Jemaah Haji Gelombang II Singgah 8-9 Hari di Madinah sebelum Pulang ke Indonesia
loading...
A
A
A
MADINAH - Jemaah haji Indonesia gelombang II dalam waktu dekat akan singgah selama 8-9 hari di Madinah sebelum kembali ke Tanah Air. Mereka bersiap kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan semua prosesi ibadah haji.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ali Machzumi menyebut akan ada 323 kelompok terbang (kloter) jemaah haji yang datang ke Madinah secara bertahap mulai 26 Juni 2024 mendatang. Angka tersebut mencapai 60% dari total 553 kloter pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
"Ada 323 kloter yang akan diberangkatkan dari Makkah ke Madinah," ujar Ali di Kantor Daker Madinah, Arab Saudi, Jumat (21/6/2024).
Ali menuturkan jemaah haji gelombang II ini akan mendapatkan layanan yang sama seperti jemaah haji gelombang I, mulai dari fasilitas akomodasi hotel, layanan katering, layanan kesehatan, hingga ziarah ke Raudah di Masjid Nabawi.
"Seluruh jemaah akan mendapatkan fasilitas tersebut. Insyaallah fasilitas yang akan diberikan pemerintah sudah disiapkan," tutur Ali.
Ali mengingatkan kepada jemaah bahwa fasilitas hotel yang ada di Mekah dan Madinah tidak sama. Salah satunya, terkait dengan mesin cuci dan jemuran. Di Madinah, hotel-hotel tidak menyediakan mesin cuci dan jemuran, sehingga jemaah harus mencuci manual dan menjemur pakaian di kamar mandi.
"Kalau di Makkah ada mesin cuci dan jemuran. Kalau di Madinah memang hotelnya tidak menyediakan. Jadi secara mandiri saja," ucapnya.
Namun jika tak mau repot, lanjutnya, jemaah bisa menggunakan jasa laundry pakaian yang ada di luar hotel. "Ada jasa laundri untuk cuci dan setrika, harganya sekitar 15 rial (sekitar Rp67.500) per kilogram," kata Ali.
Selain itu, kondisi hotel-hotel di Madinah juga cenderung lebih kecil, termasuk lobi hotel, luasannya terbatas sehingga jemaah perlu melakukan penyesuaian.
Di sisi lain, Ali meminta jemaah haji gelombang II yang akan ke Madinah untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran fisik.
Pasalnya, pelaksanaan puncak ibadah haji sangat menguras energi dan membuat jemaah haji kelelahan. Ali meminta selama di Madinah, jemaah haji bisa menikmati momen di Kota Nabi.
Menjaga ritme ibadah sunah di Masjid Nabawi agar tidak kelelahan. Jarak dari hotel menuju Masjid Nabawi paling jauh 500 meter. Namun, cuaca di Madinah tahun ini lebih panas ketimbang di Makkah.
"Jadi kita harapkan jemaah tetap menjaga kondisi kesehatan selama di Madinah," tutupnya.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ali Machzumi menyebut akan ada 323 kelompok terbang (kloter) jemaah haji yang datang ke Madinah secara bertahap mulai 26 Juni 2024 mendatang. Angka tersebut mencapai 60% dari total 553 kloter pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
"Ada 323 kloter yang akan diberangkatkan dari Makkah ke Madinah," ujar Ali di Kantor Daker Madinah, Arab Saudi, Jumat (21/6/2024).
Ali menuturkan jemaah haji gelombang II ini akan mendapatkan layanan yang sama seperti jemaah haji gelombang I, mulai dari fasilitas akomodasi hotel, layanan katering, layanan kesehatan, hingga ziarah ke Raudah di Masjid Nabawi.
"Seluruh jemaah akan mendapatkan fasilitas tersebut. Insyaallah fasilitas yang akan diberikan pemerintah sudah disiapkan," tutur Ali.
Ali mengingatkan kepada jemaah bahwa fasilitas hotel yang ada di Mekah dan Madinah tidak sama. Salah satunya, terkait dengan mesin cuci dan jemuran. Di Madinah, hotel-hotel tidak menyediakan mesin cuci dan jemuran, sehingga jemaah harus mencuci manual dan menjemur pakaian di kamar mandi.
"Kalau di Makkah ada mesin cuci dan jemuran. Kalau di Madinah memang hotelnya tidak menyediakan. Jadi secara mandiri saja," ucapnya.
Namun jika tak mau repot, lanjutnya, jemaah bisa menggunakan jasa laundry pakaian yang ada di luar hotel. "Ada jasa laundri untuk cuci dan setrika, harganya sekitar 15 rial (sekitar Rp67.500) per kilogram," kata Ali.
Selain itu, kondisi hotel-hotel di Madinah juga cenderung lebih kecil, termasuk lobi hotel, luasannya terbatas sehingga jemaah perlu melakukan penyesuaian.
Di sisi lain, Ali meminta jemaah haji gelombang II yang akan ke Madinah untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran fisik.
Pasalnya, pelaksanaan puncak ibadah haji sangat menguras energi dan membuat jemaah haji kelelahan. Ali meminta selama di Madinah, jemaah haji bisa menikmati momen di Kota Nabi.
Menjaga ritme ibadah sunah di Masjid Nabawi agar tidak kelelahan. Jarak dari hotel menuju Masjid Nabawi paling jauh 500 meter. Namun, cuaca di Madinah tahun ini lebih panas ketimbang di Makkah.
"Jadi kita harapkan jemaah tetap menjaga kondisi kesehatan selama di Madinah," tutupnya.
(kri)