Apa Itu Lebaran Anak Yatim? Begini Penjelasannya

Senin, 08 Juli 2024 - 16:05 WIB
loading...
Apa Itu Lebaran Anak...
Lebaran anak yatim di Indonesia umumnya dikaitkan dengan sejarah Hari Asyura, karena biasanya dirayakan di hari ke 10 Muharram. Foto ilustrasi/ist
A A A
Apa itu Lebaran Anak Yatim ? Bagaimana sejarahnya? Adakah kaitannya dengan hari Asyura? Pertanyaan ini kerap muncul seiring tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia di bulan Muharram atau biasa disebut bulan Suro.

Lebaran Anak Yatim di Indonesia umumnya dikaitkan dengan sejarah Hari Asyura , namun hal tersebut masih diperdebatkan. Lebaran anak yatim, biasanya dirayakan di hari ke 10 Muharram. Tradisinya masih ada yang menentang tetapi ada juga yang melestarikan.

"Kalau di Indonesia memang ramai budaya seperti ini, hampir setiap masjid serta majlis taklim mengadakan perayaan tahun baru Islam, disertai di dalamnya santunan anak yatim karena memang bulan muharram, tepatnya tanggal 10 adalah lebarannya anak yatim ," tulis Ustaz Ahmad Zarkasih Lc dalam bukunya "Sejarah Kalender Hijriyah"

Tradisi menyantuni anak yatim dan mengusap kepalanya tersebut, menurut Ustaz Ahmad Zarkasih, muncul karena banyaknya hadis-hadis perihal fadhilah menyantuni anak yatim di tanggal 10 Muharram. Oleh karena itu, tanggal 10 Muharram seolah menjadi tanggal dan bulannya anak yatim. Sehingga banyak orang menyebutnya sebagai lebaran mengingat makna lebaran adalah hari bersenang-senang. Begitu juga di tanggal ini, anak yatim sedang senang-senangnya karena banyak yang sayang.

Salah satu hadis tentang menyantuni anak yatim dan mengusap kepalanya ini, "Siapa orang yang menyusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura (10 Muharram), maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim tersebut yang terusap oleh tangannya" (Hadis ke 212 dari kitab Tanbih al-Ghafilin).

Dalam redaksi lain dijelaskan, "Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim dengan tangannya pada hari 'Asyura , maka Allah akan mengangkat derajatnya dengan setiap rambut yang diusap. (Riwayat Al-Samarqandi).

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sultan Fatah Semarang Ustaz Saeful Huda mengatakan, meski hadis di atas menurut ulama sangat lemah. Namun, secara hakikat, menyantuni dan mengusap kepala anak Yatim adalah amalan mulia yang dianjurkan dan mampu menjadikan hati lembut. Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan:

"Sesungguhnya seorang lelaki mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kerasnya hatinya, Nabi bersabda: 'Berilah makanan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim " (HR. Ahmad No. 9018)

Doa dan Cara Mengusap Kepala Anak Yatim

Adapun cara mengusap kepala anak yatim yang benar menurut Al-Munawi," Diusap dengan lembut dan kasih sayang. Caranya adalah dari bagian atas ke depan. Disunnahkan membaca doa ketika mengusap kepala anak Yatim "Semoga Allah menutup keyatimanmu dan menjadikanmu pengganti yang baik dari ayahmu".

Jadi mengusapnya bukan dengan memutar tangan rata ke seluruh kepala anak yatim. Tetapi mengusapnya dari bagian atas ke bagian depan.



Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)