Israel Larang Media Beritakan Kerusakan Akibat Serangan Hizbullah

Senin, 26 Agustus 2024 - 14:47 WIB
loading...
Israel Larang Media...
Benjamin Netanyahu (tengah) dan Menteri Urusan Militer Israel Yoav Gallant (kanan) terlihat di pangkalan militer di Tel Aviv, 25 Agustus 2024. Press TV
A A A
Israel melarang media massa mengungkap kerusakan yang diakibatkan oleh serangan Hizbullah Lebanon di wilayah pendudukan pada 25 Agustus kemarin.

The Telegraph melaporkan bahwa rezim Benjamin Netanyahu mengeluarkan keputusan sensor, yang mengharuskan wartawan mendapatkan izin sebelum mempublikasikan “kerusakan yang disebabkan oleh serangan roket terhadap infrastruktur strategis atau pangkalan militer” untuk menghindari “kerusakan mental pasukan Israel di lapangan.”

Menurut laporan media pemerintah Inggris, BBC, Sayyed Hassan Nasrallah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, diperkirakan akan menghasilkan bukti bahwa roket mengenai sasaran di wilayah jajahan Israel tersebut.

Nasrallah dalam pidatonya di televisi yang disiarkan langsung beberapa jam setelah serangan menyatakan bahwa Israel berusaha mati-matian untuk menutupi kerugian yang dideritanya sebagai akibat dari operasi pembalasan Perlawanan.

Press TV melaporkan gerakan perlawanan menembakkan ratusan roket dan drone ke arah Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr pada 30 Juli.

Nasrallah menyatakan bahwa Hizbullah menunda operasi pembalasannya terhadap Israel atas perundingan gencatan senjata di Gaza dalam upaya untuk mengakhiri kampanye genosida Israel di wilayah Palestina.

Dia mengatakan Hizbullah tidak menargetkan warga sipil dalam serangan balasannya.

Sebuah kapal angkatan laut Israel termasuk di antara sasaran yang terkena roket Hizbullah. Dalam peristiwa ini seorang tentara tewas dan dua lainnya terluka. Hizbullah melakukan serangan setelah Israel melakukan apa yang mereka sebut sebagai serangan pendahuluan terhadap Lebanon selatan.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengadakan rapat kabinet untuk membahas serangan Hizbullah. Israel juga telah mengumumkan keadaan darurat 48 jam, dan pihak berwenang memerintahkan semua universitas dan pantai di kota pelabuhan Haifa ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
(mhy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2547 seconds (0.1#10.140)