Kisah Dampak Kematian Heraklius di Mesir: Peluang Amr bin Ash Menaklukkan Iskandariah

Selasa, 16 Juli 2024 - 14:57 WIB
loading...
Kisah Dampak Kematian...
Semangat pasukan Romawi merosot mengingat kesibukan para petinggi mereka di kota Konstantinopel dengan intrik-intrik di dalam istananya serta kekacauan di antara mereka. Ilustrasi: Ist
A A A
Kaisar Heraklius meninggal ketika daerah kekuasaan Kristen Romawi di Syam diambil alih Muslim dan Mesir menunggu giliran. Kala itu, pasukan muslim telah merebut Benteng Babilon lalu daerah sepanjang Babilon ke Kota Iskandariah atau Aleksandria Mesir.

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Al-Faruq Umar" dan diterjemahkan Ali Audah menjadi "Umar bin Khattab, Sebuah teladan mendalam tentang pertumbuhan Islam dan Kedaulatannya masa itu" (PT Pustaka Litera AntarNusa, 2000) mengisahkan setelah kematian Heraklius, bala bantuan Romawi ke Kota Iskandariah pun terputus. Padahal kala itu, kota ini dikepung pasukan Muslim di bawah Amr bin Ash .

Kematian Heraklius juga membuat kacau. Pihak Bizantium sibuk menangani merebaknya kekacauan yang melanda istana, di samping pemberontakan di ibu kota.



Mereka seakan sudah lupa Iskandariah, mereka sudah lupa Mesir. Tak seorang pun dari mereka yang memikirkan hendak mempertahankannya.

Menurut Haekal, itulah pendapat kalangan sejarawan Muslimin ketika menyinggung soal kematian Heraklius. "Dengan kematiannya itu Allah telah menghancurkan kekuatan Romawi."

Terputusnya bala bantuan ke ibu kota Mesir itu telah melemahkan semangat para anggota garnisun Romawi di Mesir. Timbul rasa khawatir dalam hati mereka, pasukan Arab akan segera menyergapnya, atau akan menguasai daerah-daerah pantai lalu bahan makanan untuk mereka akan terputus pula.

Mereka bertambah khawatir lagi setelah tersiar berita-berita bahwa orang-orang Arab itu sudah tersebar di Hulu dan di Hilir Mesir, serta terkepungnya garnisun-garnisun Romawi di kota-kota yang sudah diperkuat dalam tembok-tembok kota.

Apa yang akan dapat dilakukan Iskandariah jika persediaan makanan sudah tak ada dan kelaparan sudah meluas! Apa gunanya pasukan Romawi tetap tinggal di ibu kota dalam keadaan serupa itu sementara ibu kota mereka di tepi pantai Bosporus sedang bergejolak, terancam oleh berbagai macam kekacauan!

Menurut Haekal, semua ini merupakan unsur-unsur yang menjadi penyebab kelemahan moral setiap prajurit Romawi. Moral pasukan pertahanan Iskandariah memang sudah lemah, sehingga mereka tidak lagi melihat kukuhnya benteng-benteng dan tembok-tembok yang mengelilingi kotanya, yang dengan demikian mereka akan terhindar dari kekalahan jika para pengepung itu nekat menyerbunya juga.



Betapa semangat mereka tidak akan merosot mengingat kesibukan pihak Romawi di kota Konstantinopel dengan intrik-intrik di dalam istananya serta kekacauan di antara mereka sehingga mereka tidak lagi memikirkan Mesir dan upaya pertahanannya!

Perasaan demikian dalam hati anggota-anggota pasukan yang harus mempertahankan Iskandariah itu dari hari ke hari makin dirasakan berat dan lambat-laun moral mereka pun makin merosot.

Sementara itu Amr bin As dan pasukannya yang terus mengepung Iskandariah tidak pula beranjak. Mereka sudah puas dengan bahan makanan dan persediaan mereka yang cukup, ditambah pula dengan berita-berita mengenai saudara-saudara mereka yang tersebar di Hutu dan di Delta.

(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2574 seconds (0.1#10.140)