Kenapa Dajjal Tidak Bisa Memasuki Kota Madinah? Begini Kisahnya
loading...
A
A
A
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengharamkan 4 tempat di bumi untuk bisa dimasuki Dajjal , yakni Masjidil Haram, Masjidil Aqsa, Kota Madinah dan Ath-Thuur. Ada kisah dalam hadis yang menjelaskan bagaimana usaha keras Dajjal untuk bisa masuk dan menerobos ke tanah suci tersebut, namun Allah SWT tetap menjaganya.
Hal ini dijelaskan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya seraya menerangkan tentang hari pembersihan.
Dalam buku Kiamat: Tanda-tandanya Menurut Islam, Kristen, dan Yahudi, dari Muhjin bin Al-Adra, diceritakan Rasulullah SAW ketika berkhutbah beliau berkata:
Artinya: "Hari pembersihan, apakah hari pembersihan itu? Hari pembersihan, apakah hari pembersihan itu? Hari pembersihan, apakah hari pembersihan itu?" Beliau mengucapkan hingga tiga kali.'
Kemudian seseorang bertanya, 'Apa hari pembersihan itu, wahai Rasulullah SAW?' Beliau menjawab,
Artinya:
"Dajjal datang, mendaki Gunung Uhud, dan melihat ke Kota Madinah. Dia berkata kepada para pengikutnya, 'Apakah kalian tidak melihat istana putih itu? Itu adalah Masjid Ahmad.' Kemudian dia mendatangi Madinah, tapi dia mendapati setiap jalan dijaga oleh malaikat yang memegang pedang terhunus. Akhirnya dia menuju Sabkhah al-Harf, mendirikan kemahnya di sana. Lalu Kota Madinah berguncang tiga kali, sehingga tidak ada orang munafik maupun fasik yang tidak keluar menemui Dajjal. Itulah hari pembersihan." (HR Ahmad)
Dalam buku yang ditulis Manshur Abdul Hakim, ia menjelaskan bahwa Dajjal datang ke Madinah dari arah gunung Uhud, namun dia tak bisa masuk ke dalamnya. Hal itu lantaran Allah SWT telah mengutus para malaikat untuk menjaga negeri tersebut.
Dajjal beserta bala tentaranya lalu beristirahat di sekitar gunung Uhud, tepatnya di tempat bernama Sabkhah al-Harf, yaitu kawasan yang pasirnya berasa asin dan tidak ditumbuhi tanaman.
Kemudian kota Madinah bergetar sebanyak tiga kali. Inilah yang dimaksud hari pembersihan, yaitu hari di mana ketika itu berguncang, dan orang-orang kafir, musyrik, serta fasik yang tinggal di dalamnya keluar dari sana, lalu bergabung menjadi pengikut Dajjal, sementara yang tersisa di Madinah hanyalah orang mukmin yang bertakwa.
Malaikat yang telah diutus oleh Allah akan terus menghadang Dajjal dengan pasukannya. Kemudian Dajjal akan dipukul mundur menuju Syam, di sanalah Dajjal nantinya akan dibunuh oleh Nabi Isa AS.
Wallahu A'lam
Hal ini dijelaskan Nabi Shallallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya seraya menerangkan tentang hari pembersihan.
Dalam buku Kiamat: Tanda-tandanya Menurut Islam, Kristen, dan Yahudi, dari Muhjin bin Al-Adra, diceritakan Rasulullah SAW ketika berkhutbah beliau berkata:
يَوْمُ الْخَلَاصِ، وَمَا يَوْمُ الْخَلَاصِ؟ يَوْمُ الْخَلَاصِ، وَمَا يَوْمُ الْخَلَاصِ؟ يَوْمُ لْخَلَاصِ، وَمَا يَوْمُ الْخَلَاصِ؟ ثَلَاثًا
Artinya: "Hari pembersihan, apakah hari pembersihan itu? Hari pembersihan, apakah hari pembersihan itu? Hari pembersihan, apakah hari pembersihan itu?" Beliau mengucapkan hingga tiga kali.'
Kemudian seseorang bertanya, 'Apa hari pembersihan itu, wahai Rasulullah SAW?' Beliau menjawab,
يَجِيءُ الدَّجَّالُ فَيَصْعَدُ أُحُدًا فَيَنْظُرُ الْمَدِينَةَ فَيَقُولُ لِأَصْحَابِهِ أَتَرَوْنَ هَذَا الْقَصْرَ الْأَبْيَضَ هَذَا مَسْجِدُ أَحْمَدَ ثُمَّ يَأْتِي الْمَدِينَةَ فَيَجِدُ بِكُلِّ نَقْبِ منْهَا ملكًا مُصْلِتًا فَيَأْتِي سَبْحَةَ الْحَرْفِ فَيَضْرِبُ رُوَاقَهُ ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ فَلاَ يَبْقَى مُنَافِقٌ وَلَا مُنَافِقَةٌ وَلَا فَاسِقٌ وَلَا فَاسِقَةٌ إلاَّ خَرَجَ إِلَيْهِ فَذَلِكَ يَوْمُ الْخَلَاصِ
Artinya:
"Dajjal datang, mendaki Gunung Uhud, dan melihat ke Kota Madinah. Dia berkata kepada para pengikutnya, 'Apakah kalian tidak melihat istana putih itu? Itu adalah Masjid Ahmad.' Kemudian dia mendatangi Madinah, tapi dia mendapati setiap jalan dijaga oleh malaikat yang memegang pedang terhunus. Akhirnya dia menuju Sabkhah al-Harf, mendirikan kemahnya di sana. Lalu Kota Madinah berguncang tiga kali, sehingga tidak ada orang munafik maupun fasik yang tidak keluar menemui Dajjal. Itulah hari pembersihan." (HR Ahmad)
Dalam buku yang ditulis Manshur Abdul Hakim, ia menjelaskan bahwa Dajjal datang ke Madinah dari arah gunung Uhud, namun dia tak bisa masuk ke dalamnya. Hal itu lantaran Allah SWT telah mengutus para malaikat untuk menjaga negeri tersebut.
Dajjal beserta bala tentaranya lalu beristirahat di sekitar gunung Uhud, tepatnya di tempat bernama Sabkhah al-Harf, yaitu kawasan yang pasirnya berasa asin dan tidak ditumbuhi tanaman.
Kemudian kota Madinah bergetar sebanyak tiga kali. Inilah yang dimaksud hari pembersihan, yaitu hari di mana ketika itu berguncang, dan orang-orang kafir, musyrik, serta fasik yang tinggal di dalamnya keluar dari sana, lalu bergabung menjadi pengikut Dajjal, sementara yang tersisa di Madinah hanyalah orang mukmin yang bertakwa.
Malaikat yang telah diutus oleh Allah akan terus menghadang Dajjal dengan pasukannya. Kemudian Dajjal akan dipukul mundur menuju Syam, di sanalah Dajjal nantinya akan dibunuh oleh Nabi Isa AS.
Wallahu A'lam
(wid)