Keutamaan Wanita Gemuk dalam Islam
loading...
A
A
A
Keutamaan wanita gemuk dalam islam penting diketahui dan dipahami kaum muslimah. Kenapa wanita gemuk ini sangat diperhatikan dalam Islam? Bagaimana dalil dan apa saja keutamaannya?
Imam Jalaluddin As-Suyuthi menulis risalah tentang keutamaan wanita gemuk yang diberi judul Al-Yawaqit Ats-Tsaminah Fi Sifatis Saminah (mutiara berharga tentang sifat gemuk). Versi lain menyebutkam judul kitab beliau adalah Ad-Durah Ats-Tsaminah Fi Fadhli Nikahis Saminah / Mutiara berharga tentang keutamaan menikahi wanita yang gemuk.
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA, dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), menjelaskan, keutamaan wanita gemuk cukup banyak, di antaranya yang paling terkenal adalah gemuk itu menjadi penghangat ketika musim dingin dengan memeluknya. Karena daging itu menambah hangat.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyebutnya dengan ungkapan “Demikianlah kehidupan kaum Quraisy di musim dingin”.
Dan sebagian para sahabat menyukai hal tersebut, demikian pula tabiin dan para imam yang diridhai. Imam Ibnu Abi Syaibah mengumpulkan secara tersendiri atsar-atsar mereka ini di dalam Mushonnaf di bawah judul (Tentang lelaki yang menghangatkan diri dengan memeluk istrinya setelah mandi).”
Imam Tirmidzi ketika mengisyaratkan keberadaan atsar-atsar ini beliau berkata:
“Ini merupakan pendapat banyak ahli ilmu dari kalangan para sahabat dan tabiin. Bahwasanya seorang lelaki apabila telah mandi (janabah), maka tidak mengapa memeluk istrinya untuk menghangatkan diri dan tidur bersamanya sebelum istrinya mandi. Pendapat ini dinyatakan pula oleh Sufyan Ats-Tsauri, Asy-Syafi’i dan Ishaq.” (Sunan Tirmidzi ; 1/165).
Wanita gemuk ini juga dipilih oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ibnul Jauzi menyebutkan di dalam kitab Manaqib Imam Ahmad : 406, demikian pula Adz-Dzahabi di dalam kitab Siyar A’lamin Nubala’ : 11/332 dengan redaksi sebagai berikut:
“Ya’qub bin Bukhtan berkata: Abu Abdillah (Imam Ahmad-pent) memerintahkan aku untuk membeli budak wanita. Aku lantas pergi berangkat tiba-tiba Abu Abdillah menyusul aku sembari berkata ; wahai Abu Yusuf pilihlah budak wanita yang gemuk.”
Aku (Syaikh Abu Hayyan Mahmud Ash-Sharfandi) mengatakan: “Gemuk nya wanita menurut orang arab entah di masa jahiliyah maupun masa Islam adalah termasuk ciri kecantikan wanita dan faktor yang menambah rupawan.
Banyak para ‘Penyair Cinta’ yang memuji para wanita gemuk dari kalangan wanita yang tampak lemak perut dan badannya. Misalnya seperti penyair bernama Al-A’sya dan Ibnu Kaltsum dan yang lainnya di dalam kumpulan puisi mereka. Dan mereka mencela para wanita yang kurus kering, ceking, sedikit lemaknya, tipis ototnya serta menonjol tulangnya
Demikianlah keutamaan wanita gemuk dalam Islam. Semoga bermanfaat!
Imam Jalaluddin As-Suyuthi menulis risalah tentang keutamaan wanita gemuk yang diberi judul Al-Yawaqit Ats-Tsaminah Fi Sifatis Saminah (mutiara berharga tentang sifat gemuk). Versi lain menyebutkam judul kitab beliau adalah Ad-Durah Ats-Tsaminah Fi Fadhli Nikahis Saminah / Mutiara berharga tentang keutamaan menikahi wanita yang gemuk.
Ustadz Abul Aswad Al-Bayati, BA, dewan konsultasi Bimbingan Islam (BIAS), menjelaskan, keutamaan wanita gemuk cukup banyak, di antaranya yang paling terkenal adalah gemuk itu menjadi penghangat ketika musim dingin dengan memeluknya. Karena daging itu menambah hangat.
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menyebutnya dengan ungkapan “Demikianlah kehidupan kaum Quraisy di musim dingin”.
Dan sebagian para sahabat menyukai hal tersebut, demikian pula tabiin dan para imam yang diridhai. Imam Ibnu Abi Syaibah mengumpulkan secara tersendiri atsar-atsar mereka ini di dalam Mushonnaf di bawah judul (Tentang lelaki yang menghangatkan diri dengan memeluk istrinya setelah mandi).”
Imam Tirmidzi ketika mengisyaratkan keberadaan atsar-atsar ini beliau berkata:
هو قول غير واحد من أهل العلم من أصحاب النبي والتابعين أن الرجل إذا اغتسل فلا بأس بأن يستدفئ بامرأته وينام معها قبل أن تغتسل المرأة وبه يقول سفيان الثوري والشافعي وأحمد وإسحق
“Ini merupakan pendapat banyak ahli ilmu dari kalangan para sahabat dan tabiin. Bahwasanya seorang lelaki apabila telah mandi (janabah), maka tidak mengapa memeluk istrinya untuk menghangatkan diri dan tidur bersamanya sebelum istrinya mandi. Pendapat ini dinyatakan pula oleh Sufyan Ats-Tsauri, Asy-Syafi’i dan Ishaq.” (Sunan Tirmidzi ; 1/165).
Wanita gemuk ini juga dipilih oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Imam Ibnul Jauzi menyebutkan di dalam kitab Manaqib Imam Ahmad : 406, demikian pula Adz-Dzahabi di dalam kitab Siyar A’lamin Nubala’ : 11/332 dengan redaksi sebagai berikut:
قال يعقوب ين بختان أمرنا أبو عبد الله أن نشتري له جارية فمضيت أنا وفوران فتبعني أبو عبد الله وقال: يا أبا يوسف يكون لها لحم
“Ya’qub bin Bukhtan berkata: Abu Abdillah (Imam Ahmad-pent) memerintahkan aku untuk membeli budak wanita. Aku lantas pergi berangkat tiba-tiba Abu Abdillah menyusul aku sembari berkata ; wahai Abu Yusuf pilihlah budak wanita yang gemuk.”
Aku (Syaikh Abu Hayyan Mahmud Ash-Sharfandi) mengatakan: “Gemuk nya wanita menurut orang arab entah di masa jahiliyah maupun masa Islam adalah termasuk ciri kecantikan wanita dan faktor yang menambah rupawan.
Banyak para ‘Penyair Cinta’ yang memuji para wanita gemuk dari kalangan wanita yang tampak lemak perut dan badannya. Misalnya seperti penyair bernama Al-A’sya dan Ibnu Kaltsum dan yang lainnya di dalam kumpulan puisi mereka. Dan mereka mencela para wanita yang kurus kering, ceking, sedikit lemaknya, tipis ototnya serta menonjol tulangnya
Demikianlah keutamaan wanita gemuk dalam Islam. Semoga bermanfaat!
Baca Juga
(wid)