Ibadah Utama di Hari Tasyrik, Berzikir dan Memperbanyak Mengingat Allah SWT

Selasa, 18 Juni 2024 - 11:04 WIB
loading...
Ibadah Utama di Hari...
Pada Hari Tasyrik, selain dianjurkan untuk hari makan dan minum sesuai hadis Rasulullah SAW, ada juga perintah langsung untuk memperbanyak mengingat Allah SWT di Al-Quran. Foto ilustrasi/ist
A A A
Di Hari Tasyrik atau tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah, selain dianjurkan untuk hari makan dan minum sesuai hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam, ada juga perintah langsung untuk memperbanyak mengingat Allah SWT di Al-Qur'an.

Allah Ta'ala Berfirman :

وَاذۡكُرُوا اللّٰهَ فِىۡٓ اَيَّامٍ مَّعۡدُوۡدٰتٍ‌ؕ فَمَنۡ تَعَجَّلَ فِىۡ يَوۡمَيۡنِ فَلَاۤ اِثۡمَ عَلَيۡهِ ۚ وَمَنۡ تَاَخَّرَ فَلَاۤ اِثۡمَ عَلَيۡه‌ِ ۙ لِمَنِ اتَّقٰى ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعۡلَمُوۡٓا اَنَّکُمۡ اِلَيۡهِ تُحۡشَرُوۡنَ


"Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Barangsiapa mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, maka tidak ada dosa baginya. Dan barangsiapa mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan-Nya. (QS Al-Baqarah 203).

Menurut ulama, “hari yang telah ditentukan jumlahnya” ini adalah hari-hari Tasyrik. Bentuk mengingat Allah SWT di Hari Tasyrik yang dimaksud adalah dengan memperbanyak takbir, banyak berdoa, dan zikir .

Allah SWT berfirman:

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka berzikirlah kepada Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun. Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka. Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Maha Cepat perhitungan-Nya.” ( QS Al-Baqarah : 200 – 202).

Dalam kitab yang berjudul Lathaif Al-Ma’arif yang ditulis oleh Ibnu Rajab Al-Hanbali, dijelaskan mengenai sebuah riwayat dari Kinanah Al Quraisy, bahwa ia mendengar Abu Musa Al Asy’ari ra berkhutbah di hari Idul Adha dan berkata:

“Pada tiga hari setelah Hari Idul Adha, itulah yang disebut Allah sebagai ayyamul ma’dudat (hari-hari yang terbilang, sesuai di QS Al-Baqarah: 203). Doa yang dipanjatkan di hari-hari tersebut tidak akan tertolak, maka berdoalah kamu semua dengan berharap kepada-Nya.”



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2558 seconds (0.1#10.140)