Ayat Muhkam: Jelas dan Terang, Berikut Ini Contohnya
loading...
A
A
A
Ayat muhkam merupakan ciri Al-Qur’an secara keseluruhan. Demikian pendapat Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dalam kitab kitab "Ushuulun Fie At-Tafsir". Hal ini sebagaimana firman Allah SWT.
“Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu” ( QS Huud/11 : 1)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Alif Laam Raa. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung hikmah” ( QS Yunus/10 : 1)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah” ( QS Az-Zukhruf/43 : 4)
"Artinya adalah indah dalam bentuk dan susunan kata serta maknanya," kata Al-Utsaimin.
Ungkapan
Apa sebenarnya ayat muhkam itu? Menurut etimologi, muhkam artinya suatu ungkapan yang maksud makna lahirnya tidak mungkin diganti atau diubah.
Syaikh Manna’ Al-Qaththan dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Aunur Rafiq El Mazni berjudul "Pengantar Studi Ilmu al-Quran" (Jakarta. Pustaka Al-Kautsar, 2008) menjelaskan menurut bahasa, muhkam berasal dari kata-kata hakama. Kata al-hukm berarti memutuskan antara dua hal atau perkara.
"Maka, hakim adalah orang yang mencegah kezaliman dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa, serta memisahkan antara yang haq dan yang batil dan antara kejujuran dan kebohongan," ujarnya.
Al-Utsaimin mengatakan Al-Qur’an berada di puncak nilai kefasihan dan sastra; berita-beritanya secara keseluruhan adalah benar dan bermanfaat, tidak ada dusta, kontradiksi dan main-main yang tidak ada manfaatnya, hukum-hukumnya secara keseluruhan adalah adil, tidak ada kezaliman, kontradiksi atau kesalahan.
"Arti muhkam di sini adalah, bahwa makna ayat jelas dan terang; tidak tersamar sama sekali," ujarnya. Hal ini seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal” [QS Al-Hujuraat/49 : 13]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” [ QS Al-Baqarah/2 : 21]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba” [ QS Al-Baqarah/2 : 275]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik” [ QS Al-Maidah/5 : 3]
الر ۚ كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ
“Alif Laam Raa, (inilah) suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu” ( QS Huud/11 : 1)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
الر ۚ تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ
“Alif Laam Raa. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung hikmah” ( QS Yunus/10 : 1)
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَإِنَّهُ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk Al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah” ( QS Az-Zukhruf/43 : 4)
"Artinya adalah indah dalam bentuk dan susunan kata serta maknanya," kata Al-Utsaimin.
Ungkapan
Apa sebenarnya ayat muhkam itu? Menurut etimologi, muhkam artinya suatu ungkapan yang maksud makna lahirnya tidak mungkin diganti atau diubah.
Syaikh Manna’ Al-Qaththan dalam bukunya yang diterjemahkan oleh Aunur Rafiq El Mazni berjudul "Pengantar Studi Ilmu al-Quran" (Jakarta. Pustaka Al-Kautsar, 2008) menjelaskan menurut bahasa, muhkam berasal dari kata-kata hakama. Kata al-hukm berarti memutuskan antara dua hal atau perkara.
"Maka, hakim adalah orang yang mencegah kezaliman dan memisahkan antara dua pihak yang bersengketa, serta memisahkan antara yang haq dan yang batil dan antara kejujuran dan kebohongan," ujarnya.
Al-Utsaimin mengatakan Al-Qur’an berada di puncak nilai kefasihan dan sastra; berita-beritanya secara keseluruhan adalah benar dan bermanfaat, tidak ada dusta, kontradiksi dan main-main yang tidak ada manfaatnya, hukum-hukumnya secara keseluruhan adalah adil, tidak ada kezaliman, kontradiksi atau kesalahan.
"Arti muhkam di sini adalah, bahwa makna ayat jelas dan terang; tidak tersamar sama sekali," ujarnya. Hal ini seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal” [QS Al-Hujuraat/49 : 13]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” [ QS Al-Baqarah/2 : 21]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
“Padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba” [ QS Al-Baqarah/2 : 275]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik” [ QS Al-Maidah/5 : 3]
(mhy)