap Muslim juga.
Ada banyak pejuang hebat, termasuk kakeknya Muhammad Ali, yang sangat bangga menjadi Muslim dan memberikan teladan yang baik tentang apa artinya menjadi seorang Muslim.
“Itulah tujuan saya. Petarung hebat yang melakukan tugasnya dengan baik adalah Khabib Nurmagomedov. Beliau adalah panutan yang sangat baik bagi umat Islam dan atlet muda, bukan hanya umat Islam, dan saya pikir beliau memberikan pencerahan yang besar terhadap Islam. Kakek saya melakukan hal yang sama,” kata Walsh.
“Dengan mengikuti contoh orang-orang seperti ini, kita pasti bisa mengubah persepsi masyarakat tentang agama, terutama jika mereka dicuci otak oleh media.”
Mengunjungi Arab Saudi
Kunjungannya pada bulan April adalah perjalanan keduanya ke Kerajaan. Pada bulan Februari, atlet muda ini melakukan debut profesionalnya di MMA di Riyadh sebagai bagian dari pertarungan menarik PFL Champions vs Bellator Champions yang diadakan di Kingdom Arena.
Walsh mengatakan dia senang belajar lebih banyak tentang kekayaan sejarah Arab Saudi, mencoba makanan lokal yang lezat, dan bertemu orang-orang baru.
“Saya [telah] bertemu banyak orang Timur Tengah, dan mereka semua sangat ramah dan baik. Itu tidak mengejutkan saya, tapi tahukah Anda, jika kita bandingkan dengan apa yang biasa saya lakukan di Amerika, tidak ada bandingannya,” ujarnya tertawa.
(mhy)