Seni Islam: Tidak Harus Berbahasa Arab dan tentang Ajaran Islam

Kamis, 30 Mei 2024 - 09:11 WIB
loading...
A A A
"Gunung ini (Uhud) mencintai kita dan kita pun mencintainya"

Memang Al-Quran, demikian juga sunnah, sangat memperhatikan sisi hidup pada penggambaran yang diberikannya. Perhatikan bagaimana Al-Quran melukiskan tanah yang gersang sebagai tanah yang mati, dan tanah vang subur sebagai tanah yang hidup ( QS Al-Baqarah [2] : 164). Bahkan dengarkan bagaimana Al-Quran melukiskan alam raya ini bagai sesuatu yang hidup dan mampu berdialog.

"Kemudian Allah menuju kepada penciptaan langit, dan langit (ketika itu) masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu berdua menurut perintah-Ku suka atau tidak suka! Keduanya menjawab, Kami datang dengan suka hati ( QS Al-Fushshilat [41] : 11).

Bahkan segala sesuatu hidup bertasbih kepada Allah:

"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada-Nya (Allah). Tiada sesuatu pun melainkan bertasbih. dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun. Lagi Maha Pengampun ( QS Al-Isra[17] : 44).

Quraish menjelaskan, tentu penggambaran alam raya ini sebagai sesuatu yang hidup, bukan sekadar bertujuan seni, tetapi untuk mengingatkan kepada manusia bahwa alam raya adalah sesuatu yang hidup dan memiliki kepribadian.

Sehingga manusia perlu menjalin hubungan persahabatan dengannya, atau paling tidak alam raya perlu dipelihara, dijaga kesinambungannya serta dilimpahkan kepadanya rahmat dan kasih sayang.

(mhy)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2557 seconds (0.1#10.140)
pixels