Kisah Zulfikar Berangkat Haji di Usia 19 Tahun, Gantikan Ayah yang Sakit
loading...
A
A
A
MADINAH - Kisah Zulfikar, calon jemaah haji berusia 19 tahun yang berangkat menggantikan ayahnya. Zulfikar menjadi salah satu jemaah haji berusia muda yang berangkat ke Tanah Suci .
Pemuda asal Tambora, Jakarta Barat ini berangkat naik haji untuk menggantikan ayahnya yang sakit. Zulfikar masuk dalam kloter 1, yang tiba di Madinah , Minggu pagi (12/5).
Dia sangat terharu bisa sampai ke Tanah Suci. “Saya bisa berangkat haji karena menggantikan ayah yang sedang sakit,” kata Zulfikar, kepada Media Center Haji (MCH), di Abraj Taba Hotel, Madinah, Minggu (12/5).
Dia mengaku, ada perasaan campur aduk, antara sedih dan bahagia. Sedih karena ayahnya sedang terbaring sakit. Bahagia karena bisa berangkat haji di usia muda dan tidak perlu menunggu lama-lama.
"Sedih juga karena seharusnya saya yang mengantarkan bapak berangkat haji. Dan sekarang jadinya bapak yang mengantarkan saya,” paparnya.
Anak kedua dari dua saudara itu mengatakan, dirinya dipilih untuk menggantikan ayahnya dan menemani ibunya, Ida Mahmudah, berangkat ke Tanah Suci lantaran kakaknya tidak bisa berangkat karena suatu hal. Sudah dirundingin sama keluarga, akhirnya saya yang berangkat," ucap mahasiswa Uhamka tersebut.
Zulfikar berharap, seluruh jemaah haji Indonesia maupun dari luar, hajinya diterima oleh Allah dan selamat kembali kepada keluarga.
Senada dengan putranya, Ida mengatakan keberangkatan haji ini adalah kepedihan bagi dirinya. Pasalnya, karena tidak bisa berangkat dengan suami tercintanya. "Iya, sedih karena suami tidak bisa berangkat," ungkapnya.
Ida meyakini, semua ini sudah takdir dari Allah SWTdan harus menerima dengan ikhlas. “Semoga ada hikmah di balik ini semua. Dan akan saya gunakan selama di Tanah Suci untuk mendoakan suami,” tutur Ida.
Pemuda asal Tambora, Jakarta Barat ini berangkat naik haji untuk menggantikan ayahnya yang sakit. Zulfikar masuk dalam kloter 1, yang tiba di Madinah , Minggu pagi (12/5).
Dia sangat terharu bisa sampai ke Tanah Suci. “Saya bisa berangkat haji karena menggantikan ayah yang sedang sakit,” kata Zulfikar, kepada Media Center Haji (MCH), di Abraj Taba Hotel, Madinah, Minggu (12/5).
Dia mengaku, ada perasaan campur aduk, antara sedih dan bahagia. Sedih karena ayahnya sedang terbaring sakit. Bahagia karena bisa berangkat haji di usia muda dan tidak perlu menunggu lama-lama.
"Sedih juga karena seharusnya saya yang mengantarkan bapak berangkat haji. Dan sekarang jadinya bapak yang mengantarkan saya,” paparnya.
Anak kedua dari dua saudara itu mengatakan, dirinya dipilih untuk menggantikan ayahnya dan menemani ibunya, Ida Mahmudah, berangkat ke Tanah Suci lantaran kakaknya tidak bisa berangkat karena suatu hal. Sudah dirundingin sama keluarga, akhirnya saya yang berangkat," ucap mahasiswa Uhamka tersebut.
Zulfikar berharap, seluruh jemaah haji Indonesia maupun dari luar, hajinya diterima oleh Allah dan selamat kembali kepada keluarga.
Senada dengan putranya, Ida mengatakan keberangkatan haji ini adalah kepedihan bagi dirinya. Pasalnya, karena tidak bisa berangkat dengan suami tercintanya. "Iya, sedih karena suami tidak bisa berangkat," ungkapnya.
Ida meyakini, semua ini sudah takdir dari Allah SWTdan harus menerima dengan ikhlas. “Semoga ada hikmah di balik ini semua. Dan akan saya gunakan selama di Tanah Suci untuk mendoakan suami,” tutur Ida.
(mhy)